Berita Bireuen
Krueng Meuh Meluap, Banjir Landa Leubok Seutui Peusangan Siblah Krueng
Akibat banjir tersebut, jalan di samping bendungan irigasi tergenang, akses warga ke Leubok Seutui ikut terganggu.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Kawasan Leubok Seutui mencakup Dusun Sarah Mulia dan Dusun Cot Jeumpa, Desa Pante Karya, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (04/05/2023) dihantam banjir luapan meluapnya Krueng Peusangan setelah hujan deras mengguyur pedalaman tersebut.
Informasi diperoleh Serambinews.com, hujan mengguyur kawasan pedalaman yang jaraknya sekitar 27 KM arah selatan Simpang Pante Gajah, Peusangan Bireuen, sekitar satu jam saat hujan deras air meluap ke badan jalan desa dan perkampungan warga.
“Hujan deras sekitar 2 jam lebih dan Krueng Meuh meluap, banjir luapan ke perkampungan warga, namun tidak ada rumah tergenang,” ujar Muslim, salah seorang warga Peusangan yang sedang berada di Leubok Seutui.
Badan jalan di samping bendungan irigasi tergenang banjir, akses warga dari berbagai desa ke Leubok Seutui maupun sebaliknya ikut terganggu dan tidak bisa lewat.
Warga yang hendak melintas terpaksa menunggu beberapa jam baru bisa lewat karena jalan tergenang banjir luapan.
Dampak banjir luapan hujan deras sebagian badan jalan rusak digerus banjir. Penyebabnya terjadinya luapan karena tanggul sungai dekat bendungan irigasi Mon Seuke Pulot rendah, selain itu pintu air tertutup sehingga begitu hujan deras air langsung meluap.
Selain tanggul rendah, juga belum ada jembatan atau box culvert sebagai saluran utama mencegah banjir luapan ke badan jalan. "Akses warga Leubok Seutui ke desa lainnya maupun ke Leubok Seutui terganggu, masyarakat berharap segera dibangun jembatan atau box culvert dan membangun saluran di pinggir jalan sehingga saat hujan tidak terjadi banjir luapan," harapnya.
Keuchik Pante Karya, Hasdairin kepada Serambinews.com, Jumat (05/05/2023) mengatakan, penyebab terjadi banjir luapan hujan deras hampir tiga jam, kemudian pintu air hanya terbuka dan tanggul di dekat bendungan irigasi juga rendah, sehingga air meluap ke perkampungan warga.
Rumah memang tidak ada yang tergenang, namun tanaman padi rusak dihantam banjir luapan. Keuchik mengatakan, sejak beberapa bulan lalu begitu hujan deras warga khawatir terjadi banjir luapan karena tanggul rendah, belum ada jembatan maupun faktor lainnya. Beberapa waktu lalu juga terjadi banjir luapan, ada belasan rumah ikut tergenang, sedangkan kejadian kali ini tanaman padi rusak dan tanaman lainnya juga ikut rusak.
“Saya dengan pak camat akan menyampaikan penyebab dan dampak banjir ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bireuen terkait banjir luapan dan langkah yang perlu dilakukan segera,” ujar keuchik.
Camat Peusangan Siblah Krueng, Azhari SSos kepada Serambinews.com mengatakan, penyebab banjir di kawasan Leubok Seutui, salah satunya tanggul masih rendah perlu diperbaiki kembali, dampaknya tanaman padi dan lainnya milik warga ikut rusak. Musibah banjir luapan akan segera disampaikan ke dinas terkait bersama perangkat desa dan mengharapkan tim turun ke Leubok Seutui melihat secara dekat penyebab banjir luapan dan juga dampaknya, ujar camat.(*)
Baca juga: Suhu Panas di Aceh Saat Ini Capai 37 Derajat Celcius, Kapolres Aceh Timur Imbau Waspadai Kebakaran
Baca juga: Ini Sejumlah Lokasi Rawan Tumpahan CPO Sepanjang Jalan Nasional Aceh-Sumut di Kota Subulussalam
Camat Gandapura Lantik Keuchik dan Tuha Peut Gampong Mon Keulayu |
![]() |
---|
UNIKI Bireuen Jalin Kerja Sama Bidang Ini dengan Universitas Pakuan Bogor |
![]() |
---|
DPRK Bireuen Bahas Ranqanun Pembentukan Perangkat Daerah, Jumlah SKPK Dikurangi Jadi 49 |
![]() |
---|
Mahasiswa UNIKI Bireuen Raih Prestasi Internasional di Ajang IQRA-USK II 2025, Ini Profilnya |
![]() |
---|
DPRK Bireuen Bahas RAPBK-P 2025 Bireuen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.