Berita Viral

Viral Video Bocah Laki-Laki Pindah dari SD Ke SLB Karena Sering Dibully Teman, Ini Fakta Sebenarnya

Peristiwa itu diketahui dialami oleh seorang siswa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah bernama Muhammad Firmansyah.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Taufik Hidayat
TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM
Viral video bocah pindah sekolah dari SD ke SLB karena diduga sering dibully teman, ini faktanya. 

Secara fisik dan komunikasi, menurut Suwadi, tidak ada yang aneh dengan Firman.

"Biasa saja, bicara juga lancar. Setiap hari juga biasa, main dengan teman-temannya," ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sukaton Purtomo Priyatmo.

Baca juga: Dikira Mainan, Bocah SD di NTT Bawa Pistol ke Sekolah, Kini Diserahkan ke Polisi

Ia menjelaskan, saat di SD negeri, Firman masuk tahun ajaran 2018/2019 dengan usia delapan tahun.

Namun ternyata, Firman kesulitan dalam beradaptasi dan menerima materi pelajaran.

"Bahkan selama kelas satu tidak bisa menulis dan membaca. Karena kondisi tersebut, gurunya tidak memberi nilai terhadap siswa tersebut," ungkap Sukaton, dilansir dari Kompas.com.

"Karena tidak punya nilai, siswa pun tinggal kelas. Hingga memasuki tahun berikutnya, diketahui siswa masuk kategori inklusi dan orangtua diberi tahu kondisinya. Lalu diberi pemahaman, tetap sekolah negeri atau pindah ke SLB," kata Sukaton.

Oleh karena itu, orang tua Firman pun memutuskan untuk memindahkan anaknya ke SLB.

"Orangtua lalu memilih pindah ke SLB, ternyata di sana malah lebih baik dan berkembang. Siswa sudah mau belajar membaca dan menulis, perkembangan bagus karena ada perhatian selama sekolah di SLB," jelasnya.

Sudah nyaman dan senang

Lebih lanjut Suwadi mengatakan, bahwa anaknya Firman saat ini sudah nyaman dengan sekolah barunya.

"Sekarang di SLB dia sudah nyaman, senang, temannya juga banyak," ujarnya dilansir dari pemberitaan Kompas.com lainnya.

Suwadi pun mengapresiasi semangat belajar anaknya yang mau bersekolah meski setiap hari harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 4 Km dari rumahnya.

"Ya capek tidak capek, kalau anaknya punya niat, kita orangtua mengantar saja," ungkapnya.

Suwadi pun berharap tidak ada masalah terkait viralnya video tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved