Kajian Islam
Diungkap Buya Yahya, Kenapa Muadzin Tempelkan Tangan ke Pipi dan Menyumbat Telinganya Ketika Adzan?
Pendakwah Buya Yahya mengungkap alasan di balik seorang muadzin menempelkan tangan ke pipi bahkan menyumbat telinganya ketika adzan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Diungkap Buya Yahya, Kenapa Orang Adzan Tempelkan Tangan ke Pipi dan Menyumbat Telinganya?
SERAMBINEWS.COM - Pendakwah Buya Yahya mengungkap alasan di balik seorang muadzin menempelkan tangan ke pipi bahkan menyumbat telinganya ketika adzan.
Adzan adalah sebuah pertanda masuknya waktu sholat lima waktu. Lantunan adzan yang dikumandangkan oleh muadzin dilakukan guna memberikan informasi dan kabar akan masuknya waktu sholat.
Saat melantunkan adzan, muadzin yang mengumandangkan azan biasanya akan menempelkan tangan ke pipi dan menyumbat telinganya dengan kedua jarinya.
Lantas apa sebenarnya alasan di balik tindakan ini?

Dalam video yang diunggah di YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa menempelkan tangan ke pipi dan menyumbat telinga saat adzan adalah sebuah sunnah, yaitu tindakan yang dianjurkan dan diperintahkan oleh Rasulullah.
"Jadi kalau sudah sunnah ya tidak perlu dipertanyakan lagi apa dan kenapanya. Namun memang terdapat beberapa hikmah atau manfaat di balik tindakan ini," katanya.
Baca juga: Ingin Haji tapi Belum Mampu, Lakukan Amalan Ini pada Bulan Haji, Buya Yahya: Pahalanya Lebih Besar
Salah satu alasan hikmahnya adalah agar suara adzan terangkat dengan jelas.
Selain itu dengan menempelkan tangan ke pipi dan menyumbat telinga akan membantu mengurangi kekerasan suara yang masuk ke dalam kuping sendiri.
Selain itu, menurut Buya Yahya, tindakan ini juga bermanfaat bagi orang tunarungu.
Dikutip dari laman Al Bahjah, dalam konteks ini, mereka yang tidak dapat mendengar suara secara normal, ketika ada seseorang yang tangannya sedang menempel ke pipi dan menyumbat telinganya, mereka akan langsung tau bahwa orang tersebut sedang adzan dan sudah masuk waktu shalat.
Dengan demikian, mereka juga dapat merasakan dan memahami panggilan suci untuk melaksanakan ibadah shalat.
Buya Yahya juga mengingatkan agar kita tidak menyalahkan atau merendahkan orang yang melakukan tindakan ini ataupun orang yang ber adzan tanpa melakukan tindakan ini.
Baca juga: Agar Ibadah Tak Sia-Sia, Ini Cara Menjadi Haji yang Mabrur, 7 Tips dari Buya Yahya, Ketahui & Ikuti!
Adzan adalah sebuah sunnah dan mengikutinya adalah pilihan individu.
Meskipun tidak semua orang melakukan tindakan ini, kita sebaiknya tidak menghakimi atau mencela mereka yang melakukannya.
Menurut Buya Yahya, sebaiknya kita belajar dan mengamalkan ilmu yang benar mengenai adzan dan shalat, tanpa merendahkan atau mencela orang lain.
Setiap individu memiliki kecenderungan dan preferensi tersendiri dalam menjalankan ibadah, namun yang terpenting adalah menjaga kerukunan dan saling menghormati satu sama lain.
Dalam konteks adzan, ada beberapa kesunanan atau hal-hal yang dianjurkan selain menempelkan tangan ke pipi.
Misalnya, berwudhu sebelum adzan, menghadap kiblat, berdiri, dan lain lain.
Baca juga: Buya Yahya Sebut 3 Amalan Ini Bisa Dilakukan Anak untuk Selamatkan Orang Tua di Alam Kubur
Semua ini dilakukan untuk menjalankan adzan sesuai dengan petunjuk Rasulullah dan memaksimalkan pelaksanaan sunnah-sunnahnya.
Buya Yahya juga menyebutkan pentingnya adanya pelatihan dan pendidikan mengenai adzan, baik bagi para imam masjid maupun muadzin.
Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang tata cara adzan, kita dapat melaksanakannya secara maksimal sesuai dengan petunjuk Rasulullah.
Pelatihan seperti ini juga sebaiknya diberikan dalam konteks salat berjamaah.
Diklat adzan dan salat berjamaah tidak membutuhkan waktu yang lama, namun perlu dilakukan dengan ketenangan dan keikhlasan.
Hal ini akan membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah dengan baik dan maksimal, pelatihan ini insya Allah nantinya akan diadakan oleh Al Bahjah.
Baca juga: Buya Yahya Ungkap Tanda Amal Ibadahmu Diterima Allah SWT, Anda Rasakan Hal Ini Menurut Buya Yahya
Dalam menjalankan agama, penting bagi umat Muslim untuk menghormati perbedaan dan kecenderungan individu dalam ibadah.
Meskipun ada tindakan yang dianjurkan dalam adzan, seperti menempelkan tangan ke pipi atau menyumbat telinga, tidak semua orang mungkin melakukannya.
Yang terpenting adalah menjaga sikap saling menghormati dan tidak merendahkan orang lain berdasarkan preferensi ibadah mereka.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Jangan Sampai Nikah Jadi Neraka, Ini Pesan Buya Yahya Soal Rumah Tangga |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Penyebab Anak Mudah Marah: Berawal dari Rumah Tangga |
![]() |
---|
Urutan Wali Nikah Wanita Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Ini Aturannya Menurut Kemenag |
![]() |
---|
Siapa yang Jadi Wali Nikah Jika Ayah Sudah Tiada? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Tips Membaca Surah Al Kahfi di Hari Jumat ala Syekh Ali Jaber, Bisa Dicicil Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.