Agar Lolos, Ini Cara Daftar Seleksi Imam Masjid ke Uni Emirat Arab, Wajib Perhatikan Data-data Ini

Kasubdit Kemasjidan, Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama, Akmal Salim Ruhana memaparkan langkah-langkah pendaftaran seleksi calon imam masjid ke UEA

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Kemenag.go.id
Kemenag Buka Seleksi Calon Imam Masjid Uni Emirat Arab. 

Akmal menegaskan, form yang terkirim tidak bisa diedit kembali.

Apabila terjadi kesalahan pengisian, maka harus menerima risiko.

Ia juga mengatakan, pendaftar yang lolos menjadi imam masjid di UEA tidak diperbolehkan mengundurkan diri dalam kontrak pertama.

“Komitmen dari teman-teman sekalian para pendaftar, untuk menyatakan bahwa jika nanti terpilih, tidak mengundurkan diri setelah proses seleksi ini, setidaknya sampai tahun depan dalam kontrak pertama. Itu harus diikuti, karena sudah mengikuti proses panjang seleksi ternyata tidak berangkat, kecuali kalau alasan-alasan tertentu, misalnya sakit dan sebagainya,” tuturnya.

Baca juga: Ditempatkan di Uni Emirat Arab, Kemenag Buka Seleksi Calon Imam Masjid untuk UEA 2023, Ini Syaratnya

Kemenag Buka Seleksi Calon Imam Masjid Uni Emirat Arab, Ini Syaratnya

Kementerian Agama ( Kemenag) membuka seleksi imam masjid untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab ( UEA).

Pendaftaran seleksi imam masjid untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab ( UEA) ini dibuka hingga 9 Mei 2023.

Dikutip dari laman Kemenag, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menyampaikan, pengiriman imam masjid ini merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama Indonesia dan UEA.

"Sebelumnya, telah dikirim sebanyak 70 dari target 200 imam. Pada tahun 2023 ini Kemenag akan mengirim 130 imam untuk memenuhi target tersebut," ungkap Adib, di Jakarta, Rabu (26/04/2023).

Adib mengatakan, program pengiriman imam ini memberi peluang bagi penghafal Qur'an dan qari terbaik Indonesia untuk berkarier di kancah internasional.

“Kita memberi kesempatan pada para hafiz di Indonesia untuk berkhidmat dan berkarier sebagai imam yang ditempatkan di masjid-masjid luar negeri, dalam hal ini Uni Emirat Arab,” katanya.

Adib berharap, imam yang dikirim dapat menjadi duta untuk mengharumkan nama Indonesia.

“Imam yang dikirim ke UEA ini membawa nama Indonesia. Kita berharap yang direkrut dan dikirim ke sana adalah orang-orang terbaik yang akan membawa nama baik Indonesia di UEA,” ungkapnya.

Adib menambahkan, imam masjid asal Indonesia diminati otoritas UEA lantaran paham keagamaannya yang moderat.

Hal ini menjadi nilai tambah selain kemampuan dalam membaca Al-Qur'an.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved