Luar Negeri
Pemilihan Presiden Turki Putaran Kedua Sengit, Ini Peta Persaingan Erdogan vs Kemal Kilicdaroglu
Pemilih Turki akan menentukan hal ini pada hari ini, Minggu (28/5/2023), dalam putaran kedua pemilihan presiden tanggal 28 Mei
Semakin banyak warga Turki yang menyalahkan Erdogan atas inflasi yang melonjak hingga 44 persen, dan para akademisi mengatakan tingkat inflasi sebenarnya jauh lebih tinggi dari angka tersebut.
Dia dan partai AKP-nya banyak dikritik atas respons mereka terhadap gempa bumi ganda pada bulan Februari yang membuat jutaan warga Turki menjadi pengungsi di 11 provinsi.
Namun, sebagian besar kota yang dianggap sebagai basis dukungan Erdogan masih memberikan 60 % suara kepadanya. Partainya berakar dalam Islam politik, tetapi membentuk aliansi dengan MHP yang ultranasionalis.
Baca juga: 5 Cara yang Bisa Dilakukan Kemal Kilicdaroglu untuk Mengalahkan Erdogan di Putaran Dua Pilpres Turki
Enam Partai Oposisi
Pesaing Erdogan adalah Kemal Kilicdaroglu, yang berusia 74 tahun, adalah calon yang tidak mungkin untuk menggulingkan presiden.
Kilicdaroglu mendapatkan dukungan dari enam partai oposisi, dan mendapatkan dukungan dari partai oposisi terbesar kedua di Turki, HDP yang pro-Kurdi, yang salah satu pemimpinnya menggambarkan pemilihan ini sebagai "yang paling penting dalam sejarah Turki".
Harapannya untuk meraih kemenangan dari Erdogan terletak pada peningkatan dukungan dari pemilih nasionalis dan Kurdi.
Tantangan yang sulit adalah ketika kubu nasionalis Turki menginginkan presiden berikutnya untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap militan Kurdi.
Menjelang putaran kedua, Kilicdaroglu menyampaikan dengan tegas kepada pemilih nasionalis, dengan mengetuk meja dan berjanji untuk mengusir 3,5 juta pengungsi Suriah. Ini sudah menjadi kebijakannya, tetapi sekarang dia memutuskan untuk membuatnya menjadi poin yang penting.
Tantangan bagi Lawan Kuat Erdogan
Pemilihan Kemal Kilicdaroglu tidak sepenuhnya populer karena wali kota Istanbul dan Ankara merupakan kandidat yang berpotensi lebih kuat. Keduanya adalah rekan partai yang berhasil mengendalikan dua kota terbesar Turki pada tahun 2019 untuk CHP, untuk pertama kalinya sejak tahun 1994.
Aliansi Nasionalnya, juga dikenal sebagai Table of Six, bersatu dalam keinginan mereka untuk mengembalikan Turki dari sistem presidensial yang dibuat di bawah Erdogan menjadi sistem yang dipimpin oleh parlemen.
Pemimpin dari lima partai lainnya dalam aliansi tersebut setuju mengambil peran sebagai wakil presiden. Tetapi bahkan jika mereka berhasil memenangkan jabatan presiden, aliansi Erdogan memperoleh mayoritas di parlemen pada tanggal 14 Mei dan akan membuat reformasi menjadi sangat sulit.
Perebutan Suara Tersisa
Kim Jong Un Perintahkan Senjata Nuklir Dipercepat saat AS-Korsel Latihan Militer |
![]() |
---|
Mesin Pesawat Condor Jerman Meledak di Udara, Begini Nasib 273 Penumpang |
![]() |
---|
Korban Tewas Banjir Bandang dan Longsor Pakistan Lampaui 350 Orang |
![]() |
---|
5 Orang Tewas akibat Helikopter Pakistan Jatuh Saat Misi Penyelamatan |
![]() |
---|
Nasib Kim Keon Hee, Eks Ibu Negara Korsel Dikurung di Sel Terisolasi, Dijerat 16 Tuntutan Pidana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.