Warga Aceh Dianiaya hingga Meninggal
Bantu Imam Masykur saat Diseret Pelaku, Saksi Mata Adu Mulut dengan Praka Riswandi: Saya Anggota
Agus seorang saksi mata di lokasi penculikan Imam Masykur yang tewas di tangan oknum Paspampres, mengungkap peristiwa yang terjadi.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pria bernama Agus merupakan satu diantara banyak saksi mata saat detik-detik Imam Masykur diculik tiga oknum TNI.
Agus seorang saksi mata di lokasi penculikan Imam Masykur yang tewas di tangan oknum Paspampres, mengungkap peristiwa yang terjadi.
Dikutip dari wawancara reporter Kompas TV di lokasi penculikan, Imam Masykur dibawa paksa oleh komplotan Praka Riswandi Manik di sebuah toko kosmetik kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Imam Masykur disebut sempat diculik hingga dianiaya sebelum akhirnya tewas.
Lantas jasad Imam Masykur ditemukan di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Menurutnya, warga sekitar sempat hendak menyelamatkan Imam Masykur, termasuk Agus.
"Waktu itu saya di atas, di sini (TKP) udah ramai. Pas di sini ramai saya lari dari atas. Ternyata almarhum sudah didatangi oleh dua orang pemuda," ujar Agus, Rabu (30/8/2023).
Melihat tetangganya diseret kasar, Agus dan warga lainnya pun ngotot membela.
Agus lantas beradu mulut dengan pelaku yang diduga Praka Riswandi Manik.
Dikepung warga, komplotan Praka Riswandi pun mengeluarkan senjata andalannya.
"Sempat ribut, saya main otot-ototan (dengan Praka Riswandi Manik). Nah dia (pelaku) mengaku 'saya anggota'," imbuh Agus.
Saat itu, Agus terkejut mendengar ucapan pelaku.
Terlebih pelaku mendadak membahas soal musuh negara yang dialamatkan ke sosok Imam Masykur.
"Dia (pelaku) bertanya (ke Agus) 'lu belain musuh negara lu?' Saya enggak tahu maksudnya apa. Katanya (pelaku) 'saya anggota'. Ya udah saya diem enggak bisa ngapa-ngapain. Imamnya diseret," kata Agus.
Baca juga: Siapakah Imam Masykur, Apa Kasusnya sampai Diculik dan Disiksa Oknum Paspampres hingga Tewas?
Sosok Imam Masykur di Mata Agus
Perihal sosok mendiang Imam, Agus mengaku kenal baik.
"Dia (Imam) ngontrak sekitar tiga bulanan, belum lama. Anaknya dekat sama anak-anak (warga sekitar)," ucap Agus.
Soal kecurigaan bahwa Imam menjual obat terlarang alih-alih kosmetik, Agus ragu.
Sebab selama ini yang datang ke toko kosmetik Imam adalah perempuan yang hendak membeli make up dan perlengkapan khas wanita.
"Kebanyakan yang datang ke sini cewek-cewek. Dia emang jualan kosmetik. Karena cewek yang turun dari mobil beli perawatan wanita, bedak gitu. Tapi kalau lebih dari itu (obat terlarang) saya enggak tahu," ungkap Agus.
Selain itu, Imam juga dikenal sebagai sosok yang berhati mulia dan gemar sedekah.
"Dia (Imam) dikenal baik. Dia kalau setiap hari Jumat suka ngasih nasi bungkus, dia beli tujuh atau sepuluh, dia kasih anak-anak, bilangnya jumat berkah," kata Agus.
Baca juga: Kadispenad Belum Ungkap Alasan dan Peran Tiga Oknum TNI Penculik Imam Masykur: Nanti di Pengadilan
Sebelumnya terkait isu korban menjual obat-obatan terlarang, pihak Pomdam Jaya mengurai penjelasan.
Dalam siaran pers pada Selasa (29/8/2023) kemarin, Kepala Dispenad (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menceritakan kronologi kejadian.
Mulanya kasus dugaan pembunuhan Imam Masykur tersebut terjadi diawali dengan penculikan oleh komplotan Praka Riswandi Manik.
Mereka adalah Praka Riswandi Manik, Praka HS, Praka J, dan tiga warga sipil termasuk kakak ipar Praka Riswandi.
"Ini berawal dari dugaan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan yang kemudian menimbulkan terjadinya kematian dari korban. Untuk pasal nanti masih dalam proses diskusi antara penyidik dari pihak (TNI)," ujar Brigjen TNI Hamim Tohari dilansir dari Kompas TV.
Terkait isu korban menjual obat terlarang, pihak Pomdam Jaya masih mendalaminya.
Penyidik pun telah memeriksa sejumlah saksi perihal kasus tersebut.
"Kami dalami lagi korban ini apa saja jualan obat terlarangnya. Delapan orang kami periksa dari keluarga, korban yang pada kejadian awal ini diculik. Warga sekitar sempat memberikan perlawanan, keluarganya kemudian saksi lain yang dalam proses penculikan menjadi korban," kata Brigjen TNI Hamim Tohari
Sementara itu perihal hubungan antar pelaku dan korban, Brigjen TNI Hamim Tohari pun mengurai detail.
Bahwa mereka semua sama-sama berasal dari Aceh.
"Mereka (tersangka) semua ini satu angkatan, latar belakangnya orang dari Aceh yang sama-sama dinas di Jakarta sehingga mereka melakukan itu secara terencana untuk penculikan dan pemerasan. Mereka tidak mengenal korban tapi mereka mengetahui korban ini," pungkas Brigjen TNI Hamim Tohari.
Kadispenad Belum Ungkap Alasan dan Peran Tiga Oknum TNI Penculik Imam Masykur
Peran dan alasan tiga oknum TNI yang menculik dan menghabisi nyawa Imam Masyukur (25) belum diungkapkan.
Padahal publik masih menantikan hasil penyelidikan yang dilakukan Pomdam Jaya terkait peran dan alasan para pelaku menculik dan menganiaya korban hingga meninggal.
Tiga pelaku oknum TNI yang ditahan Pomdam Jaya yakni, Praka RM (Riswandi Manik), Praka HS, dan Praka J.
Ketiga pelaku merupakan anggota aktif militer yang berbeda kesatuan.
Praka Riswandi Manik merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Sementara Praka HS adalah anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.
Sedangkan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda Aceh.
Terkait peran dan alasan pelaku menculik dan membunuh Imam Masykur, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Hamim Tohari tak mau berkomentar.
Menurutnya, alasan mengapa Imam yang dijadikan target penculikan dan pemerasan tidak bisa terlebih dahulu diungkap ke publik.
"Ini ranah obyek penyidikan, belum bisa saya ungkapkan, nanti akan diungkap di pengadilan ya," kata Hamim dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Ia menyatakan bahwa proses penyidikan masih terus dilakukan dan tiga oknum prajurit yang menculik Imam Masykur telah ditahan.
Sementara itu, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan bahwa tiga oknum TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur untuk memeras korban.
Korban diperas karena ketiga pelaku mengetahui kegiatan korban yang menjual obat-obatan ilegal (tramadol).
Namun, penyiksaan itu justru membuat korban meregang nyawa.
Kendati demikian, Irsyad juga belum bisa menjelaskan mengapa Imam Masykur yang dijadikan target pemerasan.
Disamping itu, ia mengatakan pemerasan dan penganiayaan hingga mengakibatkan warga Aceh itu meninggal dunia sudah direncanakan.
“Mereka ini (oknum TNI) semua satu angkatan, yang latar belakangnya orang-orang dari Aceh, yang sama-sama sedang di Jakarta,” kata Irsyad.
Karena itu, mereka berkumpul untuk merencanakan melakukan penculikan dan pemerasan terhadap warga Aceh.
“Mereka melakukan itu secara bersamaan (dan) terencana untuk (melakukan) penculikan dan pemerasan ini dari kelompok orang yang sama,” jelasnya.
Dikatakan Irsyad, para pelaku tidak mengenal secara detail identitas korban Imam Masykur, namun mengetahui kegiatan komunitas korban ini apa-apa saja.
“Dia (pelaku) tidak saling kenal tapi tau komunitas korban ini berasal dari Aceh dan kegiatannya apa saja. Sehingga mereka melakukan tindakan tersebut (penculikan dan pemerasan),” bebernya.
Sejauh ini, Pomdam Jaya telah memeriksa 8 saksi terkait kasus meninggalnya Imam Masykur.
Baca juga: Sering Dijadikan Tempat Prostitusi, Satpol PP Kota Lhokseumawe Segel Rumah Warga Mon Gendong
Baca juga: Haji Uma Utus Staf Kunjungi Kediaman Keluarga Imam Masykur
Baca juga: Gempa M 6,1 Guncang Timor Tengah Selatan NTT, Dirasakan hingga Alor-Kupang, Berikut Keterangan BMKG
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Sempat Adu Mulut dengan Praka Riswandi Manik, Warga Syok Penculik Imam Masykur Singgung Musuh Negara
Selama Proses Hukum, Pemerintah Aceh Fasilitasi Keluarga Almarhum Imam Masykur |
![]() |
---|
RSPAD Serahkan Hasil Autopsi Imam Masykur, Ikut Disaksikan Staf Ahli Haji Uma dan Tim Hotman Paris |
![]() |
---|
Bang Sayed Takziah ke Rumah Imam Masykur, Keluarga Almarhum Dukung Pemberantasan Mafia Tramadol |
![]() |
---|
Ketua Komite I DPD RI Kunjungi Rumah Almarhum Imam Masykur, Pelaku Dipecat dan Hukum Mati |
![]() |
---|
VIDEO Warga Ragu Imam Masykur Jual Obat Terlarang, Sebut Korban Berhati Mulia dan Gemar Sedekah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.