Breaking News

Kupi Beungoh

Ganjar Pranowo, Anies, dan Politisi Robot ala PPP

Ganjar Pranowo itu “kucing dalam karung”, disertai narasi umat PPP cerdas-cerdas dan berpikiran waras sehinga tidak akan sudi membeli kucing dalam kar

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Ghazali Abbas Adan, Wakil Ketua Departemen Dakwah dan Hubungan Ormas DPP PPP 1989-1994. 

Oleh Ghazali Abbas Adan*)

Ungkapan politisi robot ini tidak saya tujukan kepada politisi partai politik lain di Indonesia.

Tetapi kepada politisi yang mengaku PPP, berseragam PPP dengan logo lambang Ka'bah Musyarrafah.

Apabila kerja-kerja politiknya tidak sesuai dengan ideologi politik Islam PPP.

Seperti saya jelaskan, bahwa para pendukung Ganjar Pranowo dalam Grup WA PPP Spirit 1973, kendati berkali-kali saya minta, tetapi tidak pernah menjabarkan dengan jelas dan rinci tentang sosok dan rekam jejak prestasi Ganjar dalam perspektif ideologi politik Islam PPP.

Sehingga saya sebut Ganjar itu sebagai kucing dalam karung. Karena memang sesungguhnya mereka tidak ada referensi untuk menjabarkannya.

                                                                 *  *  *

ADALAH Grup WA PPP Spirit 1973 yang anggotanya tokoh-tokoh PPP se Indonesia, juga ada para petinggi PPP tingkat pusat, termasuk Plt Ketua Umum dan Sekjen, dan saya pun menjadi salah seorang anggota Grup WA PPP Spirit 1973 ini.

Dalam Group ini saya kerap menyatakan, sekaligus peringatan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bukanlah partai robot, tetapi partai warisan ulama, berlambang Ka'bah Musyarrafah dengan ideologi yang jelas sebagaimana baik tersurat maupun tersirat termaktub dalam warqah Prinsip Perjuangan dan Khidmat PPP, yakni ideologi politik Islam rahmatan lil 'alamin.

Berpolitik dan kerja-kerja politik bagian dari ibadah, amar ma'ruf nahi munkar (dalam upaya mewujudkan seluruh rakyat  tentang beribadah, akhlak karimah, sejahtera dalam kehidupan, dan aman dari ketakutan).

PPP benteng aqidah umat, menentang paham-paham/ideologi batil, sesat dan menyesatkan, yakni komunisme, atheisme, leninisme, marxisme dan sekularisme.

Politisi PPP bukan politisi robot, tetapi di segala ruang dan waktu dalam kerja-kerja politik istiqomah/konsisten mengacu dan melaksanakan ideologi politik Islam PPP tersebut, tidak sekularis, pragmatis, oportunis, hedonistis.

Tgk H Ismail Hasan Metareuem SH sebagai Guru dan Mentor politik

Adalah Teungku H Ismail Hasan Metareuem SH merupakan guru dan mentor politik bagi saya, dimana ketika Allahu yarham menjabat Ketua Umum DPP PPP, saya mendapat amanah di Departemen Dakwah dan Hubungan Ormas. Di kala itu kendati dengan segala keterbatasan dan kekurangan saya kerap ditugaskan dan/atau diminta umat PPP untuk menyampaikan ceramah tentang visi, misi, perjuangan dan ideologi politik Islam PPP.

Saat itu DPC-DPC PPP di DKI Jakarta dalam upaya menembus konsep politik massa mengambang dan melawan praktik sistem kepartaian hegemonik, membuat program kaderisasi peringkat desa (perdes) dengan modus dakwah Islamiyah mengadakan ceramah dan dakwah politik di tengah-tengah komunitas masyarakat.  Terutama dalam komunitas masyarakat Betawi di lima wilayah Kota DKI Jakarta, dan untuk melaksanakan program kaperdes ini, saya salah seorang yang sering diminta untuk mengisinya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved