Kajian Islam

Ribet gegara Hapus Ulang Riasan, Bolehkah Menjamak Shalat Bagi Pengantin saat Pesta Perkawinan?

Pemakaian riasan saat pernikahan terbilang cukup ribet, apakah boleh jika pengantin perempuan menjamak salat ketika resepsi pernikahan karena hal tsb?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
tribunnews.com
Ilustrasi Pengantin - Ribet gegara Hapus Ulang Riasan, Bolehkah Menjamak Shalat Bagi Pengantin saat Pesta Perkawinan? 

Ribet gegara Hapus Ulang Riasan, Bolehkah Menjamak Shalat Bagi Pengantin saat Pesta Perkawinan?

SERAMBINEWS.COM - Bolehkah menjamak shalat bagi pengantin saat pesta perkawinan?

Setiap muslimin dan muslimat diwajibkan untuk melaksanakan shalat sebagaimana ketentuan.

Namun saat tengah melaksanakan pesta perkawinan atau resepsi pernikahan, mempelai wanita biasanya menggunakan pakaian dan riasan wajah atau makeup.

Pemakaian riasan terbilang cukup ribet dan dan menghabiskan banyak waktu.

Kemudian muncul pertanyaan, apakah boleh jika pengantin perempuan menjamak salat ketika resepsi pernikahan?

Dilansir Serambinews.com dari laman Bima Islam, menurut sebagian ulama seperti Imam Ibnu Sirrin, Imam Nawawi, al-Qaffal dan Abu Ishaq al-Marwazy diperbolehkan menjamak salat bagi pengantin baru yang sedang mengadakan acara walimatul ursy.

Baca juga: 3 Tips Mencari Jodoh Menurut Buya Yahya, Bukan Sempurna Tapi PENTING Pilih yang Baik Agamanya

Akan tetapi dengan catatan, menjamak salat di rumah karena ada keperluan bagi orang yang tidak menjadikannya sebagai kebiasaan.

Adapun alasan kebolehan menjamak tersebut ialah disebabkan adanya kesulitan [musyaqqah], termasuk dalam kasus ini adalah adanya kesulitan melepaskan makeup dan busana setiap masuk waktu salat.

Imam Nawawi berkata dalam kitab Syarah Shahih Muslim berikut:

وذهب جماعة من الأئمة الى جواز الجمع فى الحاضر للحاجة لمن لا يتخذه عادة وهو قول ابن سيرين وأشهب من أصحاب مالك

"Sejumlah imam berpendapat tentang diperbolehkannya menjamak shalat di rumah karena ada keperluan bagi orang yang tidak menjadikannya sebagai kebiasaan. Ini pendapat Ibnu Sirrin, Asyhab dari pengikut Imam Malik."

Pendapat serupa juga tercantum dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin berikut:

Baca juga: 6 Tahun Masriah Siram Kencing-Tinja ke Rumah Tetangga, Buya Yahya Ungkap Cara Obati Benci dan Dengki

وحكى الخطابي عن ابي اسحاق جوازه في الحضر للحاجة وان لم يكن خوف ولا مطر ولا مرض

"Imam Khatthabi menyebutkan dari Ibu Ishaq mengenai kebolehan jamak shalat di rumah karena ada keperluan, meskipun tidak karena takut, hujan, atau sakit."

Buya Yahya Berbagi Tips Melamar Calon Pasangan, Sebelumnya Jangan Lupa Shalat Istikharah

Berbicara soal jodoh atau pasangan hidup, ini merupakan karunia dari Allah SWT, waktu dan siapa orangnya Allah yang mengatur.

Jika kita merasa susah mendapatkan pasangan hidup, Buya Yahya memberikan nasihat.

Kata Buya Yahya, hendaknya kita harus Husnudzan kepada Allah bahwa, jika seseorang tertunda pernikahannya adalah karena Allah menginginkan saat yang tepat untuk menikah.

Dalam masa penantian pasangan hidup ini, ada beberapa hal yang sangat penting harus kita perhatikan kata Buya Yahya.

Buya Yahya Al Bahjah - (SERAMBI/SYAMSUL AZMAN)
Buya Yahya Al Bahjah - (SERAMBI/SYAMSUL AZMAN) (SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN)

Yakni, jangan sampai menodai masa penantian dengan melakukan hal-hal yang menjadikan Allah murka.

"Hal yang perlu diperhatikan di dalam kita menuju pernikahan tersebut adalah jangan melakukan sesuatu yang menjadikan Allah murka," katanya dilansir Serambinews.com dari laman Buya Yahya.

Lebih lanjut kata Buya Yahya, cinta adalah karunia Allah yang sangat agung, akan tetapi cinta akan berubah menjadi malapetaka ketika dicampuri oleh hawa nafsu dan pelanggaran terhadap syariat Nabi Muhammad SAW gara-gara cinta.

Semestinya cinta dibangun di atas pernikahan, bukan pernikahan dibangun di atas cinta.

"Anda telah salah dalam menerapkan prinsip ini. Anda berpetualang mencari cinta sebelum pernikahan, maka Anda akan terjerumus ke dalam budaya-budaya orang yang tidak beriman seperti budaya pacaran,dll," tegasnya.

Maka cara yang salah inilah yang menjadikan orang itu Nista dan Hina.

Maka dari itu, Buya Yahya berpesan, carilah pasangan dengan cara yang benar.

Cukuplah Anda menilai dari informasi yang Anda dapat tentang calon tersebut dari keluarganya jika memang secara zahir ia adalah baik, bisa diterima dalam kriteria agama, maka baru setelah itu Anda melangkah untuk melamarnya.

"Tidak masalah dalam hal ini jika posisi Anda adalah seorang wanita, Anda tidak perlu gengsi, sebab Sayyidah Khadijah pun melamar Rasulullah SAW," kata Buya Yahya.

Baca juga: Imam Sudah Baca Al-Fatihah dalam Shalat, Haruskah Makmum Membacanya Lagi? UAS Beri Penjelasan

Buya juga berbagi tips tata cara melamar yang benar, yaitu melalui perantara orang yang baik yang bisa menjelaskan keadaan Anda dengan baik tanpa ada dusta dengan cara wajar dan tidak berlebihan.

Terakhir pesan Buya Yahya, jangan lupa Anda melakukan shalat istikharah sebelum melangkah.

Alangkah indahnya cara yang semacam ini kata Buya Yahya.

Pertama, Anda tampak berwibawa, yang kedua, jika Anda diterima Anda tidak salah pilih karena Anda memang sudah mengetahui keadaannya dan jika tidak diterima Anda pun tidak sakit karena Anda pun belum terlanjur mencintainya, dan setelah itu semua serahkan kepada Allah semakin dekatlah kepada Allah SWT niscaya anda akan mendapatkan segala kemuliaan.

"Wallahu a’lam bish-shawab," pungkas Buya Yahya

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved