Kupi Beungoh

Pemilu Turkiye 14 Mei, Antara Kebangkitan "New Ottoman" atau Bangkitnya "New Attaturk"

Pemilu Turkiye yang akan berlangsung 14 Mei mendatang dapat dikatakan sebagai pertarungan antara New Ottoman versus New Attaturk.

Editor: Agus Ramadhan
Tangkap Layar Youtube SERAMBINEWS
Dr Teuku Zulkhairi 

Di antara isu hangat di media-media Turkiye dan sosial medianya beberapa waktu terakhir adalah komentar Kilicdaroglu yang " mengkritisi" perusahaan nasional Turkiye, Baykar yang bergerak dalam bidang teknologi pesawat tempur.

Perusahaan ini telah berhasil memproduksi drone-drone dan pesawat tempur canggih Turkiye yang membuat Turkiye disegani kawan dan lawan.

Jadi mengapa ini dianggap sebagai bagian masalah yang menjadi perhatian kandidat presiden dari partai CHP warisan Attaturk, Kemal Kilicdaroglu?

Jawabannya karena perusahaan itu yang dikelola anak-anak bangsa Turkiye telah berhasil menghilangkan ketergantungan Turkiye kepada senjata dari Barat.

Maka tidak heran jika kemudian pion-pion Barat menyorot perusahaan tersebut.

Kilicdaroglu juga mengatakan akan menjadikan bekas bandara Attaturk di Istanbul menjadi pusat riset luar angkasa dan akan diserahkan pengelolaannya kepada kawannya di Amerika.

Komentar Kilicdaroglu segera mendapat respon keras dari kalangan nasionalis Turkiye dan apalagi dari Islamis.

Perusahaan-perusahaan nasional Turkiye juga protes dan mengatakan bahwa mereka bukanlah orang asing di negerinya.

Jadi, jelas bahwa Kilicdaroglu tidak jauh bedanya dengan Kamal Attaturk yang pro Barat dan bersedia menjadi pembebeknya.

Paham Sekulerisme sesungguhnya memang membawa penganutnya untuk sepenuhnya menjadi budak-budak barat yang hina.

Tapi Kilicdaroglu bukan tidak paham resiko dari statemennya itu, ia agaknya justru sedang menunjukkan kepada Barat bahwa ia siap menjadi budak mereka. Kilicdaroglu juga menunjukkan kepada pendukung sekulernya bagaimana rute perjalanan masa depan Turkiye jika ia memimpin. Yakni menjadi budak Barat. Pada saat yang sama, tuan-tuannya media-media besar di Barat menyerang Erdogan seperti yang dilakukan majalah Le Poin Prancis dan majalah The Economist Inggris baru-baru ini.

Jadi, Pilpres Turkiye 14 Mei nanti tidak berlebih-lebihan apabila disimpulkan sebagai pertarungan antara proyek New Ottoman versus New Attaturk.

Siapa yang menang akan menentukan masa Turkiye apakah akan berjalan ke jalan Attaturk seperti di masa sakitnya di masa silam atau terus bergerak maju mandiri dalam semua bidang.

Sadar akan kontestasi pertarungan yang sangat menentukan ini, umat Islam di Turkiye semakin merapatkan barisan mendukung Erdogan. Terbaru 1,7 warga Istanbul menghadiri kampanye Erdogan.

Hal demikian juga berlaku bagi kaum sekuler Turkiye yang sangat solid dan militan mendukung Kilicdaroglu.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved