Idul Adha 1444 H

Amalkan Besok! Inillah 6 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Takbir hingga Mandi Sebelum Shalat

Terdapat sejumlah amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam sebagai langkah menyempurnakan ibadah hari raya Idul Adha di bulan Dzulhijjah ini.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS/INDRA WIJAYA
Ilustrasi shalat Idul Adha - Ribuan Jamaah Muhammadiyah melaksanakan shalat idul adha di Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) Batoh, Banda Aceh, Sabtu (9/7/2022). 

Daging kurban saat Idul Adha biasa berlimpah. Bahkan di satu keluarga bisa mendapatkan lebih dari satu jatah.

Baca juga: Berikut, Tata Cara Mandi Wajib sebelum Sholat Idul Adha, Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Hingga terbersit untuk menjual daging kurban unutk mendapatkan uang.

Lantas seperti apa hukum menjual daging kurban? Apakah boleh menjual daging kurban atau justru haram?

Pengasuh Pondok Pesantren LPD Al-Bahjah, Buya Yahya menjelaskan terkait hukum menjual daging kurban.

Menurut penjelasan Buya Yahya, menjual daging kurban adalah halal jika daging kurban tersebut sudah kita terima, artinya sudah menjadi hak kita.

"Kalau kita sudah menerima daging kurban, milik saya, boleh saya jual kemana saja," kata Buya Yahya dikutip Serambinews.com dalam unggahan video YouTube Al Bahjah TV, Selasa (27/6/2023).

Justru yang tidak boleh kata Buya Yahya adalah menjual daging kurban sebelum dibagikan, ini menjadi haram biarpun itu hanya sekedar kulit dari hewan kurban.

Baca juga: Idul Adha 1444 H - Berikut Kumpulan 80 Ucapan Selamat Idul Adha yang Cocok Dibagikan ke Medsos

"Yang nggak boleh menjual daging kurban sebelum dibagi, biarpun kulitnya tidak boleh dibagi," lanjut Buya Yahya.

Jadi menurut Buya, jika seseorang sudah menerima pembagian daging kurban, adalah sudah menjadi haknya.

Boleh saja orang tersebut menjual daging kurban ke mana saja. Apalagi mengingat jika orang tersebut mungkin sudah memiliki banyak daging di rumahnya atau tidak bisa mengonsumsi daging.

"Jadi kalau saya nerima daging kurban , ya suka-suka saya jual wong milik saya, wong milik saya, saya jual dong. Mungkin di rumah sudah banyak daging atau saya tidak makan daging,
masa dipaksa makan daging," imbuhnya.

Simak penjelasan Buya Yahya dalam video berikut ini :


(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved