Ekonomi

Nilai Ekspor CPO dari Aceh Melonjak di Atas 12.000 Persen

Selain komoditi minyak nabati, ungkap Ahmadriswan Nasution, masih ada beberapa komoditi ekspor non migas lainnya yang mengalami kenaikan, yaitu komodi

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution menyatakan, pihaknya sangat terkejut ketika melihat data nilai ekspor minyak nabati (CPO) dari Aceh ke luar negeri, untuk periode Januari – Juni 2022 dibandingkan Januari – Juni  2023 melonjak mencapai 12.113,18 persen. 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution menyatakan, pihaknya sangat terkejut ketika melihat data nilai ekspor minyak nabati (CPO) dari Aceh ke luar negeri, untuk periode Januari – Juni 2022 dibandingkan Januari – Juni  2023 melonjak mencapai 12.113,18 persen.

“Pada periode Januari – Juni 2022 lalu, nilai ekspor minyak nabati dari Aceh senilai 280.614 dollar AS, periode Januari – Juni 2023, nilainya melonjak menjadi 34.271.891 dollar AS, atau naik sebesar 12.113,18 persen,” sebut Ahmadriswan Nasution, dalam Berita Resmi BPS, yang diterbitkan pada tanggal 17 Juli 2023.

Selain komoditi minyak nabati, ungkap Ahmadriswan Nasution, masih ada beberapa komoditi ekspor non migas lainnya yang mengalami kenaikan, yaitu komoditi kopi dan rempah-rempah untuk periode yang sama naik sebesar 25,02 persen dari dari 46,6 juta dollar AS meningkat menjadi 58,275 juta dollar AS.

Baca juga: VIRAL Pernikahan Mewah Anjing Pakai Konsep Jawa, Pemilik Sebut Ingin Lestarikan Budaya

Selanjutnya, komoditas ikan olahan, naik sebesar 29,48 persen, dasri 5,5 juta dollar AS menjadi 7,3 juta dollar AS, berbagai produk kimia/pupuk lainnya juga naik sebesar 38,07 persen, dari 7,1 juta dollar AS naik menjadi 9,8 juta dollar AS.

Sedangkan komoditi yang mengalai penurunan, kata Ahmadriswan Nasution, ada yaitu komoditas buah-buahan turun cukup besar mencapai 51,40 persen, dari 11,8 juta dollar AS menjadi 5,7 dollar AS, selanjutnya komoditi bahan bakar mineral (batubara) turun 1,62 persen, dari 247,6 juta dollar AS, turun menjadi 243,5 juta dollar Amerika.

Untuk komoditi batu bara, sebut Ahmadriswan Nasution, kendati nilai ekspornya mengalami penurunan, tapi ia masih menjadi komoditi yang memberikan nilai porsi yang terbesar mencapai sebesar 64,40 persen, dari nilai total ekspor Januari – Juni 2023 yang nilai totalnya mencapai 378,2 juta dollar AS.

Kemudian, sebut Ahmadriswan Nasution, dari enam negara yang menjadi tujuan ekspor komoditi ekspor Aceh tersebut, yang mengalami pertumbuhan terbesar nilai ekspornya cukup besar adalah ke Tiongkok mencapai sebesar 236,53 persen, dari 3,038 juta dollar AS menjadi 10,226 juta dollar AS, selanjutnya Jepang naik sebesar 218,39 persen, dari 3,035 juta dollar Amerika, naik menjadi 9,664 juta dollar AS. Selanjutnya ke Thailand naik sebesar 71,91 persen, dari 18,5 juta dollar AS menjadi 31,8 juta dollar AS.  Kemudian, Amerika serikat 36,29 persen, dari 28,7 juta dollar AS menjadi 39,2 juta.

Nilai ekspor ke negara tersebut di atas mengalami kenaikan cukup tinggi, disebabkan pada periode Januari - Juni 2023 ini, permintaan komoditi ekspor minyak nabati, kopi dan rempah-rempah, ikan olahan dan berbagai produk bahan kimia lainnya ke negara itu, dari Aceh cukup tinggi.

Contohnya ekspor kopi dan rempah-rempah nilainya meningkat, karena pada tahun ini permintaan kopi dan rempah-rempah, ikan olahan, dari negara tujuan Amerika, sangat tinggi. Begitu juga komoditi minyak nabati/CPO, nilai ekspornya meningkat, karena permintaan minyak nabati/CPO dari Tingkok cukup tinggi.

Kadis ESDM Aceh, Ir Mahdinur MM yang dimintai penjelasannya terkait penurunan nilai ekspor komoditas bahan mineral batu baru periode Januari – Juni 2023 sebesar 1,62 persen, hal itu sifatnya sementara, pengaruh tingginya gelombang dan ombak di tengah laut, sehingga pengiriman komoditi ekspor bahan bakara mineral batubara ke negara tujuannya, menjadi kendala.

Setelah badai ditengah laut kembali normal, pada bulan Juli hingga Oktober mendatang, kata Mahdinur, volume pengiriman ekspor batubara akan naik lagi ke negra tujuannya India dan itu akan meningkatkan nilai ekspor komoditi batubara.

Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah mengatakan, nilai ekspor kopi dan rempah-rempah serta minyak nabati/CPO cukup tinggi pada periode Januari – Juni 2023,. Hal ini, mulai Januari – Juni lalu, permintaan kopi dari Amerika dan CPO dari Tingkok cukup tinggi. Karena jalur perdagangan laut dari Aceh ke Amerika, Tiongkok dan negara liannya gunakan kapal kontainer besar, pengirimannya  berjalan lancar.

Kakanwil Bea Cukai Aceh, Dr Safuadi mengatakan, yang membagikan kita dalam pelaksanaan ekspor komoditi non migas dan migas [periode Januari – Juni 2023, adalah volume ekspor komoditinya sebesar 73 persen, dilakukan melalui pelabuhan lokal di Aceh. Sisanya 27 persen lagi, dari Pelabuhan luar Aceh. Ini artinya pelaku eksportir kita di Aceh, sudah mulai memaksimalkan pengiriman komoditi ekspornya melalui Pelabuhan lokal di Aceh.

“Kondisi itu, perlu terus di support oleh Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk terus selalu meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur, serta layanan Pelabuhan Laut daerahnya, agar eksportir merasa nyaman menggunakan fasilitas Pelabuhan Laut Lokal di daerahnya masing-masing,” tutur Safuadi.(*)

Baca juga: Satu Unit Toko Percetakan di Gampong Rukoh Terbakar, Api Berawal dari Pembakaran Sampah

Baca juga: Truk Barang Gagal Menanjak di Jalan Nasional Kawasan Laweung, Reborn dan 2 Avanza Tabrakan Beruntun

 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved