Kesehatan
Begini Kata Seksolog dr Boyke Soal Hukum Kebiri untuk Pelaku Kekerasan Seksual
Pakar seksolog dr Boyke Dian Nugraha memberikan pandangannya soal hukuman kebiri bagi pelaku kekerasan seksual.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
-- Disclaimer : Artikel ini sebagai bahan edukasi seksual --
Begini Kata Seksolog dr Boyke Soal Hukuman Kebiri untuk Pelaku Kekerasan Seksual
SERAMBINEWS.COM - Pakar seksolog dr Boyke Dian Nugraha memberikan pandangannya soal hukuman kebiri bagi pelaku kekerasan seksual.
dr Boyke menilai hukuman kebiri bagi para pelaku kekerasan seksual tidaklah efektif.
Apa itu hukum kebiri?
Hukum kebiri sudah tak asing lagi bagi masyarakat.
Secara umum, hukum kebiri adalah jenis hukuman yang diperuntukkan bagi pelaku kekerasan seksual dan kejahatan seksual, baik untuk perempuan yang masih anak-anak maupun yang sudah dewasa.
Dilansir dari kanal YouTube Kacamata dr Boyke, seksolog yang kerap membagikan informasi seputar edukasi seksual ini mengatakan, kebiri merupakan hukuman yang diberikan pada seseorang dengan cara menghilangkan gairahnya.
Baca juga: Kapan Waktu Tepat Ajarkan Anak Edukasi Seksual? dr Boyke Bilang Ini Agar Terhindar dari Pedofilia
"Kebiri memang akan membat seseorang menjadi hilang gairahnya dan kemudian menjadi seperti wanita karena testisnya diangkat ataupun produksi hormon testosteronnya ditekan," kata dr Boyke.
Meski begitu menurut dr Boyke, hukum kebiri yang diberikan bagi pelaku kekerasan seksual dinilai masih kurang efektif dan melanggar hak asasi manusia (HAM).
Pasalnya, seorang pria yang dihukum kebiri akan menjadi seperti wanita.
"Pria itu akhirnya menjadi seperti wanita, payudaranya tumbuh, badannya menjadi bengkak, kemudian menjadi mudah sakit, tulangnya menjadi kropos dan tidak ada motivasi sama sekali," sambung dr Boyke.
Adapun cara terbaik menghadapi pelaku kekerasan seksual katanya, dengan memberikan pengobatan dan rehabilitasi bagi para pelaku kekerasan seksual.
Dalam hal ini, penting sekali memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Baca juga: 5 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Pria Menurut Seksolog dr Boyke, Alpukat hingga Tiram
"Menurut pendapat saya, dalam rangka mengatasi kekerasan seksual, kita melakukan pendidikan kepada masyarakat, saya lebih setuju dan lebih condong seperti itu," tegas dr Boyke.
Menurutnya, pelaku kekerasan seksual tidak perlu dikebiri.
Alasannya, pelaku kekerasan seksual masih berpotensi melakukan aksi kejahatannya selama kondisi mentalnya tidak diobati.
Tentunya sebagai ahli kesehatan, dr Boyke ingin mengupayakan kesembuhan bagi pasiennya dalam hal ini pelaku kekerasan seksual.
Maka sebagai solusi, dr Boyke menawarkan para pelaku kekerasan seksual sebaiknya diasingkan di suatu pulau atau tempat terpencil. Di sana, mereka akan dibina mentalnya, diterapi dan dipekerjakan.
"Taruh di satu pulau saja seperti Nusakambangan atau pulau-pulau terpencil yang dibikin seperti itu, dan mereka disitu dipekerjakan, diajak untuk terapi secara sikologi, terapi secara skiatri, terapi obat-obatan," tambahnya.
Baca juga: Kakek Cabuli Bocah SD, dr Boyke : Pentingnya Orang Tua Beri Edukasi Seksual pada Anak, Ini 5 Caranya
Menurut dr Boyke, dengan solusi seperti yang disebutkan di atas, pelaku kekerasan seksual diharapkan bisa sembuh,
karena menurut dr Boyke, sering kali pelaku kekerasan seksual disebabkan karena masa kecilnya tidak bahagia, mendapat kekerasan, hidup yang dibandingkan dan tidak bahagia.
"Meskipun orang mengatakan sulit untuk sembuh, tapi mungkin dihukum di suatu tempat terpencil, dipekerjakan dan lama-lama keinginan seksnya hilang dengan diterapi obat.
Karena sering kali kelainan kelainan kejiawaan, disebabkan dari kecil hidupnya tidak bahagia, mungkin mendapatkan pelecehan skesual, dari kecil mungkin sudah dibanding-bandingkan dan juga mendapat kekerasan," pungkasnya.
Kapan Waktu Tepat Ajarkan Anak Edukasi Seksual? dr Boyke Bilang Ini Agar Terhindar dari Pedofilia
Edukasi seksual penting ditanamkan kepada anak, orang tua memiliki peran penting dalam hal ini.
Lantas, kapankah waktu yang tepat orang tua ajarkan edukasi seksual pada anak?
Banyak orangtua yang merasa resah tentang edukasi seksual di usia dini. Hal tersebut dikarenakan banyaknya orangtua yang takut jika anaknya sudah mengetahui tentang seksualitas di usianya yang masih belia.
Baca juga: Bisa Cacat, dr Boyke Ungkap Bahaya Inses Hubungan Sedarah, Ungkit Kisah Raja Charles dan Cleopatra
Mengenai hal tersebut, dr Boyke pun angkat bicara.
Menurutnya, edukasi seksual penting dilakukan namun harus sesuai dengan porsinya. Ini tentu penting bagi anak untuk melindungi dirinya dari pedofilia.
Dikutip Serambinews.com dari akun Instagram @horn.indonesia, dr Boyke mengatakan, sebaiknya edukasi seksual perlu diberikan sejak dini kepada anak.
"Edukasi seksual sejak dini perlu untuk menghindarkan predator seksual," kata dr Boyke.
Tak hanya itu, pada kesempatan lainnya, dr Boyke pernah mengatakan bahwa kurangnya edukasi seksual menjadi faktor utama pemicu banyaknya seks pra nikah yang terjadi pada masa sekarang ini.
Tentunya hal ini menjadi perhatian bagi banyak pihak, mengingat ada banyak risiko yang ditimbulkan jika terjadi seks pranikah pada remaja hingga dewasa.
Baca juga: dr Boyke Ingatkan Pentingnya Anak Perempuan Jaga Diri : Mudah Terbuai dan Paling Banyak Dirugikan
Hal tersebut disampaikan dr Boyke melalui video yang diunggah akun Instagram @horn.indonesia.
Menurut dr Boyke, terjadinya kasus seks pranikah dikarenakan kurangnya edukasi seksual yang diberikan kepada orang tersebut.
"Mengapa banyak sekali terjadi seks pra nikah? Karena kurangnya pendidikan seks sesuai dengan pola budaya dan agama kita," katanya.
Seks pranikah atau istilahnya, “pre-marital sex”, merupakan aktivitas seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah.
Banyaknya kasus seks pranikah tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, ada banyak bahaya yang ditimbulkan.
Tak hanya berisiko terkena penyakit HIV/AIDS, dr Boyke mengatakan bahkan tiga risiko berikut ini bisa mengintai para remaja hingga dewasa yang melakukan seks pranikah.
Baca juga: Moms Inilah Waktu Terbaik Pemasangan IUD atau KB Spiral, Simak Penjalasan Seksolog dr Boyke
Ketiga risiko tersebut adalah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, terkena penyakit kelamin hingga kanker mulut rahim.
"Lalu apa bahayanya? Tentu saja kehamilan yang tidak diinginkan yang biasanya diakhiri dengan penguguran kandungan.
Kedua adalah, banyaknya penyakit- penyakit kelamin seperti genore, herpes, sifilis, yang bsa mengakibatkan nantinya kecacatan pada janin.
Bahkan HIV/AIDS yang blm ada obatnya dan belum bisa disembukan.
Yang ketiga ini buat para wanita, bisa terjadi kanker mulut rahim," tandasnya.
Agar tidak terjadi risiko seperti yang telah disebutkan di atas, maka penting sekali orang tua memberikan edukasi seksual pada anak sejak dini.
Lantas apa saja yang bisa disampaikan orangtua untuk pendidikan seksual pada anak di usia dini?
Menurut dr Boyke, adapun cara untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak bisa dimulai dengan PANTS RULE.
Baca juga: Bahaya Ini Mengintai Hubungan Sedarah atau Inses, dr Boyke Ingatkan Menikah Harus dengan Orang Jauh!
PANTS RULE merupakan kepanjangan dari lime poin berikut :
- Private Is Private,
- Always Remember That Your Body Belongs to You
- No Means No,
- Talk About the secrets. that upset you
- Speak up.
P : Private Is Private
Artinya, organ tubuhmu milik kamu.
Ajarkan kepada anak untuk mempelajari organ-organ tubuh dan bagian tubuhnya.
Ajarkan pula ada beberapa organ tubuh yang tidak boleh diberi kepada siapapun baik itu menyentuh dan sebagainya.
A : Always Remember That Your Body Belongs to You
Artinya : Itu punya kamu, jadi kamu gak boleh ada orang yang menyentuh kamu.
Beri tahu kepada anak, tidak boleh ada yang menyentuh tubuh kecuali tanpa izin.
Beri tahu anak bahwa tidak ada yang boleh melihat, bahkan menyentuh bagian tubuh intimnya, kecuali orang tua atau pengasuh yang dipercaya
N : No Means No
Artinya : Kalau dia maksa, tetap katakan tidak.
Ajarkan anak untuk berkata tidak jika ada seseorang yang memaksa, baik itu memaksa menyentuh dan sebagainya.
T : Talk About the secrets that upset you
Artinya : Bicara Tentang rahasia yang membuatmu kesal
Ajarkan anak untuk bisa mengkomunikasikan apa yang ia rasakan terutama hal-hal yang membuat dirinya kesal.
Hal ini berfungsi jika anak berani berbicara ketika mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.
"Jangan ada rahasia kalau ada orang orang yang mencoba mengarayangi kamu atau mencoba menyentuh kamu," kata dr Boyke.
S : Speak up
Ajarkan anak berteriak jika terdapat perlakuan pemaksaan seperti memaksa meraba-raba bagian tubuh atau menyentuh tubuh.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Seksolog
dr Boyke
kekerasan seksual
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Hukum Kebiri
hukum kebiri di indonesia
Hak Asasi Manusia
dr Boyke Ungkap Waktu Terbaik Berhubungan agar Cepat Hamil, Istri Wajib Tahu |
![]() |
---|
Buah Tomat Ternyata Bermanfaat Bagi Tubuh, Apa Saja? Simak Ulasan dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
dr Boyke Ingatkan Pasutri: Jangan Merokok, Jangan Begadang, Kalau Mau Cepat Punya Anak |
![]() |
---|
dr Boyke Ungkap Penyebab Pasangan Susah Punya Anak, Ternyata Bukan Hanya dari Istri |
![]() |
---|
Dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Anti Peradangan: Cukup 1 Sendok Bisa Cegah Kanker hingga Autoimun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.