Breaking News

Warga Aceh Dianiaya hingga Meninggal

Praka RM Oknum Paspampres Diduga Bunuh Pemuda Aceh Ditahan di Pomdam Jaya: Pasti Diproses Hukum

Praka RM, oknum anggota Paspampres resmi ditahan Pomdam Jaya setelah diduga menganiaya pemuda asal Bireuen, Aceh, hingga tewas ditahan di Pomdam Jaya.

|
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com
Warga Gandapura, Bireuen, Aceh menghembuskan napas terakhir diduga saat disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Foto kiri: almarhum Imam Masykur. Foto Kanan terduga pelaku Praka RM 

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan penganiayaan itu awalnya beredar melalui media sosial Instagram.

Dalam salah satu unggahan di media sosial, korban disebut bernama Imam Masykur (25). 

Dia disebut tewas dan telah dimakamkan di kampung halamannya di Aceh.

Dalam narasi unggahan yang beredar, Imam disebut sempat diculik oleh terduga pelaku Praka RM sebelum akhirnya dianiaya hingga tewas.

Dalam unggahan itu, Imam disebut sempat diculik sebelum akhirnya tewas dianiaya. 

Disebutkan juga oknum Paspampres itu sempat meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta.

Baca juga: Warga Aceh Dibunuh di Jakarta, Syech Fadhil: Siapapun Pelaku Proses hingga Tuntas

Imam Masykur Baru Setahun Mencari Kerja di Jakarta

Almarhum Imam Masykur (25) yang diduga tewas diayania merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Masykur (57) dan Fauziah (47) warga Desa Mon Keulayu Gandapura, Bireuen.

 Imam Masykur  baru setahun ke Jakarta mencari kerja dan disana bersama keluarga sepupu,  Said Sulaiman.

Musibah yang dialami anaknya berupa penyiksaan hingga meninggal dunia sangat mengejutkan kedua orang tuanya, sebab sebelum kejadian tersebut anaknya sempat meminta dikirimi uang Rp 50 juta.

Ditemui Serambinews.com, di rumah duka Desa Mon Keulayu, kedua orang tuanya terlihat hanya duduk termenung dan sedih, beberapa warga juga masih di rumah duka.

 Kursi plastik juga masih di depan rumah duka, kedua orang tuanya  berharap pelaku dihukum.

Said Sulaiman merupakan salah seorang keluarga mereka mengatakan, jenazah dibawa  pulang dengan pesawat ke Medan dan dari Medan ke Bireuen dengan ambulan, jenazah tiba sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023).

Jenazah korban dikebumikan beberapa saat kemudian di perkuburan keluarga di kmapung halamannya.

“Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaan waktu itu, kedua orang tuanya juga ke Jakarta, maka ketika jenazah dibawa pulang juga didampingi kedua orang tuanya,” sebut Said Sulaiman.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved