Berita Bireuen

Melihat Rencana Pengembangan Objek Wisata Taman Bukit Cinta Santewan Indah Bireuen

Selain untuk mencegah banjir, Paya Santewan juga dapat kembangkan untuk kawasan wisata, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Gambar rencana pengembangan Objek wisata Taman Bukit Cinta Santewan Indah, Desa Cureh/Geulanggang Gampong Kota Juang Bireuen yang diresmikan Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Desa Cureh/Geulanggang Gampong, Kota Juang Bireuen sebagai  salah satu desa wisata di Bireuen, peletakan batu pertama sebagai Desa Wisata dilakukan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar didampingi anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB H Ruslan M Daud SE MAP, Jumat (04/08/2023).

Objek wisata di desa wisata Cureh/Geulanggang Gampong, Kota Juang Bireuen adalah kawasan Paya Santewan yang merupakan waduk alam, dulunya dikelilingi rumpun bamboo dan semak belukar diberi nama Taman Bukit Cinta Santewan Indah.

Setahun lalu, kawasan tersebut yang bersebelahan dengan buket cinta masih ditumbuhi hutan dan dikelilingi rumpun bambu. Kemudian, pada pertengahan Juni lalu anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB, H Ruslan M Daud SE MAP membersihkan kawasan tersebut dengan mendatangkan alat berat  (excavator) jenis amfibi (apung).

H Ruslan mengawal pembersihan kawasan tersebut  dilakukan atas permintaan dan keluhan masyarakat Desa Geulanggang Gampong. Sebab, setiap musim hujan ratusan rumah warga desa tersebut selalu terendam banjir.

Saat itu, H Ruslan menyebutkan, Paya Santewan dibersihkan untuk mengatasi banjir yang sering melanda kawasan Desa Geulanggang Gampong dan sekitarnya. “Informasi dari keuchik Teuku Saifunna, Paya Santewan luasnya mencapai beberapa hektar, sudah dangkal sejak beberapa tahun lalu,” ujar H Ruslan waktu itu.

Paya Santewan  juga sangat layak dikembangkan menjadi kawasan wisata, karena letaknya yang sangat strategis di kawasan pusat kota Bireuen. H Ruslan menyebutkan, setelah dibersihkan, nantinya Paya Santewan ini selain untuk mencegah banjir, juga dapat kita kembangkan untuk kawasan wisata, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kerja keras dan dukungan masyarakat, Paya Santewan yang dulunya dangkal, sekarang sudah dibersihkan luasnya mencapai 11 hektar, sekeliling waduk dijadikan jalan lingkar dan juga ditata sedemikian rupa.

Waduk alami yang dulunya dikelilingi rumpun bambu, sekarang menjadi salah satu objek wisata di  Bireuen, lokasinya berjarak 1,5 Km dari Bireuen. Aset desa berupa waduk Paya Santewan dan Bukit Cinta akan menjadi primadona yang akan menambah pendapatan asli gampong telah ditata rapi oleh tangan-tangan terampil yang mampu memolesnya menjadi lebih indah lagi.

Kerja keras perangkat desa bersama H Ruslan M Daud membuahkan hasil semak belukar dibersihkan menjadi sangat indah, apalagi malam hari, diresmikan Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, Jumat (04/08/2023) dan didampingi H Ruslan M Daud serta unsur Forkopimda, para pejabat Pemkab Bireuen, perangkat desa serta dihadiri seribuan warga.(*)

Baca juga: Rekrutmen CPNS 2023 Dibuka September, Berikut 10 Formasi CPNS Kemenag 2023

Baca juga: PA Tuding Oknum di Komisi I DPRK Bawa Anggota KIP Pidie yang Lulus ke Kuburan, Diduga Ada Deal

Baca juga: Formasi CPNS 2023 Kemenkumham untuk Lulusan SMA, D3, S1, Cek di Link Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved