Berita Luar Negeri

Syarat Ini Wajib Dipenuhi Jamaah Haji Jika Ingin Membawa Pulang Air Zamzam

Masih banyak lainnya dari keutamaan minum air Zamzam. Apa lagi diminum dengan adab yang benar

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
MINUM air zamzam di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH –Jamaah yang kembali ke negaranya tidak boleh memasukkan botol air Zamzam ke dalam bagasi, melainkan membawanya ke dalam pesawat. 

Setiap jamaah hanya diizinkan membeli air Zamzam dari titik penjualan utama dan hanya 5 liter yang diperbolehkan.

Setiap jamaah yang berangkat dengan penerbangan internasional diperbolehkan membawa satu paket air Zamzam, dengan syarat menunjukkan bukti pendaftaran umrah melalui aplikasi Nusuk.

Ketentuan tersebut merupakan syarat terbaru yang dirilis Otoritas Bandara Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) di Jeddah bagi penumpang/jamaah yang ingin membawa pulang air Zamzam.

Pihak bandara menyebut, ada empat syarat yang harus dipatuhi penumpang/jamaah jika mereka ingin membawa air Zamzam.l seperti dilansir dari Saudi Gazette, Sabtu (29/8/2023).

Keutamaan Air Zamzam

Bagi seorang yang telah menunaikan ibadah haji/umrah, kurang lengkap rasanya jika tak membawa air zamzam ke tanah air sebagai buah tangan dari Jazirah Arab.

Air zamzam diyakini bagi umat Islam membawa keberkahan bagi yang meminumnya. Sumur Zamzam terletak sekitar 11 meter dari Ka`bah.

Diperkirakan air ini setiap hari dipompa sekitar 11 sampai 18,5 liter per detik.

Dari mata air ini terdapat celah ke arah hajar Aswad dengan panjang 70 cm dan tinggi 30 Cm disamping celah lainnya yang menghasilkan air.

Menurut catatan sejarah, dahulu ada bangunan 8,3 m x 10,7 m.

Antara 1381 - 1388 H, bangunan tersebut dibongkar guna memperluas tempat thawaf.

Sedangkan tempat minum air Zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah, di bawah tempat thawaf, dengan 23 anak tangga yang dilengkapi pendingin udara (AC).

Dikutip dari Kemenag.go.id, Para ulama meyakini bahwa kehadiran sumur air Zamzam tak bisa dipisahkan dari rangkaian sejarah nabi Ibrahim, peletak dasar bidang ketauhidan bagi umat manusia di bumi.

Ketika Ibrahim bersama istrinya, Hajar dan anaknya, Ismail, meninggalkan keduanya di sisi Ka`bah -- dengan dibekali air dan kurma -- kemudian beberapa lama persediaan makan habis.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved