Berita Lhokseumawe

Rektor IAIN Lhokseumawe Berharap Riset Harus Merujuk pada Fikih Peradaban 

Penelitian sivitas akademika IAIN Lhokseumawe diharapkan ke depannya dapat merujuk pada fikih peradaban yang kontekstual

Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Rektor IAIN Lhokseumawe Periode 2021-2025, Dr Danial MAg 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Penelitian sivitas akademika IAIN Lhokseumawe diharapkan ke depannya dapat merujuk pada fikih peradaban yang kontekstual dengan situasi dan kondisi Indonesia pada umumnya, dan Aceh khususnya. 

Selain riset, pengembangan lembaga kampus juga diharapkan merujuk kepada fikih peradaban. 

Hal itu disampaikan Rektor IAIN Lhokseumawe Dr Danial seusai mengikuti Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-22 yang digelar di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Rektor IAIN bersama wakil rektor I, juga menjadi pembahas paper dalam konferensi internasional tahunan tersebut. 

AICIS ke-22, dibuka oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas dan ditutup oleh Wakil Menag Zainut Tauhid Sa’adi. 

Baca juga: Tujuh Dosen UIN Ar-Raniry Jadi Panelis AICIS 2023 Surabaya

Forum ini juga menghadirkan cendekiawan muslim internasional dari empat benua, Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika, yang diadakan Kemenag RI. 

Antara lain: Dr (HC) KH Yahya Cholil Staquf (Indonesia), Prof Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA (Indonesia), Prof Abdullahi Ahmed An Na'im (Amerika Serikat). 

Prof Dr Usamah Al-Sayyid Al Azhary (Universitas Al Azhar di Mesir), Muhammad Al Marakiby, PhD (Mesir), Dr Muhammad Nahe'i, MA (Indonesia), Prof Dr Rahimin Affandi Bin Abdul Rahim (Malaysia), Prof Mashood A. Baderin (Inggris). 

Dr (HC) KH Afifuddin Muhajir (Indonesia), Prof Dr Şadi Eren (Turki), Prof Tim Lindsey PhD (Australia), Prof Dr Mohd Roslan Bin Mohd Nor (Malaysia), dan Ning Allisa Qotrunnada Wahid (Indonesia).

Selain itu, diikuti para akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Baca juga: BREAKING NEWS - Rumah Guru TPA di Darul Aman Longkib Kota Subulussalam Musnah Dilalap Api

 “Diharapkan riset-riset IAIN dan pengembangan lembaga itu merujuk fikih peradaban, yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan, menghargai pluralisme dan perbedaan.

Juga menitikberatkan upaya untuk membangun harmonisasi ekonomi, sosial, politik dan budaya serta kehidupan beragama,” ujar Dr Danial. 

Dalam kegiatan itu juga menghasilkan enam rekomendasi piagam Surabaya.

“Ini dalam rangka membangun fikih peradaban dan perdamaian berkelanjutan, yang ditujukan pada dunia dan Indonesia khususnya,” katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved