Peristiwa Penting di Aceh Pada Bulan Agustus, Ada Peringatan MoU Helsinki, HUT RI, Juga Event Publik

Selain hari besar nasional, di Aceh ada beberapa peristiwa dan event penting lainnya yang juga diperingati di bulan Agustus.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Tribun Timur - Tribunnews.com
Ilustrasi kalender - Peristiwa Penting di Aceh Pada Bulan Agustus, Ada Peringatan MoU Helsinki, HUT RI, Juga Event Publik 

SERAMBINEWS.COM - Berikut daftar peristiwa penting di Aceh yang diperingati di bulan Agustus.

Bulan Agustus menjadi bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia.

Bulan Agustus sendiri bagi negara Indonesia sangatlah penting, karena memiliki sejarah tersendiri.

Pada bulan ini, terdapat banyak peristiwa penting dan tak bisa dilupakan oleh masyarakat.

Satu dari momen penting itu yakni Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 1945.

Namun selain Hari Kemerdekaan RI, pada bulan Agustus juga ada beberapa peristiwa penting lain yang juga menyimpan catatan sejarah tersendiri.

Begitu pula di Aceh, pada bulan Agustus juga terdapat momen penting yang tak bisa dilupakan begitu saja.

Sehingga momen peristiwa itu selalu diperingati setiap tahunnya.

Baca juga: Sarjani Abdullah Terpilih Kembali Sebagai Ketua DPW Partai Aceh Pidie

Lalu, apa sajakah peristiwa-peristiwa penting yang diperingati pada bulan Agustus?

Simak selengkapnya dalam ulasan berikut.

Persitiwa Nasional di bulan Agustus

1. Hari Dharma Wanita

Hari peringatan pertama pada bulan Agustus dimulai dari Hari Dharma Wanita Nasional.

Hari Dharma Wanita Nasional diperingati setiap tanggal 5 Agustus.

Dharma Wanita merupakan organisasi yang beranggotakan istri pegawai negeri sipil (PNS).

Dilansir dari situs resmi Dharma Wanita, organisasi ini didirikan pada masa Pemerintahan Orde Baru, 5 Agustus 1974 oleh Ketua Dewan Pembina KORPRI Amir Machmud, atas prakarsa Ibu Negara Ibu Tien Soeharto.

Kala itu Dharma Wanita beranggotakan para Istri Pegawai Republik Indonesia, Anggota ABRI yang dikaryakan dan Pegawai BUMN.

Pada 7 Desember 1999, Dharma Wanita disahkan dan ditetapkan dalam sebuah rapat nasional.

Berangkat dari tanggal dibentuknya Dharma Wanita pertama kali yakni pada tanggal 5 Agustus itulah ditetapkan sebagai Hari Dharma Wanita Nasional.

Adapun peringatan pada 5 Agustus 2023 nanti merupakan Hari Dharma Wanita Nasional yang ke-24 Tahun.

Baca juga: Karhutla Kembali Terjadi di Empat Titik di Aceh Besar, Empat Hektare Lebih Lahan Terbakar

2. Hari Veteran Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional

Peristiwa penting dan bersejarah lainnya yang diperingati pada bulan Agustus yakni Hari Veteran Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional.

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang disingkat Hakteknas merupakan salah satu hari bersejarah nasional yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus.

Hakteknas merupakan tonggak sejarah kebangkitan teknologi di Indonesia.

Mengutip laman kemendikbud.go.id, secara historis, penetapan Hakteknas merujuk pada keberhasilan IPTN dalam melaksanakan terbang perdana (first flight) pesawat N250 Gatotkaca pada tanggal 10 Agustus 1995 di Bandung.

Hasil karya anak bangsa tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia telah berhasil mengembangkan jiwa Iptek yang inovatif yang kemudian menghasilkan produk inovasi nasional yang membanggakan sampai ranah internasional.

Pesawat N-250 adalah pesawat komuter turboprop rancangan asli IPTN (sekarang PT. Dirgantara Indonesia).

Pesawat ini memiliki kecepatan maksimal 610 km/jam serta memiliki ketinggian jelajah 25.000 kaki (7.629 meter) serta daya jelajah 1.480 km.

Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia.

Pada penerbangan petama N250, Presiden Soeharto, Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Ibu Tuti Try Sutrisno turut serta menyaksikan first flight N250.

Pesawat N250 juga merupakan hadiah bagi HUT Kemerdekaan Indonesia ke-50.

Atas keberhasilan first flight tersebut, beberapa organisasi kemasyarakatan, antara lain dari Persatuan Islam dan Persatuan Insinyur Indonesia hingga Komisi X DPR RI mengusulkan kepada pemerintah agar 10 Agustus dicanangkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Pemerintah selanjutnya mengeluarkan Keputusan Presiden RI nomor 71 tahun 1995 yang menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Penetapan Hakteknas dapat dimaknai sebagai upaya meningkatkan semangat kreativitas dan inovasi teknologi untuk kemajuan bangka di bidang iptek.

Adapun 10 Agustus 2023 nanti menjadi Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-28.

Sementara itu, pada saat bersamaan yaitu 10 Agustus 2023, masyarakat di Indonesia juga memperingati Hari Veteran Nasional.

Hari Veteran Nasional juga menjadi salah satu hari besar nasional yang dirayakan setiap tanggal 10 Agustus.

Mengutip laman portal.asahankab.go.id, penetapan Hari Veteran Nasional ini tertuang dalam Keppres Nomor 30 Tahun 2014 yang diteken oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Penetapan tersebut mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya jasa dan pengorbanan para veteran Indonesia dalam memperjuangkan kedaulatan NKRI.

Selain itu, Hari Veteran Nasional juga dimaksudkan untuk mengenang gencatan senjata pada 10 Agustus 1949 setelah para pejuang melawan tentara Belanda di Surakarta.

Baca juga: Inflasi Aceh Turun 2,02 Persen, Tingkat Kunjungan Wisatawan juga Menurun

3. Hari Pramuka

Hari besar nasional selanjutnya yang diperingati pada bulan Agustus yakni Hari Pramuka (Praja Muda Karana).

Di Indonesia, Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

Adapun 14 Agustus 2023 nanti merupakan peringatan Hari Pramuka ke-62.

Penetepatan Hari Pramuka sebagai hari besar nasinal ini tak lepas dari sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia.

Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, sebelum menggema di Indonesia, Pramuka lebih dulu berkembang di Inggris lewat pembinaan remaja oleh Lord Robert Baden Powell of Giwell.

Gerakan tersebut kemudian menyebar di negara lain, termasuk Indonesia.

Gerakan Kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders.

Selanjutnya pada 1916, S.P. Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di Tanah Air tanpa campur tangan Belanda.

Organisasi ini diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO).

Namun pada zaman penjajahan Jepang, aktivitas organisasi kepanduan dan partai dilarang.

Berangkat dari situ, pada September 1945, sejumlah tokoh gerakan kepanduan berkumpul dan melakukan pertemuan di Yogyakarta.

Dari hasil kongres yang dilakukan tepatnya 27-29 September 1945, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia.

Presiden Soekarno merespon positif Gerakan Pandu ini, yang kemudian pimpinan pandu diberi amanat untuk mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting pembangunan bangsa.

Pada 30 Juli 1961, organisasi kepanduan berkumpul di Gelora Senayan.

Mereka berikrar untuk meleburkan diri ke dalam satu organisasi kepanduan yang bernama Gerakan Pramuka.

Kemudian, 30 Juli diperkenalkan sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Selanjutnya pada tanggal 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat melalui Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

Saat itu, Presiden Soekarno melantik Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas) Kwartir Nasional (Kwarnas) dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari).

Kemudian setiap tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Adapun Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang ada saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961.

Baca juga: Jumat 4 Agustus 2023, Pj Gubernur akan Lantik Komisioner KIP Aceh di Pendopo

4. Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia atau Hari Ulang Tahun (HUT) Reoublik Indonesia menjadi hari paling penting dalam sejarah Indonesia.

Hari Kemerdekaan RI jatuh pada 17 Agustus 1945.

Momentum hari kemerdekaan ini tak pernah terlewatkan dan selalu dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air setiap tahunnya.

17 Agustus menjadi hari bersejarah karena pada momen tersebut perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah telah usai.

Tepatnya pada 17 Agustus 1945 tepat pada pukul 10.10 WIB di tempat kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, Jakarta, Presiden Pertama RI, Ir Soekarno didampingi Moh Hatta membacakan naskah proklamasi.

Dengan pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada dunia maka Indonesia telah dinyatakan sebagai negara baru yang memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara lain yang sudah melakukan Proklamasi Kemerdekaan.

Adapun tanggal 17 Agustus 2023 merupakan HUT ke-78 Republik Indonesia.

5. Hari Maritim Nasional

Hari besar nasional lainnya yang diperingati di bulan Agustus yakni Hari Maritim Nasional.

Hari Maritim Nasional adalah hari yang diperingati sebagai bentuk upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan besarnya potensi maritim di tanah air.

Hari Maritim Nasional juga menjadi momentum dalam rangka mengoptimalisasikan sektor maritim dalam mendukung rencana pemerintah untuk menjadikan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Di Indonesia ada dua versi untuk memperingati Hari Maritim Nasional, yaitu 21 Agustus dan 23 September.

Pemerintah Indonesia secara resmi mengatur dan menetapkan Hari Maritim Nasional pada 23 September berdasarkan SK Nomor 249 tahun 1964 yang diterbitkan Presiden Soekarno dalam Musyawarah Nasional (Munas) Maritim 1 yang berlangsung pada 23 September 1963.

Namun, masih ada beberapa pihak yang memperingati Hari Maritim Nasional pada 21 Agustus.

Peringatan Hari Maritim Nasional pada 21 Agustus didasari peristiwa 21 Agustus 1945.

Saat itu, angkatan laut Indonesia berhasil mengalahkan armada militer laut Jepang yang memiliki peralatan dan persenjataan lebih canggih.

Kemenangan ini kemudian menjadi dasar peringatan Hari Maritim Nasional, 21 Agustus.

Peristiwa dan event penting di Aceh

Selain hari besar nasional, di Aceh ada beberapa peristiwa dan event penting lainnya yang juga diperingati di bulan Agustus.

Peristiwa yang paling bersejarah yakni lahirnya Kesepakatan Helsinki atau MoU Helsinki yang akan diperingati pada 15 Agustus 2023.

Selain itu, juga ada beberapa event lain yang bakal diperingati pada bulan Agustus 2023 ini.

Seperti pelantikan Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh hingga Hari Ulang Tahun Bank Aceh.

Berikut ulasan selengkapnya.

Baca juga: Waspadai Modus Penipuan Mengatasnamakan KBRI Kuala Lumpur, Sebut Ada Paket Pengiriman Bermasalah

1. Pelantikan DPA Partai Aceh

Pada 5 Agustus 2023 mendatang, Partai Aceh akan melaksanakan pelantikan pengurus Pimpinan Aceh (DPA) periode 2023-2028.

Komposisi kepengurusan partai lokal periode kali ini diisi oleh wajah lama dan wajah baru.

Tgk H Muzakir Manaf (Mualem) kembali memimpin Partai Aceh untuk periode 2023-2028, sebagaimana dilansir dari Serambinews.com.

Ini periode keempat Mualem memimpin Partai Aceh sejak partai lokal tersebut berdiri pada tahun 2007.

Sedangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Aceh dijabat oleh Tgk H Kamaruddin Abubakar (Abu Razak).

Keduanya telah ditetapkan dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-3 Partai Aceh di Hotel Permata Hati, Banda Aceh pada Minggu 26 Februari 2023.

2. HUT Bank Aceh

Event lain di Aceh yang akan berlangsung pada bulan Agustus yakni Hari Ulang tahun Bank Aceh.

Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Aceh diperingati setiap tanggal 6 Agustus.

Berdasarkan sejarah, tanggal 6 Agustus sebenarnya bukan merupakan hari berdirinya bank lokal milik Pemerintah Daerah Aceh tersebut.

Dilansir dari laman resminya, Bank Aceh yang saat itu bernama PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV pertama sekali didirikan pada 7 September 1957 oleh beberapa orang yang mewakili Pemerintah Daerah.

Setelah beberapa kali terjadi perubahan Akte, pada 2 Februari 1960, Bank yang awalnya berstatus Perseroan Terbatan ini mendapat izin dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. 12096/BUM/II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960.

Lalu pada tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan No. 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Aceh, NV menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.

Peralihan status, baik bentuk hukum, hak dan kewajiban dan lainnya secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Agustus 1973.

Tanggal inilah yang kemudian dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.

Kini bank yang telah berganti nama menjadi PT Bank Aceh itu telah konversi menjadi Bank Syariah.

Adapun tanggal 6 Agustus 2023 merupakan Hari Ulang Tahun ke-50 Bank Aceh.

3. Mou Helsinki

Terakhir, peristiwa penting yang akan diperingati pada bulan ini yaitu Kesepakatan Helsinki atau juga disebut dengan MoU Helsinki.

Momen ini diperingati setiap tanggal 15 Agustus.

Peringatan MoU Helsinki berawal pada peristiwa 15 Agustus 2005 lalu.

Pada tanggal tersebut, Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melakukan penandatanganan nota kesepahaman damai yang berlangsung di Helsinki, Finlandia.

Kata MoU dalam nama lain yang dikenal dari kesepakatan ini merupakan singkatan dari memorandum of understanding (nota kesepahaman).

MoU Helsinki berisi pernyataan komitmen kedua belah pihak untuk penyelesaian konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua.

Diketahui, konflik antara Pemerintah RI dan GAM telah dimulai sejak 1976.

Konflik tersebut telah menewaskan banyak nyawa, sejumlah anak menjadi yatim, ayah dan ibu kehilangan buah hatinya dan masih banyak lagi.

Masa darurat Aceh diperparah dengan peristiwa bencana alam gempa dan tsunami pada Desember 2024.

Kondisi inilah yang mengantarkan perdamaian di Aceh.

Dr Tgk Muhammad Hasan Di Tiro, sang Deklarator GAM sekaligus tokoh kunci perdamaian Aceh bersama elite GAM lainnya menyahuti tawaran RI untuk berdamai di Helsinki yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada 15 Agustus 2005.

Kesepakatan Helsinki tersebut berisi 71 butir pasal kesepakatan.

Di antaranya, Aceh diberi wewenang melaksanakan kewenangan dalam semua sektor publik, yang akan diselenggarakan bersamaan dengan administrasi sipil dan peradilan, kecuali dalam bidang hubungan luar negeri, pertahanan luar, keamanan nasional, hal ikhwal moneter dan fiskal, kekuasaan kehakiman dan kebebasan beragama, di mana kebijakan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah RepublikIndonesia sesuai dengan Konstitusi

MoU Helsinki menjadi akhir dari penderitaan masyarakat Aceh setelah konflik 29 tahun bergumul dalam perang.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved