Kajian Islam

Mana yang Lebih Baik untuk Kurban Idul Adha, Hewan Jantan atau Betina? Begini Penjelasan Buya Yahya

Umumnya, yang biasa dijadikan kurban adalah yang jantan. Lalu, bagaimana hukumnya jika berkurban sapi, onta atau kambing betina?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Serambi Indonesia
Ilustrasi hewan kurban - Peternak menjajakan sejumlah hewan ternak untuk kurban di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar, Rabu (6/7/2022). 

Bagi mereka yang belum pernah naik haji, semoga Allah memudahkan mereka untuk dapat melaksanakan ibadah haji," imbuh Buya Yahya.

Penting bagi kita semua untuk mengingat bahwa ibadah haji dan umrah seharusnya dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.

Ibadah haji dan umrah tidak seharusnya dilakukan untuk popularitas, pamrih, atau tujuan dunia semata, tetapi sebagai bentuk ibadah yang tulus dan ikhlas kepada Allah, ujar Buya Yahya seorang ulama yang merupakan pengasuh dari LPD Al Bahjah.

Lebih lanjut disambung Buya Yahya, dalam menghadapi 10 hari awal Dzulhijjah, ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan untuk memperoleh keberkahan luar biasa.

Selain memperbanyak dzikir dan sedekah, kita juga dapat melakukan puasa sunnah pada hari-hari tersebut.

Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang besar dan dapat menghapus dosa-dosa kita.

Selain itu, kita juga dapat memperbanyak ibadah shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah.

Melakukan shalat malam, terutama shalat tahajjud, merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama 10 hari awal Dzulhijjah.

Kita juga dapat berusaha untuk membaca Al-Qur’an dengan lebih rajin dan merenungkan maknanya.

Selain amalan-amalan di atas, kita juga dapat merenungkan makna dan hikmah di balik ibadah haji.

Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang melibatkan pengorbanan, kesabaran, dan ketekunan.

Kita dapat mengambil pelajaran tentang kesederhanaan, kerendahan hati, persaudaraan, dan pengendalian diri dari ibadah haji.

Selama 10 hari awal Dzulhijjah, kita juga dapat memperbaiki hubungan dengan sesama, meminta maaf, dan memberi maaf.

Mengedepankan sikap tolong-menolong, kebaikan, dan kasih sayang kepada sesama juga merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.

Tambah Buya Yahya, dalam menyikapi keutamaan luar biasa 10 hari awal Dzulhijjah, penting bagi kita untuk menjaga niat yang ikhlas dan tulus hanya karena Allah.

Semua amalan dan ibadah yang kita lakukan seharusnya dilandasi oleh kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah, serta kesadaran akan tanggung jawab sebagai hamba-Nya.

Dengan memanfaatkan momen istimewa ini, kita dapat meraih keberkahan, ampunan, dan pahala yang melimpah.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved