Pertanian

BMKG dan BRIN Berhasil Tanam Sorgum di Lahan Kering, Distanbun Aceh Beri Apresiasi

Panen tanaman sorgum tersebut dilakukan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah, bersama Kepala Badan Metrologi, Klimatologi dan

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah, MP, bersama Kepala BMKG, Indrapuri, Muhajir, Peneliti BRIN, Basri, sedang panen Sorgum di lahan kering BMKG, Indrapuri, Aceh Besar, Rabu (14/6). 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indrapuri, Aceh Besar, bersama Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN), berhasil menanam sorgum di lahan kering.

Mendengar keberhasilan tersebut, Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, melakukan panen perdana tanaman sorgum yang ditanam di lahan kering BMKG, Indrapuri, Aceh Besar, Rabu (14/6).

Panen tanaman sorgum tersebut dilakukan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah, bersama Kepala Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  Indrapuri,  Aceh Besar, Muhajir, Kepala Stasiun  Meteorologi SIM, Kepala  Stasiun Geofisika Aceh Besar, Kepala BPSIP Aceh, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera, Dekan Fakultas Pertanian Abulyatama, Unsam Langsa dan Serambi Mekkah, Direktur Poliven Aceh, para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta pejabat lainnya.

“Kami sangat senang dan gembira, diundang untuk melakukan panen perdana bersama, tanaman sorgum di lokasi lahan kering perbukitan  BMKG, Indrapuri, Aceh Besar ini,“ kata Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah MP, pada acara panen tanaman sorgum di lahan kering BMGK, Indrapuri, Aceh Besar, Rabu (14/6).

Cut Huzaimah mengatakan, sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum termasuk dalam golongan tanaman gandum, jagung, padi dan kedelai. Sorgum banyak di tanam di daerah suhu panas.

Sorgum memiliki nilai gizi yang unggul, lebih dari beras.  Ia mengandung protein, kalsium, zat besi, fospor dan vitamin B1, B6, yang lebih tinggi dari beras. Sorgum, diklaim baik dikonsumsi oleh orang yang terkena diabetes, karena kandungan gulanya rendah.

Selain itu, bagi orang yang sedang melaksanakan program diet. Sorgum bisa menjadi menu makan yang ideal. Perut terasa kenyang lebih lama, karena kandungan seratnya yang tinggi.

Namun begitu, untuk membudidaya tanaman sorgum ini kepada petani padi, jagung dan kedelai di Aceh, kita harus lebih banyak lagi membuat demplot-demplot percobaan dan percontohan tanaman sorgum itu, di berbagai lokasi tanaman padi, jagung dan kedelai, agar petani mengenal karakter dari tanaman sorgum tersebut.

“Kemudian, di Aceh, apakah sudah ada penampungnya ? Kalau belum ada, mari kita carikan lebih dulu, siapa orang yang akan menampung hasil panen sorgum tersebut dan lokasinya dimana?” ujarnya.

Contohnya tanaman kedelai atau kacang kuning. Aceh memang pernah menjadi salah satu daerah sentra produksi kedelai nasional di era tahun 1980 –2000-an. Tapi pada saat harga kedelai jatuh mencapai Rp 4.000 – Rp 3.000/Kg, di tingkat petani, minat  petani untuk menanam kedelai jadi menurun.

Sebelum pandemi covid, Pemerintah Pusat pernah memberikan program pengembangan tanaman kedelai di Aceh seluas 15.000 hektar, namun karena minat petani tanam kedelai saat itu masih rendah, Distanbun Aceh minta target tanamnya dikurangi menjadi 7.500 hektar. Dengan alasan takut penyerapannya rendah.

Pasca pandemi covid 2022, harga kedelai di tingkat penyalur sudah berada di atas Rp 10.000 – Rp 14.000/Kg, minat petani di Aceh, untuk kembali menanam kacang kedelai/kacang kuning, naik kembali. ”Tahun 2023 ini pusat berikan pengembangan tanaman kedelai seluas 4.000 hektar, petaninya  minta ditambah,” ujar Cut Huzaimah.

Kepala BMKG Indrapuri Aceh Besar, Muhajir mengatakan, pilot proyek tanam sorgum dilakukan tiga bulan lalu di lokasi lahan kering BMGK di Indrapuri ini, sebagai bahan uji dan percobaan tanaman sorgum di lahan kering. Bibitnya varietas Kawali didatangkan dari Balisereal Maros, Sulawesi Selatan, dengan umur tanam dan panen 100 – 110 hari.

Penanaman sorgum di lahan kering ini, kata Muhajir, BMKG bekerja sama dengan BRIN dan Fakultas Pertanian Unsam Langsa. Semoga setelah uji coba tanam sorgum di lahan kering BMKG ini berhasil di panen, akan dilanjutkan di lokasi lahan kering lainnya. Sehingga nanti tanaman sorgum ini bisa menjadi tanaman pangan yang diminati petani padi, jagung dan kedelai di daerah ini, untuk dikembangkan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved