Salam

Ya, Mari Tinggalkan Semua Perbedaan

(MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, meminta semua elemen di Aceh meninggalkan segala perbedaan terkait isu dan usulan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh.

Editor: mufti
For Serambinews.com
Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali 

KETUA Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, meminta semua elemen di Aceh meninggalkan segala perbedaan terkait isu dan usulan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh. Tgk Faisal Ali juga meminta semua pihak di Aceh menerima Keputusan Presiden (Keppres) yang kemba-li menunjuk Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh un-tuk setahun ke depan.

“Mari kita tinggalkan semua perbedaan, karena apapun yang kita buat, pemerintah sudah membuat keputusan, sudah ditunjuk (Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh). Mari kita terima Keputusan Presiden tersebut,” ajak Lem Faisal--sapa-an akrab Tgk H Faisal Ali--kepada Serambi, Kamis (6/7/2023).

Segala perbedaan pendapat terkait usulan sosok Pj Gu-bernur Aceh dalam beberapa pekan terakhir, menurut Lem Faisal, merupakan sebuah dinamika biasa di negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia.
Di jagat nasional, sikap MPU Aceh ini sering disebut de-ngan istilah legowo, yaitu sebuah sikap yang menerima de-ngan ikhlas dan sabar terkait masalah-masalah yang sedang terjadi. “Perbedaan itu hal yang biasa. Justru kita menyam-paikan terima kasih kepada semua pihak karena semua pe-duli kepada Aceh. Semua perbedaan pendapat itu sudah di-sampaikan dengan baik, semua ingin pemimpin yang terbaik untuk Aceh,” jelas Tgk Faisal Ali.

Mantan Rektor Universitas Islam Indonesia, Harsoyo da-lam sebuah artikel di Tribunjogja.com menulis, legowo kira-kira berarti sikap bisa menerima keputusan, tidak dendam, tidak suudzan, dan tidak curiga. Legowo adalah menerima kondisi yang terjadi sebagai ketetapan Tuhan. Dibutuhkan penjelasan panjang untuk menjabarkan satu kata saja.

Tentu pelaksanaan legowo lebih mudah diucapkan daripa-da dilaksanakan. Tapi kalau bisa, maka segala perkara dan kejadian akan dianggap sebagai nikmat dan bukan kesusah-an. Pandangan tersebut sangat berguna pada waktu-waktu seperti saat ini, di mana situasi politik bangsa semakin me-manas imbas dari runcingnya rivalitas dua tokoh besar pada kontes Pemilu Pilpres 2014.

Perlu dipahami bersama bahwa dalam demokrasi, kalah menang adalah hal yang biasa. Pihak yang menang tidak perlu terlalu membanggakan diri, sementara mereka yang kalah tidak harus kecewa secara berlebihan. Tugas memim-pin bukanlah perkara ringan, apalagi memimpin sebuah pro-vinsi Aceh yang punya karakteristik berbeda dengan dae-rah lain.

Maka, kita pun sepakat dengan pernyataan Ketua Majelis Permusyawatan Ulama (MPU) Aceh yang mengajak semua ele-men masyarakat Aceh untuk tidak lagi bersinggungan dan me-lakukan hal-hal yang tidak diinginkan terkait penetapan Pj Gu-bernur Aceh. MPU justru meminta semua kalangan di Aceh mendampingi dan memberi masukan kepada Pj Gubernur Aceh dalam memimpin Aceh selama setahun ke depan.

Kita juga berharap kepada Achmad Marzuki untuk mem-perhatikan beberapa catatan yang diberikan MPU Aceh. Di tahun keduanya memimpin Aceh, Achmad Marzuki harus berupaya sekuat tenaga untuk menyelesaikan dan menun-taskan berbagai permasalahan di Aceh, agar kondisi masya-rakat Aceh menjadi lebih baik.

Bagi kita polemik yang tidak berkesudahan sama seka-li tidak produktif, yang ada hanya akan menghabiskan ener-gi untuk hal-hal yang semestinya tidak perlu dimunculkan lagi. Mari tinggalkan semua perbedaan, hilangkan jika ada dendam. Saat ini yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa menyatukan energi untuk membangun Aceh secara ber-sama-sama tanpa ada sekat-sekat atau kotak-kotak antar-para pendukung sebelumnya. Demi Aceh yang lebih baik.(*)

POJOK

MPU: Tinggalkan semua perbedaan
Seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu)

Belanda akan kembalikan 472 benda bersejarah milik Indonesia
Jangan bilang ‘Belanda masih jauh’, karena ini barang kita

Penetapan Pj bupati/wali kota masih berproses
Jangan lama-lama kali lah prosesnya, habis kita

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved