Berita Abdya

Pj Bupati Abdya dan Pengusaha Tinjau Kilang Padi Modern di Tangan-Tangan

Harusnya dengan adanya RMU ini, gabah petani dapat dibeli sendiri tanpa harus mengandalkan agen dari luar Abdya.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), H Darmansah SPd MM, meninjau secara langsung kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) yang berlokasi di kawasan Balai Benih Utama (BBU), Kecamatan Tangan-Tangan, kabupaten setempat, Selasa (18/07/2023) 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), H Darmansah SPd MM, meninjau secara langsung kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) yang berlokasi di kawasan Balai Benih Utama (BBU), Kecamatan Tangan-Tangan, kabupaten setempat, Selasa (18/07/2023). 

Saat meninjau kilang padi tersebut, Pj Bupati turut didampingi salah seorang pengusaha Abdya, H Said Syamsul Bahri yang juga mantan Ketua DPRK Abdya. Pasca diputuskan kontrak oleh PT Semangat Bersama Entrepreneurship (SBE) selaku pemenang lelang pengelola RMU pada awal Juni 2023 lalu, hingga saat ini RMU berhenti beraktivitas.

Pj Bupati bersama H Said Syamsul Bahri itu berkesempatan melihat kondisi fisik semua unit mesin, baik disaat mesin dinyalakan maupun tidak dinyalakan. Hasilnya, semua unit mesin masih berfungsi dengan baik. Namun pihaknya masih mengupayakan adanya pihak pengelola yang baru, sehingga RMU dimaksud tetap terus berfungsi dan tidak terbengkalai.

Secara singkat H Said Syamsul Bahri mengaku prihatin dengan kondisi RMU yang telah berhenti beraktivitas pasca putusnya kontrak kerjasama dengan PT SBE selaku pihak pengelola. Menurutnya, RMU tersebut harus tetap diupayakan pengoperasiannya, dengan harapan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Abdya.

“Akhir-akhir ini banyak praktik permainan harga gabah oleh oknum tertentu dan merugikan petani. Harusnya dengan adanya RMU ini, gabah petani dapat dibeli sendiri tanpa harus mengandalkan agen dari luar Abdya," kata Said Syamsul. 

Yang harus dipikirkan, lanjutnya, bagaimana caranya agar RMU ini bisa berfungsi dengan optimal, siapapun pengusahanya hal itu tidak menjadi persoalan. "Saya prihatin RMU sebagus ini tidak difungsikan dengan optimal. Jika RMU ini aktif, tentu yang diuntungkan itu petani Abdya,” paparnya.

Untuk diketahui, kilang padi modern (RMU) yang dibangun di atas tanah milik Pemkab Abdya itu menggunakan dana alokasi khusus tahun 2019 senilai Rp 7,7 miliar lebih yang dilengkapi dengan mesin pengering gabah 20 ton per 7-8 jam atau 40 ton per hari. 

Kemudian juga dilengkapi mesin pemecah kulit, mesin ayakan, polis, sotiran, polis air dan timbangan elektrik. Hanya membutuhkan tenaga kerja satu atau dua orang saja mampu memproduksi beras premium.(*)

Baca juga: BREAKING NEWS - Belasan Ruko dan Rumah Terbakar di Blangpidie Aceh Barat Daya

Baca juga: DPRK Sebut Masa Jabatan Pj Bupati Aceh Jaya Diperpanjang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved