Berita Politik

Irawan Abdullah Serap Aspirasi Masyarakat Kota Sabang, Siap Perjuangkan Bersama-sama

Irawan mengatakan, pertemuan-pertemuan selama reses penting dilakukan untuk mendiskusikan isu-isu terkini, dan bekerja sama mencari solusi.

for serambinews.com
FOTO BERSAMA - Anggota DPRA, Tgk H Irawan Abdullah SAg berfoto bersama dengan berbagai elemen masyarakat usai berdiskusi menyerap aspirasi dalam rangka reses ke II tahun 2023 di Kota Sabang, Kamis (22/6/2023). 

 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA, Tgk H Irawan Abdullah SAg, Kamis (22/6/2022) melakukan kunjungan kerja ke Kota Sabang.

Kunjungan dalam rangka reses ke II tahun 2023 itu bertujuan untuk menyerap aspirasi, masukan, dan pandangan masyarakat dari tiga kecamatan di Pulo Weh tersebut.

Saat ini Kota Sabang terdiri dari Kecamatan Sukajaya, Sukakarya, dan Sukamakmue.

“Alhamdulillah, hari ini kami berkesempatan untuk berkunjung lagi ke Sabang dan bertemu langsung dengan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk saling mendengar dan berbagi kisah,” kata Tgk Irawan Abdullah.

Anggota Komisi I DPRA itu mengatakan, pertemuan-pertemuan selama reses penting dilakukan untuk membangun hubungan, mendiskusikan isu-isu terkini, dan bekerja sama dalam mencari solusi.

Sehingga nantinya program-program tersebut dapat diusulkan dalam pokok pikiran anggota DPRA.

Baca juga: Aman dan Tanpa Kerusuhan, Tgk Irawan Abdullah Harap Pilpres di Indonesia Sama dengan di Turki

Baca juga: Anggota DPRA Tgk Irawan Abdullah Apresiasi Kinerja PPIH Kanwil Kemenag Aceh

Baca juga: 11 Lulusan Politeknik Negeri Lhokseumawe Lolos Bekerja di Dua Negara Eropa 

Selain itu juga untuk mendengarkan kebutuhan masyarakat dan juga menyampaikan informasi. Dengan berada di lapangan, akan dapat berinteraksi langsung dengan warga dan memahami persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.

“Sebagai wakil rakyat, kami juga menyampaikan informasi tentang kebijakan, program, dan kegiatan yang telah dilakukan. Sehingga dapat memberikan tanggapan terkait isu-isu lokal yang relevan,” kata Tgk Irawan.

Wakil Ketua Fraksi PKS itu menambahkan melalui kunjungan reses akan dapat memperkuat hubungan dengan masyarakat setempat. Ini tentunya akan menjadi lebih dekat dengan masyarakat, memahami kebutuhan mereka secara langsung dan memperoleh masukan langsung dalam proses pengambilan kebijakan

“Alhamdulillah dalam pertemuan dengan perwakilan tokoh di Kota Sabang itu, kami telah menyerap banyak aspirasi dan telah mencatatnya juga. Insya Allah aspirasi tersebut akan bersama-sama kita perjuangkan,” katanya.

Sementara itu seorang warga Sabang, Kapten Siddiq yang ikut dalam pertemuan itu menjelaskan salah satu hal yang paling mendasar ketika Pemko Sabang ingin menggalakkan pariwisata sebagai program unggulan daerah, namun banyak tempat wisata di Sabang tidak tersedia sumber air bersih seperti di pulau Rubiah.

Ini menjadi penting untuk segera diwujudkan. Sabang sebagai daerah destinasi wisata yang ramai dikunjungi seperti Iboh dan Gapang, tetapi harus didatangkan air bersih dari tempat lain.

"Tentunya itu menjadi tantangan bagi pemerintah dalam memajukan pariwisata di Sabang. Maka kami sangat mengharapkan pemerintah untuk mencari solusinya," ujarnya.

Adapun tokoh Balohan, Bakri, meminta dan berharap keistimewaan dan kekhususan Aceh dalam pelaksanaan UUPA dapat disinergikan dalam memajukan pariwisata Sabang dalam kontek nilai-nilai syariah.

"Diperlukan regulasi yang pasti dari Pemkot Sabang agar pengelola wisata mampu menjaga pergaulan muda-mudi yang datang berwisata di Sabang dengan bingkai-bingkai syariat seperti dilarangnya menginap pasangan yang bukan muhrim pada sebuah penginapan dan lain sebagainya," pungkasnya.

Mengubah Budaya Kerja

Budaya 'eh leuho' atau tidur siang di Kota Sabang sudah berlangsung turun temurun. Pertokoan di Kota Sabang umumnya tutup sejak pukul 12.00 WIB hingga menjelang Ashar. Bagi wisatawan yang baru datang ke Sabang, tentu saja mengagetkan.

Namun, bagi yang sudah tahu, mungkin saja memaklumi. Ini merupakan ‘kearifan lokal’ yang mesti dijaga. Akan tetapi, anggota DPRA Tgk H Irawan Abdullah SAg menyarankan budaya ini tak perlu dipertahankan.

“Banyak masukan dari tokoh-tokoh masyarakat di Sabang, agar budaya ‘eh leuho’ dihilangkan, untuk kemajuan Kota Sabang,” katanya. Dia menyebut, salah satu kunci keberhasilan sebuah negara/daerah adalah etos kerja dan kreativitas masyarakat.

Selain itu Irawan juga menyorot sektor pariwisata di Kota Sabang. Ini merupakan sektor yang sangat berpotensi terus dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.

Sayangnya, infrastruktur pariwisata masih minim. Belum ada hotel yang mampu dijadikan tempat pelaksanaan event-event besar berskala nasional.

“Selama ini event-event nasional banyak dilaksanakan di Bali. Setiap tahun ratusan event nasional dan internasional digelar di Bali. Sedangkan Sabang tidak masuk dalam list mereka,” katanya.

Ini semua menjadi tanggung jawab pemerintah agar Sabang juga mendapatkan ‘keadilan’ dengan pembangunan infrastruktur yang memadai, adanya kepastian hukum, bahkan bila perlu adanya pemberian insentif, sehingga investor tertarik masuk termasuk di sektor perhotelan.

Kecuali itu, Irawan Abdullah juga mengaku siap berjuang merevitalisasi kembali situs-situs budaya di Kota Sabang. Selain panorama alam, situs-situs budaya juga bisa menambah daya tarik wisata.

“Insya Allah bisa kita bantu merevitalisasi situs-situs budaya, khususnya melalui usulan dana Pokir DPRA. Tentu saja kita akan berkomunikasi kembali dengan pihak terkait di Kota Sabang,” tandas Caleg DPRA dari Dapil Aceh I ini, yakni Kota Sabang, Kota Banda Aceh, dan Aceh Besar.

Di Aceh Besar dan Banda Aceh, ustaz Irawan sudah merevitalisasi berbagai situs cagar budaya melalui usulan dana Pokir, sejak beberapa tahun silam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved