Berita Politik

Irawan Abdullah Serap Aspirasi Masyarakat Kota Sabang, Siap Perjuangkan Bersama-sama

Irawan mengatakan, pertemuan-pertemuan selama reses penting dilakukan untuk mendiskusikan isu-isu terkini, dan bekerja sama mencari solusi.

for serambinews.com
FOTO BERSAMA - Anggota DPRA, Tgk H Irawan Abdullah SAg berfoto bersama dengan berbagai elemen masyarakat usai berdiskusi menyerap aspirasi dalam rangka reses ke II tahun 2023 di Kota Sabang, Kamis (22/6/2023). 

"Diperlukan regulasi yang pasti dari Pemkot Sabang agar pengelola wisata mampu menjaga pergaulan muda-mudi yang datang berwisata di Sabang dengan bingkai-bingkai syariat seperti dilarangnya menginap pasangan yang bukan muhrim pada sebuah penginapan dan lain sebagainya," pungkasnya.

Mengubah Budaya Kerja

Budaya 'eh leuho' atau tidur siang di Kota Sabang sudah berlangsung turun temurun. Pertokoan di Kota Sabang umumnya tutup sejak pukul 12.00 WIB hingga menjelang Ashar. Bagi wisatawan yang baru datang ke Sabang, tentu saja mengagetkan.

Namun, bagi yang sudah tahu, mungkin saja memaklumi. Ini merupakan ‘kearifan lokal’ yang mesti dijaga. Akan tetapi, anggota DPRA Tgk H Irawan Abdullah SAg menyarankan budaya ini tak perlu dipertahankan.

“Banyak masukan dari tokoh-tokoh masyarakat di Sabang, agar budaya ‘eh leuho’ dihilangkan, untuk kemajuan Kota Sabang,” katanya. Dia menyebut, salah satu kunci keberhasilan sebuah negara/daerah adalah etos kerja dan kreativitas masyarakat.

Selain itu Irawan juga menyorot sektor pariwisata di Kota Sabang. Ini merupakan sektor yang sangat berpotensi terus dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.

Sayangnya, infrastruktur pariwisata masih minim. Belum ada hotel yang mampu dijadikan tempat pelaksanaan event-event besar berskala nasional.

“Selama ini event-event nasional banyak dilaksanakan di Bali. Setiap tahun ratusan event nasional dan internasional digelar di Bali. Sedangkan Sabang tidak masuk dalam list mereka,” katanya.

Ini semua menjadi tanggung jawab pemerintah agar Sabang juga mendapatkan ‘keadilan’ dengan pembangunan infrastruktur yang memadai, adanya kepastian hukum, bahkan bila perlu adanya pemberian insentif, sehingga investor tertarik masuk termasuk di sektor perhotelan.

Kecuali itu, Irawan Abdullah juga mengaku siap berjuang merevitalisasi kembali situs-situs budaya di Kota Sabang. Selain panorama alam, situs-situs budaya juga bisa menambah daya tarik wisata.

“Insya Allah bisa kita bantu merevitalisasi situs-situs budaya, khususnya melalui usulan dana Pokir DPRA. Tentu saja kita akan berkomunikasi kembali dengan pihak terkait di Kota Sabang,” tandas Caleg DPRA dari Dapil Aceh I ini, yakni Kota Sabang, Kota Banda Aceh, dan Aceh Besar.

Di Aceh Besar dan Banda Aceh, ustaz Irawan sudah merevitalisasi berbagai situs cagar budaya melalui usulan dana Pokir, sejak beberapa tahun silam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved