Unik

Dapat Gelar Sarjana di Usia 56 Tahun, Wisuda Haji Sukadi Dihadiri 3 Istri, Ungkap Rahasia Bisa Akur

Dari pernikahan dengan ketiga istrinya itu, Haji Sukadi dikaruniai 18 anak. Ia bahkan telah memiliki cucu dari anaknya.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Sukadi bersama istri pertama Tumiyem (kanan), istri kedua Agusriyanti (kiri), dan istri ketiga Ida Susilowati (biru). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana) 

SERAMBINEWS.COM - Haji Sukadi, kakek di Klaten, Jawa Tengah yang raih gelar sarjana di usia 56 tahun mengungkap rahasia bisa hidup rukun dan akur dengan ketiga istrinya.

Sosok Haji Sukadi baru-baru ini memang tengah menjadi sorotan publik.

Hal itu dikarenakan sang kakek baru saja mendapat gelar sarjana di usianya yang tak lagi muda, yakni di usia 56 tahun.

Selain mendapat gelar sarjana di usianya yang sudah lanjut, ada hal menarik lain yang membuat kakek bernama Haji Sukadi itu ramai diperbincangkan.

Saat mengikuti acara wisuda, Haji Sukadi didampingi tiga wanita.

Ketiga wanita tersebut merupakan istri Haji Sukadi.

Menariknya, ketiga wanita ini terlihat akur saat menemani suami di hari pentingnya tersebut.

Dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (26/7/2023), Haji Sukadi merupakan seorang pengusaha cor logam di Klaten.

Ia pertama menikah dengan Hj. Tumiyem (52) pada tahun 1987.

Baca juga: Kakek di Klaten Raih Gelar Sarjana di Usia 56 Tahun, Saat Wisuda Didampingi 3 Istri, Ketiganya Akur

Setelah 14 tahun bersama, pada tahun 2021 Haji Sukadi menikah lagi dengan istri kedua Agusriyanti.

Lalu pada 2023, Haji Sukadi menikah dengan istri ketiganya, Ida Susilowati.

Pernikahan dengan istri kedua dan ketiga ini dilakukan atas izin istri pertama.

Kakek di Klaten, Jawa Tengah raih gelar sarjana di usia 56 tahun. Wisuda didampingi 3 istri. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)
Kakek di Klaten, Jawa Tengah raih gelar sarjana di usia 56 tahun. Wisuda didampingi 3 istri. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana) (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Tumiyem mengatakan, awalnya ia mengizinkan suami untuk kembali menikah.

"Suami mau menikah lagi, saya izinin," kata Tumiyem dikutip dari TribunSolo.com.

Ia mengaku ikhlas bila sang suami menikah kembali.

"Saya menerima sak dermo saja (menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," jelasnya.

Di awal, Tukiyem turut membantu sang suami mencari istri kedua. Namun orang yang akan disandingkan tidak mau, takut menyakiti hati dirinya.

Namun akhirnya suaminya tersebut jadi menikah di tahun 2001 bersama Agusriyanti.

"Saat itu baru punya anak dua," ungkapnya sebagaimana dilansir dari pemberitaan Tribun Solo lainnya, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Kakek di Ngawi Nekat Akhiri Hidup dengan Tabrakkan Diri ke Kereta, Tinggalkan Pantun di Saku

Rahasia hidup rukun dengan 3 istri

Memiliki 3 istri, keluarga Haji Sukadi tetap bisa hidup akur dan rukun.

Masih dilansir dari TribunSolo.com, Haji Sukadi dan keluarga besarnya tingga di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, kabupaten Klaten.

Meski tinggal terpisah, rumah ketiga istri Haji Sukadi saling berdampingan, hanya berjarak 2 hingga 3 Km.

Sukadi sendiri memiliki usaha pengecoran logam sejak tahun 1986.

Usaha tersebut dikelola bersama keluarga, termasuk ketiga istrinya.

"Kalau pada kerja kumpul semua, kalau pulang ke rumah masing-masing," ungkapnya.

Ia mengaku selalu berusaha membagi waktu bersama keluarga.

"Ya bagi waktu (bersama), nama anak juga harus hafal. Kasih sayangnya harus tinggi," paparnya.

Ditanya kiat rumah tangganya bisa rukun, Sukadi mengatakan kunci yang selama ini ia pegang.

"Kuncinya pasrah tawakal saja sama allah, akhirnya allah akan menolong kita," ucapnya.

Dari pernikahan dengan ketiga istrinya itu, Haji Sukadi dikaruniai 18 anak.

Ia bahkan telah memiliki cucu dari anaknya.

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Sondani Ditinggalkan Fia, Gadis 19 Tahun yang Dinikahinya usai Divonis Sakit

"Dari istri pertama ada lima anak, istri kedua enam anak, dan istri ketiga ada tujuh anak. Ada juga cicit dua," ujarnya.

Anak tertuanya kini berusia 31 tahun, dan yang termuda masih berusia 4 tahun.

Meski anaknya banyak, Sukadi mengaku hafal semua nama-nama sang anak.

"Harus hapal, kasih sayangnya harus tinggi," tegasnya.

Sementara itu, Tumiyem istri pertama Haji Sukadi mengatakan, bahwa selama ini kehidupannya dengan dua istri Haji Sukadi lainnya adil.

"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," paparnya.

Terkait Sukadi yang telah selesai menuntaskan pendidikan kuliahnya, Tumiyem mengaku selama itu tidak terganggu rutinitas suami.

"Semua lancar, rumah lancar, pendidikan agama lancar, pendidikan juga lancar," jelasnya.

Raih sarjana di usia 56 tahun

Sebelumnya diberitakan, Haji Sukadi berhasil meraih gelar sarjana di usianya yang telah lanjut, yakni 56 tahun.

Melansir pemberitaan TribunSolo.com, Rabu (26/7/2023), Haji Sukadi telah menempuh pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten dengan mengambil jurusan Administrasi dan Bisnis.

Empat tahun berjuang, Haji Sukadi pun berhasil meraih gelar S.A.B.

Pada Selasa (25/7/2023), ia bersama 48 mahasiswa STIA Madani angkatan ke-12 lainnya mengikuti wisuda yang digelar di Tjokro Hotel, Kecamatan Kalten Tengah, Kabupaten Klaten.

Haji Sukadi mengatakan, alasannya melanjutkan pendidikan tinggi di usia yang tak lagi muda untuk menyemangati anak-anaknya.

Baca juga: Maraknya Wisuda di Jenjang TK Hingga SMA, Kemendikbud Ristek Bakal Terbitkan Surat Edaran:Tak Wajib

"Awalnya karena ada dorongan dari keluarga, dan juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," ujar Sukadi dikutip dari TribunSolo.com.

Ia mengungkapkan, satu dari 18 anaknya ada yang sudah menempuh pendidikan S3.

Hal itulah yang menjadi motivasinya untuk mengeyam pendidikan kembali meski di usia lanjut.

"Anak pertama saya S3 di Malaysia, menantu S3 di Jepang, anak kedua ada di UGM. Makanya saya termotivasi, dan memotivasi anak-anak yang lain supaya adik-adiknya semangat juga bersekolah supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," jelasnya.

Anak Sukadi yang berkuliah S3 juga bekerja di Malaysia.

Sedangkan anaknya yang berkuliah di UGM bekerja sebagai auditor bank.

Sementara anak lainnya ada yang masih menempuh pendidikan sekolah di Klaten, Kediri, Jogja, maupun Solo.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved