Luar Negeri

Sosok Nahel M, Remaja 17 Tahun yang Tewas Ditembak Polisi, Kematiannya Picu Kerusuhan di Perancis

Pembunuhan Nahel M, telah memicu kerusuhan di kota-kota di seluruh Prancis serta kota Nanterre di sebelah barat Paris tempat dia dibesarkan.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Sosok Nahel M, Remaja 17 Tahun yang Tewas Ditembak Polisi, Kematiannya Picu Kerusuhan di Perancis 

Antara rugby dan teknisi listrik

Nahel menghabiskan tiga tahun terakhir bermain rugby di klub Pirates of Nanterre.

Dia telah menjadi bagian dari program integrasi untuk remaja yang kesulitan di sekolah.

Program itu dijalankan oleh sebuah yayasan bernama Ovale Citoyen.

Program tersebut bertujuan untuk mengajak orang-orang dari daerah tertinggal untuk magang dan Nahel sedang belajar menjadi teknisi kelistrikan.

Ketua Ovale Citoyen, Jeff Puech, adalah salah satu orang yang paling mengenalnya.

Dia bertemu Nahel beberapa hari lalu dan berbicara tentang anak yang menggunakan rugby untuk bertahan hidup itu.

"Dia adalah seseorang yang memiliki keinginan untuk menyesuaikan diri secara sosial dan profesional, bukan anak yang berurusan dengan narkoba atau mendapat kesenangan dari kejahatan remaja," kata Puech kepada Le Parisien.

 
Dia memuji sikap teladan remaja itu, jauh dari pembunuhan karakter yang disebarkan di media sosial.

Dia mengenal Nahel ketika dia tinggal bersama ibunya di Vieux-Pont, pinggiran kota Nanterre, sebelum mereka pindah ke perkebunan Pablo Picasso.

Satu hal yang menjadi perhatian, keluarganya berasal dari Aljazair.

"Semoga Allah memberinya rahmat," bunyi tulisan yang dibentangkan di jalan lingkar Paris, di luar Stadion Parc des Princes.

Baca juga: Kerusuhan Makin Memanas di Tepi Barat, Menteri Israel Sebut Desa Huwara Palestina Harus Dimusnahkan

Stigma minoritas

"Kekerasan dilakukan oleh polisi setiap hari, terutama jika Anda orang Arab atau berkulit hitam," kata seorang pemuda di kota Perancis lainnya, yang menyerukan keadilan bagi Nahel.

Namun, pengacara keluarga, Yassine Bouzrou, mengatakan ini bukan tentang rasisme, tapi tentang keadilan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved