Berita Banda Aceh

Tokoh Perdamaian, Jusuf Kalla Akan Hadiri Hari Damai, Datang dengan Pesawat Pribadi

"Pak JK besok mendarat sekitar jam 8 dengan menggunakan pesawat pribadi," kata Agusta.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (12/5/2023). 

"Pak JK besok mendarat sekitar jam 8 dengan menggunakan pesawat pribadi," kata Agusta.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Peringatan 18 tahun hari perdamaian Aceh akan digelar di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Selasa (15/8/2023). 

Acara yang digelar oleh Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) akan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya tokoh perdamaian Aceh yang mangan Wapres RI, Jusuf Kalla (JK)

Direktur Pemberdayaan Ekonomi BRA Agusta Mukhtar yang dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (14/8/2023) mengatakan JK akan tiba di Aceh pada pagi besok.

"Pak JK besok mendarat sekitar jam 8 dengan menggunakan pesawat pribadi," kata Agusta.

Pada acara damai, JK akan menyampaikan sambutan dan pesan-pesan perdamaian dan juga akan menyerahkan sertifikat lahan bagi mantan kombatan, tapol/napol dan korban konflik.

"Nantinya, Pak JK juga akan menerima plakat perdamaian," ujar Agusta menambahkan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari damai berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri tokoh-tokoh lokal dan beberapa dari nasional.

Selain acara seremonial pada hari H, pada malamnya terlebih dahulu dilaksana zikir damai yang dipimpin oleh Pimpinan Majelis Zikrullah Aceh, Syech Muda Tgk Samunzir. 

Baca juga: Pemikiran Dahlan Jamaluddin untuk Perdamaian Aceh

Agusta menyebutkan, beberapa tokoh akan menghadiri acara tersebut. 

"Duta Besar Negara Filipina positif hadir, selain itu Pak Mustafa Abu Bakar," sebutnya.

Padahal peringatan hari damai adalah acara sakral bagi Aceh. 

Betapa tidak, pada 15 Agustus 2005 silam, konflik Aceh selama 30 tahun lamanya berakhir di meja perundingan di Helsinki, Filandia.

Martti Ahtisaari adalah orang penting dalam perdamaian Aceh.

Ia bertindak sebagai wasit yang menghentikan perang berdarah di Aceh.

Juru damai Aceh dari Finlandia ini akhirnya memperoleh anugerah Nobel Perdamaian.(*)

Baca juga: Peringatan Hari Damai Aceh Ke-18 Dihadiri Jusuf Kalla, Dilarang Bawa & Naikkan Bendera Bulan Bintang


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved