Konflik Rusia vs Ukraina

AS dan NATO Ungkap Tak Siap Berperang Lawan Rusia, Ukraina Gigit Jari

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan telah menyatakan bahwa masa depan Ukraina terletak pada NATO.

Editor: Amirullah
AFP/YURIY DYACHYSHYN
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara selama konferensi pers di kota Lviv, Ukraina barat, Rabu (11/01/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina tak kunjung usai.

Amerika Serita dan NATO yang selama ini mendukung Ukraina menyatakan tak siap jika berperang dengan Rusia.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan telah menyatakan bahwa masa depan Ukraina terletak pada NATO.

Dilansir dari Tribunnews.com, Jake mengatakan bahwa kondisi tertentu harus dipenuhi Ukraina sebelum dapat bergabung dengan aliansi tersebut, termasuk mengakhiri konfliknya dengan Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS pada Minggu lalu, Sullivan menegaskan bahwa NATO berkomitmen untuk menerima Ukraina ke dalam jajarannya, meskipun tidak ada undangan resmi atau batas waktu untuk menjadi anggota.

Pernyataan ini disampaikannya selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO pada minggu lalu di Vilnius, Lituania.

"Masa depan Ukraina ada di NATO. Kami bersungguh-sungguh, itu bukan untuk dinegosiasikan. Itu adalah sesuatu yang sekarang telah dilakukan oleh 31 sekutu," kata Sullivan.

Ini mengacu pada pernyataan akhir yang dirilis pada akhir KTT, di mana semua anggota aliansi berjanji untuk 'pada akhirnya' menerima Ukraina ke dalam blok tersebut, setelah sejumlah persyaratan dipenuhi.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (18/7/2023), Sullivan mengatakan bahwa menerima Ukraina ke dalam NATO pada saat ini akan berimbas pada konfrontasi secara langsung antara blok tersebut dengan Rusia.

"Memasukkan Ukraina ke NATO saat perang sedang berlangsung berarti NATO berperang dengan Rusia, itu berarti Amerika Serikat berperang dengan Rusia. Dan baik NATO maupun Amerika Serikat tidak siap untuk melakukan itu," tegas Sullivan.

Ukraina menekankan bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan untuk bergabung dengan blok yang dipimpin AS dan mengaku bingung mengenai langkah tambahan seperti apa yang harus mereka lakukan untuk memenuhi syarat keanggotaan.

"Kapan persyaratan itu dipenuhi? Apa syarat-syarat itu? Siapa yang harus merumuskannya? Apakah mereka?" kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba pada minggu lalu.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam NATO karena gagal memenuhi tuntutan keanggotaan negaranya dan menyebut kurangnya peta jalan menuju aksesi 'belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal'.

Ia menegaskan bahwa keraguan NATO adalah tanda kelemahan.

Sebelumnya dikabarkan NATO disebut tidak memiliki cukup tenaga untuk membantu pasukan Ukraina melawan Rusia.

Oleh sebab itu, NATO mengerahkan tentara Brasil untuk perang menggantikan militer blok Barat.

Dikutip dari Sputnik, pernyataan tersebut disampaikan oleh jurnalis Brasil yakni Lucas Leiroz.

Ia mengatakan Ukraina tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan agresifnya pasukan Vladimir Putin.

Begitu pula dengan sekutunya yakni NATO yang disebut mulai putus asa dengan medan perang.

Memang hingga saat ini, beberapa negara NATO terus menggelontorkan bantuan senjata untuk Ukraina.

Oleh sebab itu, secara tidak resmi Rusia menganggap NATO telah memerangi negaranya.

Namun kini, Leiroz menyebut persenjataan Ukraina mulai ikut melemah.

Terlebih pasukan Volodymyr Zelensky yang ikut tidak berdaya hingga kehabisan tentara lantaran gugur di medan perang.

“Ukraina melemah, angkatan bersenjatanya melemah, unit neo-Nazi [Ukraina] yang memainkan peran penting dalam operasi tempur praktis dinetralkan,” kata Leiroz

Sehingga disebutkan pasukan Brasil dikerahkan membantu pasukan Ukraina melawan serangan Moskow.

Sayangnya militer Rusia terus menembak tentara bayaran asing termasuk pasukan Brasil.

Oleh karena itu banyak tentara Brasil yang mengaku menyesal membantu Ukraina terjun langsung di medan perang.

“Global Selatan adalah taruhan terbaru Kiev dan NATO dalam pencarian tenaga kerja untuk memberi makan perang jangka panjang,” kata wartawan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Akhirnya Ukraina Gigit Jari, AS dan NATO Blak-Blakan Tak Siap Perang Lawan Rusia

Baca juga: Perbedaan Hak PPPK dan CPNS 2023, Mulai dari Gaji hingga Hak Cuti dan Pensiuan

Baca juga: Prancis akan Kirim Rudal Jelajah SCALP ke Ukraina, Mampu Hancurkan Tentara Rusia dari Jarak Jauh

Baca juga: Sebelum KTT NATO, Rusia Serang Ibu Kota Ukraina Gunakan Drone Peledak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved