Berita Aceh Tamiang

Kisah Warga Thailand yang Membantu Nelayan Aceh Tamiang Kelaparan di Laut

Kisah tragis dialami Shahrul (40), nelayan Aceh Tamiang yang sempat terdampar lebih 24 jam di perairan Thailand.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Dok SAR
Nelayan asal Aceh Tamiang, Shahrul (kiri) saat memberikan keterangan kepada petugas di rumahnya, Jumat (26/5/2023). Shahrul sebelumnya didiuga hilang tenggelam di laut karena tidak pulang sejak pergi melaut sepekan lalu. Dia diselamatkan oleh nelayan asal Thailand 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Kisah tragis dialami Shahrul (40), nelayan Aceh Tamiang yang sempat terdampar lebih 24 jam di perairan Thailand.

Rasa cemas dan lapar yang melanda sirna seketika setelah kelompok nelayan Thailand memberi bantuan.

Drama kehidupan ini diceritakan Shahrul setibanya di rumah keluarganya di Kampung Sukamulia, Kecamatan Bendaraha, Aceh Tamiang, Jumat (26/5/2023).

Sebelumnya ayah empat anak ini dinyatakan hilang sejak berangkat melaut pada Sabtu (20/5/2023) lalu.

Kepada tim gabungan yang mencarinya, Shahrul becerita kalau drama ini dimulai ketika perahunya rusak pada Rabu (23/5/2023).

Baca juga: Mitos Batu Lanting, Kisah tentang Kapal Pecah di Batas Samudera Hindia dari Kepulauan Banyak

Sendirian di tengah laut, Shahrul hanya bisa berharap ada perahu lain yang melintas untuk menolongnya.

Namun harapan ini berubah menjadi kecemasan ketika hari mulai gelap, tidak ada juga perahu yang mendekat.

Sepanjang malam, Shahrul hanya bisa mengikuti ombak laut yang membawa perahunya semakin menjauh dari bibir pantai Aceh Tamiang.

“Dia sudah tidak tahu posisinya di mana, tapi dia sadar kalau perahunya semakin menjauh dari Aceh,” kata Wadan Ops Satgas SAR Aceh Tamiang, Ismail, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Muda Asal Aceh, Ikut Suami Merantau, Dirudapaksa Kakak Angkat di Depan Bayinya

Ismail bersama timnya terlibat langsung dalam operasi pencarian yang dimulai pada Rabu (23/5/2023) pagi.

Selama terdampar ini, Shahrul mengaku bekal makanannya sudah habis, sehingga ia sempat dilanda kelaparan dan dehidrasi.

Beruntung musibah ini tidak berlangsung lama karena pada Kamis (24/5/2023) siang, kelompok nelayan Thailand berpapasan dengan Shahrul.

Ketika itu, Shahrul baru menyadari kalau dia sudah terdampar hingga Thailand.

Baca juga: Nanti Malam Sebelum Tidur Minum Air Serai, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh kata dr Zaidul Akbar

“Bisa dibilang ini titik balik nasib dia, karena ternyata nelayan Thailand memberi bantuan yang sangat maksimal,” ungkap Ismail.

Bantuan ini dikisahkan Shahrul berupa makanan nasi beserta lauk sup ikan, mi instan dan juga rokok.

Bahkan ketika sudah tiba di rumah, Shahrul menunjukkan sisa mi instan dan rokok dari Thailand.

“Ada dibawa pulang sama dia, karena bersisa. Kalau nasi sama sup sudah habis, tempatnya dibuang,” lanjut Ismail.

Bantuan warga Thailand ini tidak sampai di sini saja.

Nelayan negeri Gajah Putih ini mendampingi Shahrul ke perbatasan Indonesia sembari menunggu ada kapal melintas.

Baca juga: Kisah Penemuan Harta Karun Emas, Penemu Duga Capai 100 Kg, Tapi Diumumkan 16,9 Kg

Tidak berapa lama, kelompok nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara melintas dan bersedia memberi pertolongan.

“Shahrul ditemani hingga Pangkalan Brandan, di sana perahu dia diperbaiki sampai dia bisa pulang sendiri,” kata Ismail.

Dugaan Shahrul hilang tenggelam ini disampaikan pihak keluarga kepada tim SAR karena tidak pulang setelah melaut empat hari.

Biasanya Shahrul selalu pulang pada hari kedua melaut.

Operasi pencarian ini melibatkan tim gabungan dari Satgas SAR, BPBD Aceh Tamiang dan Basarnas.

Saat tim gabungan disibukkan menyusuri laut, Shahrul justru sudah tiba di rumah dengan selamat. (mad)

Baca juga: Kisah Evakuasi Pelajar Indonesia di Sudan, Tempuh Perjalanan Darat 16 Jam hingga Jalur Laut 20 jam

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved