Kesehatan

Hindari Berperawakan Pendek dan Stunting, Ini 10 Tips Saat Bayi Berusia 1.000 Hari Awal Kehidupan

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lhokseumawe, dr Amroelloh, Kamis (4/8/2023),  menjelaskan perawakan pendek dan stunting berisiko untuk perk

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua IDI Kota Lhokseumawe, dr Amroelloh 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lhokseumawe, dr Amroelloh, Kamis (4/8/2023),  menjelaskan perawakan pendek dan stunting berisiko untuk perkembangan dan masa depan kesehatan anak

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUNAWE - Pemerintah kini terus menggalakkan program penanganan stunting. 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lhokseumawe, dr Amroelloh, Kamis (4/8/2023),  menjelaskan perawakan pendek dan stunting berisiko untuk perkembangan dan masa depan kesehatan anak

"Berpeluang meningkatkan angka kematian anak dan kesakitan pada anak. Menurunkan imunisasi, potensi kemampuan kognitif dan fisik.  Juga dalam jangka panjang, yakni saat dewasa sangat beresiko memiliki masalah kesehatan berupa penyakit degeneratif,  seperti diabetes dan hipertensi," jelasnya.

Jadi untuk mencegah stunting sejak masih berusia 1.000 hari awal kehidupan ada 10 tips yang dilakukan.

Ke 10 tips tersebut adalah :

1. Pemberian ASI yang eksklusif: Memberikan ASI sebagai satu-satunya sumber nutrisi selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Baca juga: Prediksi BMKG, Besok Bener Meriah Hingga Langsa Dilanda Hujan dan Berawan

2. Makan makanan bergizi: Setelah bayi berusia 6 bulan, perkenalkan makanan pendamping ASI yang beragam dan bergizi. Pastikan makanan yang diberikan mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup.

3. Pemberian makanan dengan variasi yang tepat: Pastikan makanan anak mengandung berbagai macam nutrisi dari berbagai sumber, seperti daging, ikan, telur, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

4. Pemberian suplemen zat besi dan vitamin A: Konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan untuk memastikan pemberian suplemen zat besi dan vitamin A yang diperlukan oleh anak.

5. Praktik kebersihan yang baik: Menjaga kebersihan rumah dan sanitasi yang baik untuk mencegah infeksi yang dapat mengganggu pertumbuhan anak.

6. Stimulasi perkembangan anak: Memberikan rangsangan dan stimulasi yang tepat untuk mengembangkan kognisi, motorik, dan perkembangan bahasa anak. 

7. Mencari perawatan kesehatan yang berkualitas: Melakukan kunjungan rutin ke dokter anak atau petugas kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta mendapatkan nasihat mengenai gizi dan perawatan anak.

Baca juga: Kabur dari Rumah Demi Bisa Pacaran, Gadis Ini Malah Berakhir Dicabuli, Pulang Takut Dimarahi Ortu

8. Edukasi dan dukungan bagi orang tua: Memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya gizi dan perawatan yang baik untuk anak serta menyediakan dukungan dalam mengatasi masalah gizi anak.

9. Mencegah kekurangan gizi pada ibu hamil: Memberikan pendidikan dan dukungan kepada ibu hamil untuk memperoleh nutrisi yang cukup serta memantau kesehatan ibu selama kehamilan.

10. Meningkatkan kesadaran masyarakat: Melakukan kampanye dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai stunting, gizi anak, dan perawatan anak yang baik. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved