Luar Negeri
Pembantaian Black July Picu Perang Saudara Selama 26 Tahun di Sri Langka, Berawal dari Kekuasaan
Kasusnya bermula dari 40 tahun yang lalu (29 Juli 1983), massa di Sri Lanka membakar hidup-hidup 13 orang bagian dari pogrom.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Apa kata mereka yang selamat?
Serangan massa anti-Tamil tahun 1983 meningkat pada 29 Juli, ketika Mohan Panneer Selvam baru berusia delapan tahun.
Sebuah geng membakar rumahnya di pusat kota penghasil teh Hawa Eliya, membakar 13 orang di dalamnya, termasuk orang tuanya, kerabat dan staf mereka.
“Nenek saya mulai melarikan diri, mereka menembaknya dan melemparkan tubuhnya ke dalam rumah,” kata Panneer Selvam, sambil menangis mengingat peristiwa yang diceritakan kepadanya oleh kakak perempuannya.
Dia dan adik laki-lakinya sedang pergi ke sekolah asrama ketika kerusuhan pecah, pulang sebagai yatim piatu ke reruntuhan rumah mereka yang terbakar dua bulan kemudian.
Adik perempuannya – yang saat itu berusia 10 tahun – adalah satu-satunya yang selamat hanya karena ibu mereka “membuangnya keluar dari jendela dapur,” katanya.
Dia terluka dan ditemukan "dua atau tiga hari kemudian" oleh polisi dan dikirim ke kamp untuk orang Tamil yang kehilangan tempat tinggal akibat kekerasan tersebut.
"Kakak saya melihat mayat-mayat yang terbakar - mereka memasukkan mayat-mayat itu ke [trailer] traktor kota," katanya kepada kantor berita AFP.
"Mereka membuangnya di suatu tempat."
Apa warisan perang saudara?
Pengacara hak asasi manusia Nimalka Fernando, dari seorang Sinhala, mengatakan otonomi adalah "standar politik rakyat Tamil".
Ia mencatat bahwa mereka selalu memilih sistem federal dan bahkan menuntut negara bagian yang terpisah selama pemilihan tahun 1977.
“Untuk memadamkan itu, untuk menundukkan itu, kekerasan dilakukan,” katanya.
“Jadi 1983 adalah puncak dari strategi semacam itu oleh pemerintah.”
Legislator Sumanthiran mengatakan sekitar 1,3 juta orang Tamil melarikan diri dari negara itu setelah kerusuhan.
Juli Hitam
Black July
perang saudara
Sri Langka
pogrom
Hindu
Buddha
Tamil
Sinhala
Serambinews
Serambi Indonesia
Kisah Pilu Elisabeth Fritzl, Disekap Ayah Kandung 24 Tahun Dijadikan Budak Nafsu dan Lahirkan 7 Anak |
![]() |
---|
Pesawat yang Angkut 49 Orang Jatuh di Timur Rusia, Seluruh Penumpang Tewas di Tempat |
![]() |
---|
Puluhan Mayat Berjajar di Belakang RS Sweida Suriah, Sebagian Besar Jenazah Mulai Membusuk |
![]() |
---|
Kisah Al-Waleed, Pangeran Arab 2 Kali Gerakkan Tubuh Selama 20 Tahun Koma, Wafat di Usia 36 Tahun |
![]() |
---|
Inna Lillahi, 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Al-Waleed Bin Khaled Dinyatakan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.