Berita Banda Aceh

Peringatan Hari Damai Aceh Ke-18 Dihadiri Jusuf Kalla, Dilarang Bawa & Naikkan Bendera Bulan Bintang

Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Suhendri AMd mengatakan, puncak peringatan HDA ini terbuka bagi masyarakat yang ingin hadir untuk menyaksikannya.

|
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
For Serambinews
Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Suhendri AMd 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hari Damai Aceh (HDA) Ke-18 akan diperingati pada Selasa, 15 Agustus 2023 besok, mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai, di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriek, Banda Aceh.

Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Suhendri AMd mengatakan, puncak peringatan HDA ini terbuka bagi masyarakat yang ingin hadir untuk menyaksikannya.

"Silakan datang, menghadiri peringatan Hari Damai Aceh. Tapi, bagi masyarakat yang ingin datang untuk menyaksikan peringatan Hari Damai Aceh dimohon tidak membawa dan menaikkan bendera Bulan Bintang," kata Suhendri kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Minggu (13/8/2023) sore.

Sebagaimana diketahui, bendera Bulan Bintang masih dipolemikkan sebagai bendera Aceh. Pihak DPRA sudah menyetujuinya secara aklamasi sebagai bendera Aceh pada tahun 2013 dan sudah diqanunkan.

Namun, bendera tersebut tidak disetujui oleh Mendagri, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya di pusat karena dianggap masih merupakan simbol militer GAM dan itu bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah.

Baca juga: Lolos Seleksi Tingkat Nasional, Yusrida Nakes RSU Cut Meutia Aceh Utara Diundang Kemenkes ke Jakarta

Baca juga: Kakek Cabuli Bocah SD, dr Boyke : Pentingnya Orang Tua Beri Edukasi Seksual pada Anak, Ini 5 Caranya

Untuk mengubah lambang dan bendera Aceh itu hingga kini pihak Aceh (DPRA dan elite eks GAM) belum bersedia menggantinya, misalnya dengan bendera 'Alam Peudueng.

Dengan demikian, pasal tentang bendera dan lambang di dalam MoU Helsinki ini dianggap belum terealisasi atau implementatif. Beberapa pihak yang nekat mengibarkannya setelah 2013 bahkan dianggap makar oleh negara.

Karena itu pula, Ketua BRA merasa perlu mengingatkan pengunjung yang menyaksikan peringatan Hari Damai Aceh di Taman Ratu Safiatuddin besok dimohon tidak membawa dan menaikkan/mengibarkan bendera Bulan Bintang.

Menurutnya, peringatan HDA Ke-18 ini dilaksanakan secara sederhana, tapi khidmat. Akan dihadiri Penjabat Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, unsur Forkopimda Aceh, dan Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA).

Hadir juga Jusuf Kalla, sang Arsitek Perdamaian Aceh yang pada saat nota kesepahaman (MoU) damai ditandatangani menjabat Wapres RI, juga dihadiri Duta Besar (Dubes) Finlandia dan Manila.

Sebelumnya, pihak panitia telah mengirimkan surat undangan kepada tokoh-tokoh perdamaian dari Jakarta, Ketua dan Wakil Ketua DPR-RI dan DPD-RI, delapan kementerian dan lembaga tinggi negara, 21 dubes, serta seluruh anggota Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR dan DPD RI asal Aceh untuk hadir.

Baca juga: Elon Musk Tak Serius soal Duel MMA di Ring, Mark Zuckerberg Kecewa: Tak Ada Konfirmasi

Baca juga: VIRAL Suara Dentuman Misterius di Dalam Tanah di Sumenep, BMKG Turun Tangan

Namun, sejauh ini tokoh dari luar Aceh yang sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir adalah Jusuf Kalla serta Dubes Finlandia dan Manila.

Peringatan HDA tahun ini, kata Suhendri, mengusung tema: Implementasi MoU Helsinki demi Perdamaian Aceh Berkelanjutan.

Suhendri menambahkan, dalam rangka menyambut HDA Ke-18 ini BRA akan membagikan sertifikat lahan pertanian yang pantas (layak) di Kabupaten Aceh Jaya seluas 792 ha kepada 520 orang penerima.

"Tahun ini kita fokus untuk Aceh Jaya karena di sana sudah dilakukan pengukuran dan sertifikasi," kata Suhendri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved