Rumoh Meuruno Lampanah Indrapuri sebagai Garda Terdepan Pelestarian Budaya Aceh

Anak-anak dan masyarakat Lampanah Indrapuri tampak larut dalam kegembiraan permainan tradisional Aceh. Raut wajah mereka tampak sumringah, menebar senyum dan tawa sepanjang permainan.

Mereka tampak terjauh dari beban hidup, apalagi stress dan depresi. Permainan tersebut menjadi penghibur duka lara bagi mereka. Setelah refreshing ini, mereka kembali kepada aktivitas masing-masing.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembagian hadiah bagi para peserta dan pemberian hibah alat belajar bagi Bimbel Rumoh Meuruno.

Kami, Kamal Kurnia Hasan (Agam Kemal) dan Maghfirah (Inong Fira) selaku Agam Inong Aceh Besar 2023, mengharapkan semoga masyarakat Aceh, khususnya Aceh Besar, bisa tetap menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Aceh.

Kami juga mengharapkan semoga kegiatan seperti ini tetap eksis di kalangan Gen Z di Aceh, karena kami yakin bahwasanya kaum mudalah yang akan menjadi ujung tombak dalam pelestarian budaya yang ada.

Jangan biarkan anak-anak Aceh menghabiskan waktu pagi, siang, sore dan malam permainan digital (games online). Games online banyak mudharatnya.

Gen Z di Aceh perlu diatur waktu pemakaian android. Seni dan permainan tradisional adalah salah satu untuk mengatur Gen Z dari ketergantungan permainan daring (games online) yang ada dalam genggaman mereka. Semoga!

Aceh Besar, 16 Agustus 2023

Penulis adalah Agama Duta Wisata Aceh Besar 2023, kuliah di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala dan Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry Banda Aceh, email: kkhasan48@gmail.com

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI