Berita Banda Aceh

Kunjungi Rumoh Manuskrip Aceh, Abiya Jeunieb Kagum Khazanah Peninggalan Ulama Aceh Masa Lalu

Abiya Jeunieb memenuhi undangan berkunjung ke Rumoh Manuskrip Aceh, di Gampong Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh

Editor: Muhammad Hadi
Kolase Serambinews.com
Salah satu ulama Aceh, Teungku Muhammad Yusuf atau akrab disapa Abiya Jeunieb didampingi Sekjen Partai SIRA, Muhammad Daud (kanan), Direktur Rumoh Manuskrip Aceh Tarmizi A Hamid (kiri) dan Badaruddin (dua dari kiri) berkunjung ke Rumoh Manuskrip Aceh, di Gampong Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh, Kamis (10/8/2023) petang (foto kanan). Abiya Jeunieb dan Tarmizi A Hamid sedang melihat Karya intelektual cendikiawan muslim Aceh di masa lalu (foto kiri) 

Selanjutnya Abiya melakukan ceramah dan kajian manuskrip selama 45 menit dengan judul "Memuliakan Khazanah Ulama Aceh, perspektif manuskrip"

Sementara itu, Cek Midi menyampaikan penghormatan yang setinggi tingginya kepada Tuan Guru Abiya Jeunieb yang bersedia meluangkan waktu untuk memenuhi undangannya berkunjung ke Rumoh Manuskrip Aceh.

"Ini luar biasa, penghormatan yang tak terhingga kepada guru kita Abiya Jeunieb yang bersedia memenuhi undangan saya di tengah ketatnya jadwal beliau mengisi ceramah di Aceh," kata Cek Midi.

Di kesempatan yang sama, Filolog Aceh, Hermansyah, juga turut mengimbau seluruh warga Aceh yang menemukan manuskrip, tetapi tidak memahami isi dan belum mampu merawatnya untuk dapat menyimpannya di Rumoh Manuskrip Aceh.

Baca juga: Fakultas Ekonomi Unmuha Buka Prodi Magister Manajemen, Biaya Kuliah Bisa Dicicil 

Di Rumoh Manuskrip Aceh, menurutnya, semua karya ilmiah cendikiawan muslim masa lalu akan dikaji untuk kemudian diterjemahkan ke dalam naskah kekinian agar dapat dipahami oleh generasi masa kini.

"Saat ini, fenomena yang terjadi terhadap literasi masa lalu Aceh justru lebih mendapat penghargaan dari cendikiawan luar negeri.

Mereka memburu karya-karya ulama Aceh terdahulu, kemudian menyimpan serta membukukannya dengan baik.

Ini sangat berbeda dengan kondisi di daerah kita, yang terkadang ada orang-orang Aceh sendiri justru menyimpan karya intelektual ulama di kandang ayam dan sebagainya," kata Hermansyah.(*)

Baca juga: Rumoh Manuskrip Aceh Cek Midi Gelar Zikir dan Kajian Tsunami Purba Bersama Filolog Aceh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved