Berita Aceh Barat

Jembatan Gantung Sepanjang 160 Meter di Aceh Barat Ambruk Ke Sungai

Jembatan gantung sepanjang 160 meter tersebut ambruk ke sungai diduga akibat putusnya kabel utama penahan konstruksi jembatan tersebut

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Foto/kiriman Camat Woyla Timur
Kondisi jembatan gantung sepanjang 160 meter di Desa Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat ambruk ke sungai, Jumat (11/8/2023). 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Satu unit jembatan gantung penghubung antar kecamatan, Jumat (11/8/2023) sore dilapor ambruk ke sungai di lintasan Desa Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur yang menghubungkan ke Desa Panton, Kecamatan Woyla Induk sama sekali tidak bisa digunakan lagi.

Jembatan gantung sepanjang 160 meter tersebut ambruk ke sungai diduga akibat putusnya kabel utama penahan konstruksi jembatan tersebut, yang diduga sudah usang dimakan usia.

“Benar jembatan penghubung antara kecamatan di Desa Cot Punti kini ambruk ke sungai, sehingga akses di melalui jembatan tersebut sama sekali tidak bisa digunakan lagi,” ungkap Camat Kecamatan Woyla Timur, Syarifuddin kepada Serambinews.com, Jumat (11/8/2023).

Disebutkan, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya jembatan tersebut, sebab saat kejadian tidak ada orang yang melintas di jembatan itu yang kini terendam membentangan sungai.

Keberadaan jembatan tersebut sebelumnya telah mempermudah akses masyarakat menuju ke ibu kota kabupaten dengan jarak yang sangat singkat.

Baca juga: Pengendara Sepmor Tabrak Lembu Berkeliaran di Jalan Simpang Tiga Pidie

Namun demikian meski jembatan tersebut tidak bisa digunakan lagi, akan tetapi masih ada jalan alternatif lainnya yang bisa digunakan, namun jarak yang lumayan jauh.

“Peristiwa ambruknya jembatan tersebut bukan karena diterjang banjir, tetapi memang ambruk secara tiba-tiba yang mungkin kurang perawatan atau karena sudah dimakan usia,” ungkapnya.

Kini jembatan sepanjang 160 meter tersebut terendam membentangi di daerah aliran sungai (DAS) Krueng Woyla itu, sudah dilakukan pengecekan langsung oleh tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat.

“Selain sudah kita lapor kepada bapak Pj Bupati Drs Mahdi Efendi kita juga sudah melaporkannya kepada Dinas PUPR Aceh Barat untuk dilakukan penangan kedepan,” kata Syarifuddin.

Tim PUPR Lakukan Identifikasi

Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr Kurdi kepada Serambinews.com, Jumat (11/8/2023) malam mengatakan, bahwa saat ini tim PUPR setelah mendapat laporan kerusakan jembatan atau ambruk ke sungai langsung ke lokasi guna melakukan identifikasi setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Pj Bupati.

Baca juga: Polisi Tangkap Tersangka Pengangkut 1,5 Ton BBM Ilegal Jenis Solar di Aceh Barat

“Atas perintah bapak Pj Bupati tim kita Jumat sore sudah langsung ke lokasi guna memastikan penyebab kerusakan jembatan tersebut, untuk kepentingan penanganan kedepan,” jelasnya.

Terkait kerusakan tersebut ia belum bisa memastikan penyebabnya secara pasti, dan hal itu bisa diketahui setelah tim teknis dari PUPR mengidentifikasi kerusakan itu.

Dikatakan, pondasi dan abutmen jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2008 lalu dan pada tahun 2017 baru dibangun kontruksi bangunaanya yang kini mengalmi kerusakan hingga ambruk.

Ia menambahkan, bahwa untuk kepentingan penanganan kedepan tim nya sedang melakukan identifikasi lebih awal, sehingga dapat mengetahui penyebab dan kerusakannya, agar penanganan kedepan secara teknis dapat diketahui akan kebutuhan penanganannya.(sb)

Baca juga: Suami Istri Asal Abdya Meninggal Tabrakan di Nagan Raya, Anaknya Selamat

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved