TERUNGKAP Ini Makna Terselubung dari Pakaian Khas Pengikut Al Zaytun saat Salat

Seperti video yang beredar di media sosial, pengikut Ponpes Al Zaytun selalu mengenakan jas dan dasi saat melaksanakan ibadah salat.

Editor: Amirullah
Instagram @kepanitiaanalzaytun
Salat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun, Indramayu 

"Dan siapa saja yang menyampakan risalah agama, layak disebut sebagai seorang nabi."

"Jadi dulu kami meyakini Panji Gumilang adalah nabi baru setelah Nabi Muhammad," imbuhnya.

Baca juga: Viral Lagu Yahudi Dinyanyikan di Ponpes Al Zaytun, Berikut Arti hingga Faktanya

Meski mengatur pakaian pengikutnya saat salat, Panji Gumilang ternyata tak mewajibkan jamaahnya untuk beribadah.

Bahkan, menurut Ken, Panji Gumilang dan pengikutnya melakukan salat sesuka hati tanpa waktu yang jelas.

"Yang kedua salat, menganggap bahwa karena Indonesia belum dengan hukum Islam maka salat belum diwajibkan," tuturnya.

"Salat suka-suka dia, ketika ada tamu, ketika ada hal tertentu."

Ken melanjutkan, Panji Gumilang dan pengikut Al Zaytun juga tak melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

"Puasa diartikan biar negara Islam menang jadi mereka harus totalitas, memberikan semua yang dimiliki agar mereka menang," katanya.

Tak berhenti sampai di situ, pengikut Panji Gumilang juga tak melaksanakan ibadah Haji di Mekkah.

"Ibadah haji menurut NII itu enggak perlu ke Mekkah," ucap Ken Setiawan, dalam acara CATATAN DEMOKRASI tvOne, Selasa (20/6/2023).

"Ibadah haji cukup datang ke Al Zaytun setiap 1 Muharram, diartikan sebagai perkumpulan para pejabat."

"Dan itu seluruh korwil datang melakukan ritual haji juga di sana," imbuh Ken.

Ken menambahkan, jemaah Al Zaytun melakukan ibadah lempar jumroh ketika haji.

Namun, bukan kerikil yang mereka lemparkan.

Melainkan dengan melempar minimal 7 sak semen berisi uang.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved