Jurnalisme Warga

Peran Hikayat dalam Perang Belanda Melawan Aceh

DALAM rangka menyambut HUT Ke-78 Kemerdekaan  Republik Indonesia banyak kisah yang dapat diceritakan mengenai perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda

Editor: mufti
SERAMBINEWS/tambeh.wordpress.com
T.A. SAKTI, pensiunan dosen Pendidikan Sejarah FKIP USK, melaporkan dari Gampong Bucue, Kecamatan Sakti, Pidie 

Bagian ini terdiri atas 36 bait. Setiap bait dikisahkan secara berurutan mulai dari ia terbangun dari mimpi, kemudian ia menuju medan perang dan berhasil membunuh sembilan orang kafir dan akhirnya ia meninggal dalam perang. Kematiannya membuat sedih semua rekannya, terutama Tgk Abdul Wahed. Melihat kematian sang Muda Balia, muka teungku merah padam dan ia kembali menerjang para musuh tanpa kenal henti, sampai akhirnya sebagian kafir yang selamat telah melarikan diri, maka pasukan muslim kembali pulang.

Bagian kelima merupakan penutup atau nasihat perang dan sedikit kisah sang penyalin hikayat. Ia salah seorang prajurit perang pada masa perang Belanda di Aceh. Bait ini terdiri atas 16 bait, akhir dari kisah Muda balia ditutup dengan beberapa nasihat perang sabil. Begitu balasan yang diberikan Allah Swt, laut dan darat bagaikan tiada arti. Maka sudah selayaknya setiap muslim ikut sekalian memerangi kafir Belanda.

Penyalin menjelaskan bahwa ia berasal dari Beutong Pocut, nanggroe Lam Meulo, Pidie.  Saat ia ke luar rumah mencari kambing, dalam perjalanan ia dibisiki orang bahwa  kafir Belanda datang berduyun-duyun masuk kampungnya.

Ia berlari melewati  sawah masuk kampung dan bersembunyi dalam lueng (sungai) serta menyamar menjadi nenek-nenek tua sedang mencuci kain, sampai akhirnya ia selamat. 
Di bait akhir hikayat ini dijelaskan bahwa Hikayat Muda Balia selesai disalin pada hari Ahad tanggal 22 Rabiul Akhir tahun 1326 H.

Atas sponsor Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, Banda Aceh, saya bersama Muhammad Nasir SPd--sekarang sebagai  Kepala Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat--melakukan pengkajian terhadap Hikayat Muda Balia, lalu diterbitkan oleh lembaga itu tahun 2006.  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved