Berita Kutaraja

Haji Uma Kecam Oknum Paspampres Pelaku Penganiayaan Warga Aceh Hingga Meninggal: Ini Tindakan Biadab

“Kita tidak bisa terima tindakan biadab ini. Kita minta Bapak Presiden Jokowi untuk menindak tegas pelaku atas perbuatan biadabnya," kata Haji Uma.

|
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Warga Gandapura, Bireuen, Aceh menghembuskan napas terakhir diduga saat disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Foto kiri: almarhum Imam Masykur. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih akrab disapa Haji Uma mengecam keras penganiayaan yang dilakukan oleh diduga oknum Paspampres terhadap warga Bireuen hingga meninggal dunia.

Pernyataan keras itu disampaikan Haji Uma pada Minggu (27/8/2023), menyikapi meninggalnya seorang warga Aceh asal Bireuen Bernama Imam Masykur gegara dianiaya oknum Pasukan Pengawal Presiden tersebut.

Atas tindakan itu, Haji Uma juga meminta Presiden Jokowi untuk memberhentikan secara tidak terhormat pelaku yang diduga oknum Paspampres dan melakukan proses hukum terhadap pelaku tindakan biadab tersebut. 

“Kita tidak bisa terima tindakan biadab ini. Kita minta Bapak Presiden Jokowi untuk menindak tegas pelaku atas perbuatan biadabnya," kata Haji Uma.

Ia menambahkan, walaupun tindakan biadap tersebut sudah ditangani Pomdam Jaya, namun kasus ini sangat mencoreng lembaga Kepresidenan.

Oleh karena itu, Haji Uma meminta Presiden Jokowi untuk mengambil tindakan tegas dan mengevaluasi setiap personel Paspampres.

Ada pun korban adalah Imam Masykur (25), warga Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen meninggal dunia di RSPAD Jakarta Pusat.

Korban tutup usia setelah dirinya mengalami pemerasan, dan penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia yang diduga dilakukan oleh oknum Paspampres Praka Riswandi Manik dkk.

Penganiayaan hingga meninggal dunia terhadap Imam Masykur diketahui melalui video penyiksaan, foto surat laporan kepolisian, hingga berita acara penyerahan mayat dan video peti mati Imam Masykur yang beredar melalui pesan WhatsApp (WA).

Beberapa video yang beredar, dua di antaranya sangat menyayat hati.

Di mana Imam Masykur mendapatkan penyiksaan yang dilakukan oleh pelaku hingga hampir seluruh punggungnya mengalami luka-luka.

Sementara video lainnya, tampak Said Sulaiman selaku keluarga korban menerima telepon yang diduga suara Imam Masykur yang meminta Said Sulaiman untuk mencarikan uang sebesar 50 juta rupiah, sebagai tebusan dirinya.

Jika tidak dikirim segera maka Imam Masykur mengaku akan mati.

Terdengar juga diduga suara Imam Masykur seperti sangat ketakutan dalam berbicara. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved