Berita Pidie
Jokowi ke Rumoh Geudong, Anak Korban Pelanggaran HAM di Pidie Saat Konflik Ini Titip Pesan Khusus
Kini, seiring kunjungan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi ke lokasi pelanggaran HAM berat di Rumoh Geudong, Pidie, Selasa depan (27/6/2023), Fatahi
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Kini, seiring kunjungan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi ke lokasi pelanggaran HAM berat di Rumoh Geudong, Pidie, Selasa depan (27/6/2023), Fatahillah pun menyampaikan pesan khusus sang Presiden.
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Fatahillah bin M Yahya SPd (38) warga Gampong Bilie Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie ini merupakan salah satu dari keluarga korban pelanggaran HAM saat Aceh konflik di Rumoh Geudong, Pidie.
Bagaimana tidak, pada tahun 1991 ayah kandungnya, M Yahya, yang menjabat sebagai kepala desa atau Keuchik Gampong Bilie Aron mendapat siksaan berat di Rumoh Geudong selama tiga hari, hingga akhirnya ditembak di bagian kepala.
"Ayah saya meninggal dalam kondisi yang sangat mengenaskan, bahkan jenazahnya dicampakkan di pusat Pasar Tijue, Kemukiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie pada tahun 1991 itu," kata Fatahillah kepada Serambinews.com, Jumat (23/6/2023), mengenang peristiwa itu.
Kini, seiring kunjungan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi ke lokasi pelanggaran HAM berat di Rumoh Geudong, Pidie, Selasa depan (27/6/2023), Fatahillah pun menyampaikan pesan khusus sang Presiden.
Seperti diketahui kedatangan Presiden Jokowi dalam rangka kick-off penyelesaian pelanggaran HAM berat secara Nonyudisial di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Aceh.
Acara kick-off itu digelar di Rumoh Geudong, Pidie, Selasa, 27 Juni 2023.
Baca juga: Ini Fakta Menarik dan Bersejarah Tentang Rumoh Geudong yang Akan Dikunjungi Jokowi
Fatahillah mengatakan kasus pelanggaran HAM di Aceh semasa konflik tahun 1989 hingga 1998, termasuk di Rumoh Geudong jangan pernah ditenggelamkan dari sejarah kelam konflik Aceh.
Termasuk persoalan data korban penyiksaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang banyak luput dari pendataan.
"Kepada Bapak Presiden Jokowi kami sampaikan, banyak noda darah korban konflik Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh, termasuk di Pidie belum tersentuh langkah pemulihan yang sejatinya diperoleh pihak keluarga atau anak kandungnya," kata Fatahillah.
Fatahillah mengatakan data korban pelanggaran HAM di Rumoh Geudong yang diklaim lembaga Pos Bantuan (PB) HAM 53 korban, menurutnya masih sangat sedikit dibanding data korban sesungguhnya.
Pasalnya, Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron ini dulunya sebagai Pos Satuan Statis (Sattis).
Baca juga: Soal Rencana Pembangunan Masjid di Bekas Rumoh Geudong, Ini Penjelasan Pj Bupati Pidie
"Saya selaku anak korban konflik di Pidie mendesak Presiden RI dan Pemerintah Aceh agar penyelesaian hak-hak korban konflik Rumoh Geudong secara menyeluruh tanpa tebang pilih agar tidak menyisakan konflik internal di tengah masyarakat," harapnya. (*)
Haul ke-9 Sirul Mubtadin, Ribuan Jamaah Gelar Zikir Hingga Berdoa untuk Aceh Tetap Damai |
![]() |
---|
Meski Panas Terik, Ribuan Jamaah Antusias Hadiri Haul Akbar Sirul Mubtadin di Pidie |
![]() |
---|
Buntut Kasus Pengadaan Laptop Cromebook, Sebanyak 84 Kepala Sekolah di Pidie Diperiksa Jaksa |
![]() |
---|
Harga Beras Masih Mahal, Warga Serbu Gerakan Pangan Murah Digelar di Pidie |
![]() |
---|
Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, IPNU Pidie: Negara Harus Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.