Berita Abdya

Harga TBS Kelapa Sawit di Indonesia Lebih Rendah, Menurut Apkasindo Aceh Ini Penyebabnya

Harga tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) menjadi penyebab utama harga TBS kelapa sawit di Indonesia jadi murah.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Taufik Hidayat
Dok Pribadi
Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali SE MM 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Harga produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di Bursa komoditi Malaysia pada akhir Minggu kedua atau awal pekan ke 3 bulan Juli 2023 dilaporkan tembus RM 4.035. Walaupun kemudian ditutup sedikit melemah, namun tetap bertahan pada RM 4.000 / ton CPO. 

"Artinya jika kita rupiahkan harga CPO di Malaysia sudah berada pada Rp 13.200.000 / ton," kata Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali SE MM kepada Serambinews.com, Minggu (23/07/2023). 

Dijelaskan Fadhli Ali, mengapa Indonesia merujuk ke harga CPO pada bursa komoditi kelapa sawit Malaysia? Meskipun Indonesia negara produsen terbesar CPO yaitu mencapai 49 juta ton, dikarenakan Indonesia belum memiliki bursa komoditi sawit sendiri. 

"Jadi karena itu, rujukan untuk perdagangan internasional CPO indonesia selama ini mengacu pada harga referensi di Malaysia. Hal itu memang miris," kata pria kelahiran Kuala Batee, Abdya ini. 

Adapun bursa komoditi sawit Indonesia yang di gadang-gadang Pemerintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang katanya akan resmi terbentuk pada akhir Juni, namun hingga saat ini sudah jelang akhir Juli 2023 belum ada informasi terbaru apakah akan di launching akhir Juli 2023 ini. 

Menurut Fadhli Ali, petani sawit yang selama ini terpaksa menikmati harga TBS yang rendah akibat berbagai faktor baik di dalam negeri seperti kebijakan yang amat keliru yaitu pelarangan ekspor CPO tahun lalu maupun faktor luar negeri, menaruh harapan besar dengan memiliki bursa komoditi sawit sendiri. 

"Dimana dengan memiliki bursa komoditi sawit sendiri, petani sawit di tanah air bisa menikmati harga yang lebih baik setidaknya mendekati harga TBS yang dinikmati petani sawit di Malaysia," ungkapnya. 

Selama ini, lanjut Fadhli Ali, harga rujukan atau referensi CPO dalam penetapan harga TBS mengaju pada hasil tender PT Kharisma Pemasaran Nusantara (PT. KPB Nusantara) adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pemasaran komoditas perkebunan milik Negara.

"Sayangnya, jika kita cermati selama ini harga tender CPO di KPBN selalu lebih rendah dari harga referensi di bursa komoditi Malaysia. Bandingkan saja misalnya harga Minggu ini. Jika kita rupiahkan harga CPO di Malaysia RM 4.000 atau Rp 13.000 000/ton," ulasnya. 

Sementara, lanjut Fadhli Ali, Tender CPO di KPBN  Rp 11 040/kg atau Rp 11.040.000/Ton, dengan selisihnya hampir Rp 2 juta/ton CPO. Sehingga menurut Fadhli Ali wajar jika tenaga kerja atau pemuda-pemuda Indonesia tertarik jadi buruh kasar di Malaysia.

Sebab, pekebun di Malaysia bisa bayar upah kerja lebih tinggi karena memang pendapat dari sawit mereka lebih besar di banding pekebun di Indonesia. 

"Karena itu pula DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai harga tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) menjadi penyebab utama harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit jadi murah," ungkapnya. 

Seperti di sampaikan Ketua DPP Apkasindo, Dr Gulat ME Manurung bahwa penerapan harga TBS seharusnya menggunakan mekanisme yang diatur Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tahun 2015 tentang harga referensi minyak mentah sawit (CPO). "Jika mengacu pada Permendag ini menutut ketua DPP Apkasindo itu harga tender CPO lebih tinggi," jelas Fadhli. 

Fadhli juga menjelaskan bahwa, baik Indonesia sebagai penghasil terbesar CPO maupun Malaysia mengirim CPO ke negara tujuan ekspor yang sama juga, yakni China, India, Pakistan, Uni Eropa dan negara lainnya dan harga referensi internasionalnya juga sama yaitu Rotterdam, Belanda. 

"Tapi CPO Indonesia selama ini diharga selalu lebih rendah dibanding Malaysia oleh proses dan hasil tender di KPBN. Ada apa di sana dan mengapa seperti itu,? hanya petinggi pada instansi terkait di negeri ini dan Oligarki sawit yang tahu," pungkasnya.(*)

Baca juga: Apkasindo Usulkan Cangkang Masuk Rumus Harga TBS Kelapa Sawit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved