SDM Aceh dan Kualitas Pendidikan

Akhirnya kita akan kembali berkata, buya krueng teudong-dong, buya tamong meuraseuki. Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan peningkatan kualitas SDM di Aceh perlu menjadi perhatian kita bersama, melalui perbaikan kualitas sarana pendidikan dan tenaga pendidik, termasuk pemerataan akses terhadap layanan pendidikan.

Sistem zonasi

Salah satu upaya pemerataan akses terhadap pendidikan dilakukan melalui pemberlakuan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Tahun 2023 ini, untuk Aceh diberlakukan sistem zonasi online untuk tingkat SMA. Sayangnya, penerapan sistem ini belum efektif karena berbagai kendala teknis.Akhir Ramadhan lalu, banyak orang tua menyampaikan keluhannya ke Kantor Ombudsman Perwakilan Aceh. Beberapa keluhan tentang PPDB ini sudah diupayakan penyelesaiannya oleh pihak terkait, sementara beberapa lainnya masih dalam proses penyelesaian.

Tentu dalam pelaksanaan sistem zonasi online di tahun pertama, akan muncul ketidaksesuaian di sana-sini. Namun tingkat kesalahan sebuah sistem bukannya sesuatu yang sepenuhnya tidak bisa dikendalikan melalui perencanaan yang matang, diikuti dengan penganggaran yang efisien. Sudah sepatutnya, kita tidak “coba-coba” (trial-error) atau “belajar sambil jalan” (learning by doing) ketika mengimplementasikan sebuah sistem yang menentukan masa depan anak-anak Aceh. Apalagi pendidikan tingkat SMA adalah jenjang yang penting bagi peserta didik yang ingin melanjutkan ke jenjang Pendidikan Tinggi.

Oleh karena itu, Pemerintah Aceh, dalam hal ini Dinas Pendidikan di tingkat provinsi, berkewajiban untuk memastikan tujuan penerapan sistem zonasi online pada PPDB tahun 2023 akan berjalan sesuai harapan.

Selamat merayakan Hardiknas.

Semoga tema Hardiknas tahun ini menjadi sumber energi bagi kita, untuk terus bersama-sama membangun Aceh, melalui peningkatan kualitas SDM, dengan perbaikan akses serta peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga pendidik.