Kupi Beungoh

Ganjar Pranowo, Anies, dan Politisi Robot ala PPP

Ganjar Pranowo itu “kucing dalam karung”, disertai narasi umat PPP cerdas-cerdas dan berpikiran waras sehinga tidak akan sudi membeli kucing dalam kar

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Ghazali Abbas Adan, Wakil Ketua Departemen Dakwah dan Hubungan Ormas DPP PPP 1989-1994. 

Ketika konflik Aceh sedang membara, qadarullah saya salah salah seorang anggota Parlemen RI di Senayan Dapil Aceh Fraksi PPP, yakni tahun 1992-2004. Tentu sebagai muslim dan juga anggota parlemen Fraksi PPP Dapil Aceh dengan ideologi politik Islam rahmatan lil 'alamin  termaktub  dalam salah satu Prinsip Perjuangan PPP adalah amar ma'ruf nahi munkar maka wajib hukumnya bagi saya di segala ruang dan waktu serta apapun resikonya dalam kerja-kerja politik di parlemen harus istiqamah melaksanakannya.

Dan dikala itu dengan tegas dan transparan saya menyuarakan penentangan perilaku dan tindakan kekerasan oleh pihak-pihak terhadap rakyat sipil Aceh. Rakyat Aceh harus hidup "merdeka", yakni tentang beribadah, dengan akhlak karimah, sejahtera dalam kehidupan dan aman dari ketakutan. Dari rekaman media massa terhadap kerja-kerja politik saya yang demikian, oleh para editor mengkodifikasikan menjadi buku setebal 1692 halaman, berjudul "Konsisten Ghazali Abbas Adan Terhadap Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan "Kemerdekaan" Aceh".

Agaknya karena kerja-kerja politik saya yang demikian ada pihak yang tidak suka, sehingga pada pada pileg 2004, dengan syarat-syarat yang sudah lengkap sesuai undang-undang pemilu saya  sudah terdaftar sebagai caleg DPD RI di Lembaga Penyelenggara Pemilu Provinsi Aceh, oleh karena permintaan dan perintah kekuatan tertentu disertai ancaman akan dihabisi ketika masa kampanye, maka nama sayapun dicoret/dibatalkan sebagai caleg DPD RI.

Terhadap pembatalan ini saya menerimanya dengan lapang dada, karena ini adalah resiko dari sikap politik. Namun qadarullah oleh dukungan masyarakat pada 2014-2019 saya kembali ke Senayan sebagai anggota DPD RI Dapil Aceh. Sehingga  dari kerja-kerja politik amar ma'ruf nahi munkar selaku anggota DPD RI yang direkam media massa dikodifikasi editor menjadi buku setebal 864 halaman, berjudul, "Suara Pro-Rakyat dan Cinta Damai, Ghazali Abbas Adan VS Fasisme".

Kini hal yang sama, yakni kasus batal sebagai calon DPD RI pemilu tahun 2004 berulang kembali, karena berusaha istiqomah dengan ideologi politik Islam PPP menolak mendukung Ganjar Pranowo kader tulen dan petugas partai politik sekuler PDIP sebagai sebagai capres. Maka saya pun batal menjadi caleg DPR RI PPP Dapil Aceh.

Inipun resiko dari sikap politik, karena seperti telah saya nyatakan, dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya telah dan terus berusaha istiqomah dengan ideologi politik Islam PPP, partai yang pernah membesarkan saya dan qadarullah melalui partai ini mengantar saya ke Senayan sebagai anggota Parlemen RI 1992-2004.

Sisi lain lagi karena nafsu ingin jadi caleg DPR RI saya tidak mau ikut-ikutan jadi politisi robot serta mengkhianati apa-apa yang pernah saya sampaikan dalam ceramah dan dakwah politik kepada umat tentang ideologi politik Islam PPP itu.

Saya tidak melupakan firman Allah sebagaimana dalam salah satu ayat-Nya, " Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu katakan (tulis) apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Adalah sangat dibenci di sisi Allah apa-apa yang kamu katakan (tulis) tetapi tidak kamu kerjakan" (QS, as-Shaf ayat 2-3).

Ketika dengan lapang dada menerima resiko dari sikap politik, namun saya tetap sebagai politisi partai hebat PPP, partai warisan ulama, berlambang Ka'bah Musyarrafah, kiblat umat Islam sedunia berideologi politik Islam rahmatan lil 'alamin.

Kendati saat ini sedang ditimpa musibah, karena dikendalikan gerombolan politisi robot dengan karakter sekularis, pragmatis, oportunis, hedonistis. Allahumma innii qad ballaghtu, Allahumma fasyhad.

*) PENULIS adalah Abang Jakarta 1979, Politisi PPP, Mantan Anggota Parlemen RI.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved