Pertanian
BRIN dan BMKG Aceh Berhasil Panen Sorgum di Lahan Kering
Sorgum yang dipanen tersebut hasil riset dan kolaborasi antara BMKG, BRIN dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Langsa.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
"Panen ini merupakan bukti nyata bahwa dengan kerja sama yang baik, inovasi yang terus menerus serta pemahaman yang mendalam tentang alam, kita dapat mencapai hasil yang optimal," pungkasnya.
Sebelumnya peneliti BRIN Dr Ir Basri A. Bakar, MSi mengatakan uji coba tanam sorgum varietas Kawali di lahan kering BMKG ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk organik enceng gondok terhadap peningkatan produksi.
"Alhamdulillah hasilnya cukup baik walaupun ditanam di lahan kering, ke depan kita akan lakukan kerja sama di lokasi yang berbeda," ucapnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini mendapat dukungan dari Distanbun Aceh. Pasalnya, harga sorgum di luar Aceh cukup menjanjikan.
Sementara Kepala Distanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah, MP dalam merespon hal tersebut sangat senang dan apresiasi atas keberhasilan peneliti BRIN dan BMKG melakukan panen tanaman sorgum di lokasi lahan kering BMKG, Indrapuri, Aceh Besar.
Lebih lanjut Cut Huzaimah mengatakan, sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum termasuk dalam golongan tanaman gandum, jagung, padi dan kedelai.
Selain itu, sorgum memiliki nilai gizi yang unggul, lebih dari beras. Karena mengandung protein, kalsium, zat besi, fospor dan vitamin B1, B6, yang lebih tinggi dari beras. Sorgum, diklaim baik dikonsumsi oleh orang yang terkena diabetes, karena kandungan gulanya rendah.
"Bagi orang yang sedang melaksanakan program diet, sorgum bisa menjadi menu makan yang ideal. Perut terasa kenyang lebih lama, karena kandungan seratnya yang tinggi," bebernya.
Untuk membudidaya tanaman sorgum pada tingkat petani di Aceh, kita harus lebih banyak lagi membuat demplot-demplot percobaan dan percontohan tanaman sorgum itu, di berbagai lokasi tanaman padi, jagung dan kedelai, agar petani mengenal karakter dari tanaman sorgum tersebut.
“Kita perlu cari pasar terdekat seperti Medan dan Sumatera, sehingga saat panen ada yang menampung," timpalnya.
Kegiatan panen dihadiri Kepala Stasiun Kelas I Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Kadistanbun Aceh, Kadistan Aceh Besar, Kepala Stasiun geofisika Aceh Besar, Kepala Badan Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian Aceh (BPSIP Aceh), Dekan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Syiah Kuala, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa, Dekan Fakultas Pertanian Abulyatama Aceh dan Balai Wilayah Sungai Sumatera I (BWS SI), Peneliti BRIN Aceh serta akademisi Dr Mutiawati, S.Pd., M.Pd ( Ubudiyah), Dr Saudah, S.Pd., M.Si (Universitas Serambi Mekkah).(*)
• Hijaukan Kawasan Depot BBM, Elnusa Petrofin Tanam Seribu Pohon di Krueng Raya
Abdya Juara I Lomba Inovasi Alat Teknologi Tepat Guna Tahun 2025, Pidie Posisi II |
![]() |
---|
Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Aceh Tahun 2025 Bertambah 77.428 Ton |
![]() |
---|
Digempur Perluasan Kebun dan Kafe, Hamparan Sawah di Aceh Tamiang Menyusut 1.141 Ha |
![]() |
---|
Kadistanbun Aceh Ajak Pemuda Bireuen Jadi Petani Milenial yang Bisa Ciptakan Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Dukung Pompanisasi Pertanian, Dandim Atam Ikut Survei Sumber Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.