BERITA POPULER
BERITA POPULER - Kata Apa Karya Soal Isu Rumoh Geudong, USK Turunkan SPP, MA Tolak PK Irwandi
Berikut ini sederet berita yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Taufik Hidayat
Sebab, Selasa (27/6/2023), Rumoh Geudong akan dikunjungi Presiden RI, Joko Widodo.
Di Rumoh Geudong itu nantinya akan dilakukan kick-off penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat pada masa lalu di Aceh secara non yudisial.
Rumoh Geudong peninggalan Ulee Balang yang digunakan sebagai kantor raja setingkat pemerintah kabupaten dibangun pada tahun 1818.
" Rumoh Geudong itu sebagai kantor kerajaan yang digunakan secara turun menurun oleh keturunan Raja Lamkuta.
Rumoh Geudong itu awalnya digunakan Teuku Ampon Raja Lamkuta, sebagai pewaris.
7. Pekan Kebudayaan Aceh VIII Diundur, Ini Alasan dan Jadwalnya
Pekan Kebudayaan Aceh atau PKA VIII yang semula direncanakan berlangsung pada tanggal 19-27 Agustus 2023 digeser ke tanggal 4-11 November 2023.
Penundaan itu diputuskan dalam rapat gabungan Panitia PKA VIII dengan pihak seketaris daerah dari 23 kabupaten/kota se-Aceh di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (19/6/2023) pagi.
Sekretaris Daerah Aceh, Bustami Hamzah SE MSi dalam rapat tersebut menyampaikan, pada bulan Agustus banyak kegiatan yang akan dilaksanakan, di antaranya perayaan Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, di samping peringatan Hari Damai Aceh Ke-18 pada 15 Agustus.
"Kalau PKA Ke-8 tetap dilaksanakan pada bulan Agustus, maka akan memecah konsentrasi saat pelaksanaan event budaya tersebut, sehingga PKA harus diundur ke bulan November," kata Sekda Aceh.
8. Jokowi, Kesaksian, dan Harapan Penyintas Kamp Penyiksaan Rumoh Geudong, Digantung hingga Disetrum
NAWAWI masih berumur 6 tahun saat itu.
Anak pertama dari 5 bersaudara pasangan Jailani Ibrahim dan Ainon Mardiah yang tinggal di Desa Didoh, Kemukiman Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Aceh itu mencoba untuk mengenang kembali momen tragis yang pernah menimpa mereka saat itu.
Dia bersama keluarganya sekitar pukul 01.00 dini hari di penghujung tahun 1997 dibawa secara paksa dengan mobil.
Saat itu ibu mereka dalam keadaan hamil bersama adiknya yang berumur 3 tahun diangkut dari rumah di Desa Didoh, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie oleh pasukan Kopassus ke Rumoh Geudong.
Setiba di sana, mereka disiksa dengan cara dibanting di lantai dan ditendang.
Nawawi dan adiknya diikat di leher dan digantung.
Ketika giliran ibu mereka diperiksa, tanpa ditanya, tentara menyetrum listrik ke tubuhnya yang kurus, kemudian disuruh mengangkang dan ditelanjangi, termasuk juga ayahanda mereka yang disiksa secara sadis tanpa berperikemanusiaan.
Baca juga: Fakta Baru Ayah dan Anak Inses di Purwokerto, Empat Jasad Bayi Bukan Diaborsi, Dibunuh Usai Lahir
9. Pj Bupati: ASN yang Ditangkap Berduan dalam Mobil dengan Honorer Akan Diberi Sanksi Tegas
Kasus dugaab perselingkuhan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer bertugas di Pemkab Nagan Raya telah masuk ke tahap penelitian berkas di Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat setelah dilimpahkan Satpot PP/WH.
Kepala Bidang Penegakan Hukum Perda dan Syariat Islam Nagan Raya, Safarudin mengatakan, perkara tersebut telah masuk ke tahap pemeriksaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Nagan Raya, untuk diproses sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku.
"Berkasnya diproses JPU. Sementara kedua oknum ASN dan honorer ditahan di Satpol PP-WH Nagan Raya," kata Safarudin, Selasa (20/6/2023).
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas menuturkan bahwa Pemkab Nagan Raya akan mengambil tindakan tegas atas Kasus khalwat yang melibatkan oknum ASN beristri dan honorer bersuami tersebut.
Apalagi, tambah Fitriany, kedua oknum tersebut telah menciderai citra baik Pemkab Nagan Raya di hadapan khalayak diduga telah melakukan perbuatan tidak senonoh di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Nagan Raya.
"Pastinya akan diproses sesuai dengan aturan hukum. Kita juga akan berikan sanksi tegas terhadap keduanya," imbuhnya.
10. Viral Teuku Rassya Seloroh Bahasa Aceh saat ke Serambi Indonesia: Hana Peng, Hana Inong
Viral artis Teuku Rassya seloroh bahasa Aceh, sebut hana peng hana inong (tidak ada uang, tidak ada cewek).
Hal itu diucapkannya saat berkunjung ke Kantor Serambi Indonesia, Aceh Besar, Rabu (21/6/2023).
Awalnya Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur menanyakan apakah Rassya bisa berbahasa Aceh.
"Bacut-bacut. Hana peng, hana inong (sedikit-sedikit. Tidak ada uang, tidak ada cewek)," ucap Rassya tertawa dikutip dari TikTok @camparee1 pada Kamis, (22/6/2023).
"Tapi nggak apa-apa, kalau wajahnya ganteng, hana peng tetap ada inong," timpal Pemred Serambi tertawa.
Dalam video tersebut, pemilik nama lengkap Teuku Rassya Islamay Pasya itu menyampaikan bahagia bisa pulang ke kampung halaman tempat di mana ayahnya berasal.
"(Bapak ibu) alhamdulillah sehat, mereka sih juga support dan insya Allah apapun yang Rassya lakuin di sini bisa paling nggak bermanfaatlah," ucap Rassya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
BERITA POPULER - Warga Aceh Dideportasi dari Malaysia, Nama Taruna Akpol Aceh yang Jalani Pendidikan |
![]() |
---|
BERITA POPULER - Aturan Baru Nama di KTP Minimal 2 Kata, Daftar Bank yang Setuju Blokir Rekening |
![]() |
---|
BERITA POPULER- 2 Putra Aceh Dipromosikan Jaksa Agung, Camat Padang Tiji Kepergok dengan Istri Orang |
![]() |
---|
BERITA POPULER - Satria Kumbara Alumni SMK yang tak Terduga, Keturunan Tionghoa Raih Adhi Makayasa |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Komcad SPPI Aceh Dilantik, Terowongan Geurutee Dibahas, Prajurit Yonif Tiba di Pidie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.