Luar Negeri

SpaceX Kirim Astronot Perempuan Pertama asal Arab Saudi ke Luar Angkasa

Astronot perempuan ini bernama Rayyanah Barnawi yang juga merupakan seorang peneliti sel induk. 

Editor: Faisal Zamzami
axiomspace.com
Rayyanah Barnawi, astronot perempuan pertama asal Arab Saudi yang terbang ke luar angkasa. 

 

4 Astronot AS, Rusia, UEA Tiba dengan Selamat di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Tangkapan layar selebaran ini dari acara TV Nasa menunjukkan anggota misi SpaceX Dragon Crew-6, Spesialis Misi Andrey Fedyaev dari Roscosmos (kiri), Pilot Warren
Tangkapan layar selebaran ini dari acara TV Nasa menunjukkan anggota misi SpaceX Dragon Crew-6, Spesialis Misi Andrey Fedyaev dari Roscosmos (kiri), Pilot Warren "Woody" Hoburg (kedua dari kiri), Komandan Stephen Bowen (kedua dari kanan), dan Spesialis Misi Sultan Alneyadi dari Uni Emirat Arab (kanan) melambaikan tangan dari dalam pesawat luar angkasa Dragon Endeavour menjelang lepas landas yang diharapkan di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Cape Canaveral, Florida, pada 1 Maret 2023. Roket SpaceX Falcon 9 akan diluncurkan melakukan upaya kedua untuk lepas landas ke Stasiun Luar Angkasa Internasional membawa dua astronot NASA, seorang kosmonot Rusia, dan orang Emirat kedua yang berlayar ke luar angkasa. (TV NASA/AFP)

Kapsul SpaceX yang membawa Crew Dragon-6 tiba dengan selamat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dua astronot Amerika Serikat (AS), seorang kosmonot Rusia, dan seorang astronot Uni Emirat Arab ( UEA) sekarang bersiap memulai misi sains mereka selama enam bulan.

Dilansir Al Jazeera, pesawat ruang angkasa yang dijuluki Endeavour berlabuh di stasiun ruang angkasa pada Jumat (3/3/2023) pukul 06.40 waktu setempat.


Pesawat itu diluncurkan dari Pusat Antariksa Kennedy NASA, Cape Canaveral, Florida, AS dan menempuh waktu perjalanan 25 jam.

Dikonfirmasi saat ISS dan kapsul terbang bersama-sama dengan kecepatan 28.164 km/jam (17.500 mil per jam) sekitar 240 km (250 mil) di atas Bumi melintasi pantai Afrika Timur, menurut siaran langsung NASA.

Tim beranggotakan empat orang ini ditugaskan untuk melakukan lebih dari 200 percobaan dan demonstrasi teknologi di stasiun luar angkasa.

Mereka akan memulai dari penelitian tentang pertumbuhan sel manusia di luar angkasa hingga mengendalikan bahan yang mudah terbakar dalam gaya berat mikro.

"Beberapa penelitian akan membantu membuka jalan bagi ekspedisi manusia jangka panjang ke Bulan dan sekitarnya di masa depan di bawah program Artemis NASA, penerus Apollo," kata NASA.

Ditunjuk sebagai Crew 6, misi ini menandai tim ISS berdurasi panjang keenam yang telah diterbangkan SpaceX untuk NASA.

 
Perusahaan roket swasta itu didirikan oleh miliarder Elon Musk dan mulai mengirim astronot AS ke orbit pada Mei 2020.

Seperti diketahui, Elon Musk adalah CEO pembuat mobil listrik Tesla.

 

 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved