Kisah Inspiratif

Kisah Anton, Modal Rp200 Ribu FB Ads Kini Terima Orderan 11000 Paket/Bulan Jual Batik di Marketplace

Kisah Founder WOU Group, Anton Wibowo rintis usaha modal Rp 200 ribu untuk FB Ads, kini terima orderan 11.000 per bulan dari jual batik di marketplace

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
YouTube PecahTelur
Kisah Founder WOU Group, Anton Wibowo (kiri) merintis usaha modal Rp 200 ribu untuk FB Ads, kini terima orderan minimal 11.000 per bulan dari jual batik di marketplace. Didampingi partner-nya, Zulfikri Ridwanul Khaq. 

"Tahun 2018 sudah ketemu polanya, sudah mulai bagus, 2019 kami mendominasi di Shopee untuk batiknya," ungkap Anton.

Berlanjut pada tahun 2020, pihaknya mengajukan Shopee Mall yang tujuannya untuk meningkatkan selisih harga.

Selama ini keuntungan yang didapat sangat tipis, karena menyasar pasar pembeli ekonomi menengah ke bawah.

Saat itu pihaknya mulai mengubah melalui branding barunya WOU Batik Premium dengan pendekatan couple batik muslim, semuanya berbahan lokal.

Baca juga: Omzet Rp 1 Juta Sehari Berkat Jualan Online, Presiden Jokowi Minta UMKM Tiru Jejak Wageningtyas

Kini, brand fashion batik asal kota Solo, Jawa Tengah itu memiliki dua lini bisnis yang berjalan.

Pertama, fashion dengan empat brand yakni WOU Batik, WOU Batik Premium, WOU Batik Luxury dan by WOU Batik.

Kedua, medis dengan tiga brand yakni Oksigen 24, Sewa 24 dan Nurse 24.

Nama WOU sendiri diambil dari nama dirinya dan istri yakni Wibowo dan Umi.

"Karena istri itu bantu banyak banget saya dari nol, dari gak punya apa-apa," kata Anton.

Kemudian ia mengajak salah seorang partner, Zulfikri Ridwanul Khaq membantu membangun lini bisnisnya.

Fikri dan Anton sudah lama kenal dan sempat sama-sama mondok pesantren hingga bekerja di perusahaan tambang.

"Beliau salah satu orang yang paling penting di balik WOU Group sekarang ini," ungkap Anton.

Baca juga: Omzet Rp 2,5 Miliar Sehari dari Jual Panci, Begini Kisah Yoyok Rubiantono dan Jualan Onlinenya

Mengajak Fikri dari yang waktu itu masih beromzet Rp 100 juta per bulan, kini usahanya berkembang jauh lebih dari itu berkat sahabatnya tersebut.

Dari 2018 awalnya mengontrak untuk berjualan hingga akhirnya kini punya tempat sendiri di tahun 2023.

Anton bercerita, kala itu ada karyawan yang resign kemudian pihaknya membuka lamaran kerja, namun saat yang diwawancara dinyatakan diterima kerja, malah tak kembali.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved