Breaking News

Berita Lhokseumawe

Halo Matahari Terlihat di Langit Lhokseumawe, Berikut Tentang Fenomena Alam Ini dan Proses Terjadi

halo matahari mulai terlihat di langit Lhokseumawe sekitar pukul 10.30 WIB. Fenomena ini terlihat hampir satu jam. 

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
KIRIMAN CALYA ARETHA
Halo matahari, Minggu (20/8/2023) jelang siang terlihat di langit Lhokseumawe 

halo matahari mulai terlihat di langit Lhokseumawe sekitar pukul 10.30 WIB. Fenomena ini terlihat hampir satu jam. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE –  Halo matahari, Minggu (20/8/2023) jelang siang terlihat di langit Lhokseumawe

Menurut catatan Serambinews.com, fenomena yang sama juga pernah terjadi pada Selasa, 31 Oktober 2016 dan 30 Maret 2017.

Pantauan Serambinews.com, halo matahari mulai terlihat di langit Lhokseumawe sekitar pukul 10.30 WIB. Fenomena ini terlihat hampir satu jam. 

Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, menjelaskan halo adalah lingkaran cahaya yang melingkar di sebuah sumber cahaya yang berwarna pelangi. 

Jika cahaya ini terlihat di sekitar matahari, maka dinamakan halo matahari. 

Jika terlihat di sekitar bulan, maka dinamakan halo bulan.

Baca juga: Seorang Pemuda Tewas Ditembak Komplotan Begal di Lampung, Korban Sempat Melawan Selamatkan Motornya

Halo matahari atau halo bulan tergolong sebagai peristiwa optis (peristiwa yang terlihat dari hasil interaksi cahaya dan materi), bukan peristiwa astronomis yang dapat dihitung kapan akan terjadi. 

Halo matahari atau halo bulan ­terjadi akibat pembiasaan warna butir-butir es atau air yang ada pada awan sirus oleh sinar ultraviolet. 

Mengenal Fenomena Halo Matahari dan Proses Terjadinya

Dikutip dari Kompas.com, 20 Mei 2023, matahari adalah sumber energi terbesar di alam semesta.

Banyak fenomena yang berkaitan dengan matahari di muka bumi ini, selain gerhana matahari dan aurora.

Salah satu fenomena alam yang terjadi ialah halo matahari.

Baca juga: Lady Nayoan Akui Tak Mau Posesif pada Rendy Kjaernett, Pilih Pasrah

Fenomena halo matahari merupakan fenomena optis munculnya lingkaran putih yang terlihat di sekitar matahari.

Halo matahari juga dikenal sebagai fenomena cincin matahari. Karena matahari terlihat dikelilingi cahaya berbentuk cincin.

Selain itu, halo matahari juga dikenal dengan halo 22º, karena besaran sudut dari cincin ke pusatnya sebesar 22º.

Manusia zaman dahulu melihat peristiwa halo matahari sebagai pertanda akan turunnya hujan.

Lalu, bagaimana halo matahari dapat terjadi? Halo matahari dapat terjadi karena pembiasan cahaya oleh kristal es pada awan citrus yang dingin, di ketinggan 5 sampai 10 kilometer di atas lapisan troposfer.

Halo atau cincin bercahaya merupakan hasil dari cahaya matahari yang berbelok karena partikel uap air di atmosfer.

Baca juga: Ayu Ting Ting Ngaku Bersyukur Dipuji Semakin Cantik, Ini Kata Sang Biduan

Halo terbentuk karena peristiwa disperse butir-butir air atau es pada awan citrus oleh sinar ultraviolet.

Setelah matahari mengenai awan citrus, kristal es berbentuk prisma atau batang cahaya akan dipantulkan atau dibiaskan.

Cahaya hasil pembiasan tersebut akan pecah akibat efek disperse.

Lapisan Matahari Cahaya yang pecah dalam beberapa warna akan dipantulkan di sekitar matahari dan menuju arah tertentu, sehingga nampak cincin yang bercahaya di sekitar matahari.

Dikutip dari situs UGM, menurut Sudibyakto, halo matahari sebenarnya memiliki proses yang sama dengan terbentuknya pelangi pada pagi atau sore hari setelah hujan.

Pada fenomena ini, matahari siang atau sore masih berada di sudut yang rendah.

Pada posisi ini, kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna yang muncul juga lebih lengkap untuk mengitari matahari. Halo matahari termasuk fenomena alam yang terjadi atau langka, namun peristiwanya dapat dijelaskan secara ilmiah. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Fenomena Halo Matahari dan Proses Terjadinya" 

Berita lainnya terkait halo matahari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved