Breaking News

Rumoh Geudong

Tolak Bongkar Rumoh Geudong, Komisi I DPRA: Harus jadi Situs Sejarah Pelanggaran HAM Berat di Aceh

Untuk itu, Iskandar berharap pemerintah dapat membangun museum di lokasi lahan Rumoh Geudong yang bangunannya mereplikasi bentuk Rumoh Geudong yang du

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Ketua Komisi I DPRA Iskandar Usman Al Farlaky SHi MSi 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Komisi I DPR Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky SHi MSi menyesalkan tindakan pemerintah yang meratakan sisa bangunan Rumoh Geudong di Kabupaten Pidie, untuk pembangunan masjid yang peletakan batu pertama akan dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Selasa (27/6/2023).

“Kita sesalkan atas tindakan pemerintah yang merobohkan sisa bangunan Rumoh Geudong, di Pidie, karena bangunan itu adalah saksi bisu sejarah panjang konflik senjata Aceh," kata Iskandar, Sabtu (24/6/2023).

Ia menjelaskan, seharusnya yang dilakukan oleh negara adalah merawat sisa bangunan itu sebagai upaya menjaga ingatan dan pembelajaran bagi negara dan masyarakat tentang konflik senjata di Aceh.

“Harusnya bangunan tersebut dapat dirawat untuk dijadikan sebagai situs sejarah pelanggaran HAM berat di Aceh, ini penting sebagai pembelajaran dan pengingat kita tentang perang panjang di Aceh," tegas mantan Ketua Badan Legislasi DPRA ini.

Untuk itu, Iskandar berharap pemerintah dapat membangun museum di lokasi lahan Rumoh Geudong yang bangunannya mereplikasi bentuk Rumoh Geudong yang dulu.

Festival Durian Ikut Meriahkan HUT Bhayangkara di Aceh Barat

“Sebagai wujud mempertahankan memori kolektif tentang situs pelanggaran HAM berat di Aceh, maka sangat penting untuk dibangun museum di lokasi Rumoh Geudong, bahkan bentuk bangunannya harus mereplikasi wujud Rumoh Geudong yang aslinya," ujarnya.

Jika bangunan fisik sisa Rumoh Geudong dipaksakan untuk dirobohkan, dihancurkan, maka patut diduga negara sedang berupaya untuk mengaburkan dan menghilangkan sejarah penting tentang apa yang pernah terjadi di Rumoh Geudong.

"Pembangunan museum Rumoh Geudong akan menjadi situs pembejalaran bagi publik atau bahkan kepada dunia, jika nantinya ada peneliti yang hendak mencari atau meneliti tentang perang Aceh," ucap dia.(*)

Pansel Serahkan 21 Nama Calon Anggota KIP Aceh ke Komisi I DPRA pada Senin

Festival Durian Ikut Meriahkan HUT Bhayangkara di Aceh Barat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved