Pertanian
Abdya Juara I Lomba Inovasi Alat Teknologi Tepat Guna Tahun 2025, Pidie Posisi II
Pada lomba TTG tersebut, Kabupaten Abdya menampilkan alat inovasi teknologi tepat guna ‘Lampengeuh’ karya Muhammad Fajil ST. Alat ini berguna untuk me
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) keluar sebagai Juara I Lomba Inovasi Alat Teknologi Tepat Guna (TTG) pada pelaksanaan TTG XXVI Tahun 2025 Provinsi Aceh yang diselenggarakan di lapangan Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, 28-31 Mei 2025.
Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Provinsi Aceh Nomor: 414.4/64/DPMG/2025.
Pada lomba TTG tersebut, Kabupaten Abdya menampilkan alat inovasi teknologi tepat guna ‘Lampengeuh’ karya Muhammad Fajil ST. Alat ini berguna untuk mengusir hama padi berupa burung pipit dan walang sangit sejenisnya.
Untuk juara II, diraih oleh Kabupaten Pidie dengan alat inovasi teknologi tepat guna Chopper Combine Tahun 2025 karya Kurniadi SPd.
Sementara juara III diraih oleh Kabupaten Aceh Besar yang menampilkan alat inovasi teknologi tepat guna Data Hara Spectral karya Muhammad Ikbal Maulana.
Para pemenang lomba, diberikan berupa dana pembinaan, piala dan piagam penghargaan.
“Alhamdulilah, atas kerja sama dan kerja keras kita semua, akhirnya Abdya menjadi juara. Selamat kepada Muhammad Fajil atas karyanya. Semoga ke depan dapat ditingkatkan lagi,” kata Bupati Abdya, Safaruddin, pada penutupan Gelar TTG dan Sigupai Mesyuhu HUT ke-23 Abdya, Sabtu malam (31/5/2025).
Untuk diketahui, alat inovasi teknologi tepat guna ‘Lampengeuh’ merupakan alat pengusir hama di areal persawahan hasil karya Muhammad Fajil, pemuda asala Desa Gadang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya.
Hasil karya pemuda lulusan Teknik Elektro Universitas Malikussaleh (Unimal) ini berhasil menarik perhatian, bahkan alat ini telah dilakukan uji coba di area persawahan warga dan dinyatakan berhasil bekerja dengan baik.
Di gelar TTG XXVI tahun 2025, alat ini juga dipamerkan di stand Jamboe Abdya. Bahkan hadirnya inovasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat termasuk pengunjung dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
Muhammad Fajil secara langsung memberikan penjelasan kepada para pengunjung terkait cara kerja alat tersebut termasuk keunggulan yang dimiliki alat itu.
Alat tersebut memiliki tiga fungsi yaitu mengusir hama burung pipit dengan radius 500 meter, penangkap hama seperti walang sangit dan sejenisnya, kemudian juga bisa menyimpan arus listrik.
Komponen atau bahan yang digunakan pada alat tersebut berupa elektronika seperti arduino (mikro controller), coding, baterai dan loudspeaker.
Lampengeuh juga dilengkapi dengan SCC (Solar Charger Controller) yang berfungsi sebagai pengontrol arus listrik dari panel surya.
Untuk mengusir hama burung, alat ini dilengkapi dengan audio suara burung elang yang dibunyikan dengan menggunakan tombol.
Sedangkan untuk menangkap hama walang sangit dan sejenisnya, dilakukan dengan cara menggunakan lampu jenis Ultra Violet (UV) yang dipasang pada tiang alat tersebut.
Kemudian di bawah lampu itu, diletakan sebuah wadah yang berisikan air campuran bumbu dapur, saat hama jatuh ke air, maka akan memperlambat hama tersebut untuk berkembang biak, dan seterusnya akan mati di wadah tersebut. (*)
Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Aceh Tahun 2025 Bertambah 77.428 Ton |
![]() |
---|
Digempur Perluasan Kebun dan Kafe, Hamparan Sawah di Aceh Tamiang Menyusut 1.141 Ha |
![]() |
---|
Kadistanbun Aceh Ajak Pemuda Bireuen Jadi Petani Milenial yang Bisa Ciptakan Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Dukung Pompanisasi Pertanian, Dandim Atam Ikut Survei Sumber Air |
![]() |
---|
Aceh Percepat Perluas Areal Tanam Hingga Sistem Pompanisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.