Kupi Beungoh
Ganjar Pranowo, Anies, dan Politisi Robot ala PPP
Ganjar Pranowo itu “kucing dalam karung”, disertai narasi umat PPP cerdas-cerdas dan berpikiran waras sehinga tidak akan sudi membeli kucing dalam kar
Adalah amar ma'ruf nahi munkar yang merupakan salah satu Prinsip Perjuangan PPP dikaitkan dengan apa-apa yang viral di media sosial selama ini tentang sosok, laku, lagak dan tingkah polah Ganjar Pranowo, pasti tidak klop dan menyatu dengannya. Juga PPP sebagai benteng aqidah umat, menentang paham-paham/ideologi batil, sesat dan menyesatkan, yakni komunisme, atheisme, leninisme dan sekularisme sebagai salah satu Khidmat PPP, dengan jelas bertolak belakang dengan Ganjar Pranowo kader tulen dan petugas partai politik sekuler PDIP dengan ideologi marhaenisme, dimana oleh Soekarno dikatakan bahwa marhaenisme adalah marxisme ala Indonesia.
Memang, kaitan dengan penetapan Ganjar sebagai capres oleh gerombolan politisi robot itu sudah ada tanda-tanda ketika Depkumham begitu cepat mengeluar keputusan terhadap keberadaan mereka. Karena mamang Menterinya satu "kandang" dengan Ganjar, seperti juga halnya Jokowi yang menjadi "imam besar" bagi gerombolan politisi robot itu.
Miris dan Memalukan
Usai dengan sukacita dan riang gembira memutuskan dan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai capres, tentu wajib hukumnya melaporkan kepada "imam besar" mereka Jokowi di istana, bahwa titah dan perintahnya sudah dilaksanakan. Kemudian di hari yang lain seperti terlihat melalui media massa gerombolan politisi robot berbaris seperti bebek jalan kaki dengan wajah sumringah menuju kantor DPP PDIP menghadap Megawati penguasa tunggal PDIP melaporkan bahwa kader tulen dan petugas partainya sudah mereka tetapkan sebagai capres.
Suatu pemandangan yang memiriskan dan memalukan, karena mereka mengenakan seragam PPP dengan logo lambang Ka'bah Musyarrafah, partai warisan ulama dan berasaskan Islam yang selama ini dari tahun ke tahun sejak dilahirkan oleh pimpinan dan umat dijaga dan dijunjung tinggi harkat, martabat dan marwahnya, dan kini oleh gerombolan politisi robot demi memburu kekuasaan dan jabatan untuk diri dan gengnya dicampakkan, amit-amit na'uzubillah min zalik.
Di sisi lain, agaknya karena sudah gerah dan muak dengan nyinyiran dan rengekan yang terus dihafal dan meminta politisi kutu loncat yang juga haus kekuasaan dan jabatan Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar, oleh salah seorang petinggi PDIP dengan vulgar menyatakan kalau terus menerus menghafal dan mengulang-ulang tuntutan itu silahkan hengkang dari koalisi dengan PDIP.
Betapa pernyataan ini sangat aib dan memalukan bagi orang-orang yang memiliki marwah, harga diri dan urat malu. Tetapi tidak demikian bagi gerombolan politisi robot itu, masih tetap menyatakan istiqamah bersama PDIP mendukung Ganjar sebagai capres. Lagi-lagi saya nyatakan amit-amit, nau'uzubillahi min zalik.
Batal Sebagai Caleg DPR RI PPP
Syahdan, beberapa bulan lalu saya mendapat WA dari salah seorang petinggi DPW PPP Aceh berwujud formulir untuk saya isi sebagai syarat menjadi caleg DPR RI PPP Dapil Aceh. Beberapa hari kemudian WA yang sama masuk dari SILON DPP PPP, disusul beberapa hari kemudian japri dari salah seorang petinggi DPP PPP dengan maksud yang sama.
Dengan serius dan sungguh-sungguh saya meresponnya, dan segera menyelesaikan semua yang diperlukan baik syarat untuk internal partai maupun syarat-syarat sesuai ketentuan KPU untuk menjadi caleg DPR RI dan saya kirim ke SILON DPP PPP.
Selang beberapa minggu kemudian mendapat WA dari salah seorang DPW PPP Aceh tentang perlu menandatangani Pakta Integritas mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres. Tentang hal ini langsung dengan tegas saya tolak, kecuali Pakta Integritas istiqamah terhadap ideologi politik Islam PPP sebagaimana termaktub dalam warqah Prinsip Perjuangan dan Khidmat PPP, dengan senang hati siap menandatanganinya.
Karena menurut saya mendukung orang yang tidak pernah dijabarkan dengan jelas dan rinci tentang sosok dan rekam jejak prestasinya dalam perspektif ideologi politik Islam PPP, sehingga saya sebut kucing dalam karung Ganjar Pranowo kader tulen partai politik sekuler PDIP sebagai capres bertentangan dengan ideologi politik Islam PPP.
Disusul WA, juga dari salah seorang DPW PPP Aceh bacaleg DPR RI PPP Dapil Aceh yang wujudnya Surat Pernyataan untuk ditandatangani di atas materai, di urutan nomor dua mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dan ini dia terima dari Amri M Ali salah seorang Ketua DPP PPP yang pernah saya lihat dalam video di satu acara di depan orang-orang berseragam PPP dengan penuh semangat berpidato diakhiri yel-yel "PPP menang-menang", di sisinya duduk Ganjar Pranowo, dan dikatakan Surat Pernyataan demikian juga akan disampaikan kepada saya.
Lagi-lagi berdasarkan alasan ideologis dengan tegas saya menyatakan penolakan untuk menandatanganinya. Kini kendati syarat-syarat untuk menjadi caleg sesuai ketentuan KPU sudah pun saya penuhi, namun faktanya dalam daftar calon sementara (DCS) DPR RI yang diumumkan KPU tidak ada nama saya, dan ini berarti saya batal sebagai caleg DPR RI PPP Dapil Aceh.
Resiko dari Sikap Politik
Politisi Robot ala PPP
Ganjar Pranowo
Anies Baswedan
Partai PPP
Tgk Ghazali Abbas
kupi beungoh
Serambinews
Serambi Indonesia
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.