Daya Beli Turun, Harga Cabai dan Tomat Merosot Tajam

Setelah panen, kata Irwan, ditampung di sebuah gudang pendingin, yang rencana pembangunannya sudah diusulkan ke Badan Pangan Nasional dan Pemerintah Aceh. Untuk stabilisasi harga pangan non beras, di Aceh butuh sebuah cold storage yang bisa menyimpan cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, tomat serta tanaman hortikultura lainnya, dalam waktu lebih dari satu minggu.

Tujuannya, bila suplai barangnya ke pasar Induk Lambaro dan pasar lainnya dari daerah produsen sedang melimpah, bisa di atur sedemikian rupa pengeluarannya ke pasar, “ sehingga harga jual komoditi petani itu tidak  anjlok pada saat panen raya, dan melonjak pada saat produksi menurun, melainkan selalu stabil, karena ada stok gudang tempat penyimpanan dan pengaturan penyalurannya,” pungkas Irwan.

Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwier yang dimintai tanggapannya mengatakan, penurunan harga cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, tomat dan lainnya pasca lebaran Idul Fitri 1447Hijriah ini, sifatnya sementara.

Memasuki minggu kedua, bulan Mei ini, harganya akan kembali naik dan stabil, setelah kegiatan pemerintah banyak berjalan kembali di berbagai tempat dan hotel, termasuk  kegiatan pesta perwakilan. 

“Harganya anjlok, karena daya belinya sedang menurun, sedangkan pasokannya dari daerah sentra produksi banyak. Minggu depan, akan kembali naik dan stabil kembali,” pungkas Kadisperindag Aceh Mohd Tanwier.(*)  

• Ini Tips Menurunkan Berat Badan Pasca Lebaran, Banyak Makan Berlemak

• Harga Emas di Pidie Masih Bertahan, Ini Rincian Harganya

• Prakiraan Cuaca di Banda Aceh, Lhokseumawe dan Beberapa Daerah, Rabu 3 Mei 2023